geprek cinta?

38 5 0
                                    

"Gue bercanda soal waktu itu," ujar jaemin mengalah melihat lena kian menyipit

"Sorry." Lanjut jaemin berat, hei baru kali ini ia minta maaf apalagi sama cewe
Lena pun mengulas senyum khasnya,

"Lo baru kali ini kan bilang sorry?"
Jaemin cukup syok,

Gadis di depan ini benar benar membuatnya terkejut dengan kata kata yang meluncur mulus dari bibir manisnya eh manis?

"Pesan apa?"tanya jaemin berusaha menghindar, dengan berpura pura membaca menu

"Hahaha, geprek aja deh sama kopi americano 8 shoot."ujar lena santai
Jaemin menaikkan alisnya

"Lo mau begadang?"tanyanya bingung

"Kenapa?" Tanya lena sambil menatap jaemin

"Ga ganti,menu lo gue ga suka." Ujar jaemin sambi memilihkan minuman lena

"Lo minum kopi 8 shoot mau jantungan heh?"

"Ga, gue pesen itu titik." Akhirnya jaemin memgalah dan membiarkan pelayan itu membuatkan pesanan mereka

"Kring kring"

"Ya chan?"

"Santai, gue lagi sama jaemin." Ujar lena sambil menatap jaemin membuat jaemin mengangkat alisnya

"Iya santai aja, gimana somi?"

"Engga tadi cuma denger pas tadi dia nelfon lo."

"Ya jaemin juga ga bakal berani sama gue."

"Oke bye chan."

"Siapa?" tanya jaemin penasaran

"Temen lo haechan." Jawab lena sambil menatap ke arah luar cafe

"Ga biasanya, haechan care sama cewe apalagi yang bentukannya ke lo." Ujar jaemin sinis dengan nada mengintrogasi

"Berarti lo belum ketemu sama somi na, dia justru bakal lebih care lagi sama tu cewe." Ujar lena dingin

Sambil melempar pandangan menghindari tatapan jaemin

"Haha sini sama haechan? Langgeng amat sampe sekarang." Ujar jaemin tanpa tau tatapan lena kini semakin kosong

"Diantara kami, dia yang paling lama ternyata." Ujar jaemin tersenyum tulus membuat lena langsung menatap jaemin

"Gue kira putusnya tahun lalu, mereka ga bakal balikan lagi, padahal gue denger denger haechan waktu itu udah bahagia punya pacar di sini eh malah gamon sama somi lagi." Ujar jaemin sambil mengetukkan jarinya ke meja

"Lo ga tau nama mantan haechan yang disini na?" tanya lena sambil menatap jaemin, sedikit berharap namun sial matanya mulai berkaca kaca

"Ga sih, kalopun kumpul tu anak ga pernah sebutin namanya apalagi bawa pas kita ketemuan." Ujar jaemin membuat lena terdiam

Hatinya benar benar patah, pikirannya kacau kali ini

Ia tak bisa, benar benar tak bisa menahannya. Segera ia bangkit menutup wajahnya dengan lengannya dan beranjak

"Gue ke toilet bentar." Suaranya bahkan sudah bergetar dan serak

Jaemin juga berdiri kaget dengan lena yang begitu tiba tiba. Ia menarik tangan Lena.

"Al?"

"Please jaem."

"Oke."

15 menit ia menunggu, tapi lena tak segera kembali ia segera menyusul ke toilet,

samar samar ia mendengar suara tangisan dengan panik ia segera masuk tak peduli itu toilet wanita.

"Lena bunda mau ke pengadilan, sekarang bisa anterin nak?"ujar suara di sebrang

"Tapi bun," jawab lena tercekat

"Hiks,,ayahmu bersama wanita itu lagi, bunda sudah tidak tahan."

Lena menggigit bibir bawahnya, air mata itu lolos begitu saja.

'Sial, tante itu benar benar menguras habis kesabarannya.'

"Atau bunda kabur saja?" Racau bunda panik

Membuat lena bringsut di sudut westafel
.
.
.
Benar dugaannya lena sedang meringkuk disana. Gadis itu benar benar bergetar hebat dan menutup telinganya, benar benar rapuh itu yang ia tangkap.

Ia pun menarik tangan lena lalu memeluknya dan menepuk punggung lena dengan sayang. Bahkan cengkraman lena pada jaketnya cukup membuatnya mengerti seberat apa beban gadis yang ia kira tak pernah punya hati, dan sering semaunya sendiri.

Baru kali ini ia dihadapakan gadis yang menanggis dan ia benar benar bingung apa yang harus ia lakukan segera ia menuntun lena keluar dengan jaketnya yang ia pijamkan ke lena untuk menutupi wajahnya yang sembab.

Ia menyuruh lena menunggu di mobil dan untuk pesaanya ia akan take away.

"Lo ngapain nanggis anjrit." Decak kesal jaemin tapi ia memelankan suaranya ketika di dalam mobil

Katanya si kalo cewe lagi nanggis sensi banget

"Jangan jangan lo." Ujar jaemin memijit  pelipisnya

"Mantannya haechan?"tanya jaemin tepat sasaran, membuat lena menoleh dengan cepat

'Ga gue ga boleh bilang soal masalah nyokap bokap.'

Seakan tau suasana jaemin pun terdiam, heh dia juga syok tu bocah tengil kenapa bisa dapet yang cakep cakep sih, mana nih anak tu ga main main damagenya. Sial jangan jangan pake pelet tu anak

Kalo di inget tadi keliatan banget si lena tu syok berat ni mulut kenapa ngalus amat sih jadi keinget juga an pas pelukan mana tadi lena nyengkram kaosnya kuat banget kek takut di lepas. Pipinya memanas membuat ia kian panik

"Pesenan kita udah gue take away, mau di makan atau?"

"Makan aja, siniin?"

"Abis nanggis, laper ya lu?" Bukannya menjawab lena justru

"Aduh ni gepreknya kenapa ga di pisah si sambelnya na?" Decak gemas lena menatap pesanannya

"Lo ga bilang njir."ujar jaemin tak mau kalah

"Mau gue pesenin lagi?"

"Ga usah, ntar mubazir."

Membuat jaemin menyunggingkan senyumnya

"Beneran?"

Lena cemberut saat mendengarnya, saat menggigit ayamnya ternyata sambalnya menempel di bibir bawah lena membuat ia panik, pedasnya benar benar seperti membakar bibirnya

"Anjir pedes banget na."gaduh lena berkaca kaca

Jaemin terkejut dan segera mendekati lena lalu mengulurkan tangannya dan mengusap sambal yang menempel di bibir tipis lena yang sudah mulai memerah. Jangan di tanya lena tengah tercengang dengan pipi yang memerah

Keduanya masih terdiam, entahlah sampai
.
.
.

TBC
Maaf guys baru balik kemarin suasana hati lagi ga bisa di ajak kompromi sii,,,. Semoga kalian sukaaa
Jangan lupa vote and comment ya guys🙏🏻
Biar author makin semangat nulis

KALVATEROS || NA JAEMINWhere stories live. Discover now