#Tujuh

47 5 1
                                    

Jangan lupa follow akun aku xixi^^

Happy Reading❤


Malam hari berganti dengan pagi yang cerah. Sinarnya yang hangat mengintip masuk kedalam kamar yang bernuansa dark melalui celah gorden.

Valenka yang sejak tadi pagi sibuk di dapur kini berjalan menaiki anak tangga menuju ke kamar yang dimana masih ada dua orang yang tengah tidur dengan tenang dan nyenyak. Dia  berdiri di ambang pintu dengan tatapan tidak bersahabat.
" Astaga. Ni anak sama bapak sama aja. Sama-sama tukang tidur " Ucap Valenka dengan menarik selimut tebal dan membuangnya ke lantai.
" YAKK! BANGUN!! " Teriakan Valenka sukses mengusik tidur Arhen dan Ayreliyn. Mereka menggeliat di tempat tidur namun matanya masih tertutup rapat.

"Bangun atau Mommy siram kalian?" Ayreliyn yang mendengar suara nyaring Valenka dengan refleks melempar bantal ke arah mommy nya, tepat mengenai wajah Valenka.
" Queen " Geram Valenka. Sontak Ayreliyn langsung sadar dari tidurnya melihat wajah mommy nya yang sudah emosi.

" Mommy hehe. Queen mandi dulu ya. Dadah " Setelah mengucapkannya Ayreliyn berlari keluar kamar orang tuanya menuju kamar tidurnya sendiri tanpa membiarkan Mommy nya mengeluarkan satu kata pun.

Arhen yang baru saja bangun berjalan ke arah istrinya. Dia menyejajarkan tinggi mereka. " Sayang jangan marah-marah. Nanti cantik nya berkurang " Bisiknya yang di ikuti ciuman di pipi Valenka.

" Udah tua. Anak juga udah besar semua, gak usah sok romantis. Mending kamu mandi sana " Usir Valenka garang.

" Aku kan emang romantis sama kamu " Jawab Arhen sambil mencolek dagu istrinya.
" Tadi kamu bilang anak kita udah besar semua kan? Hmm Gimana kalo kita buat adik untuk anak-anak? " Tanyanya menggoda Valenka.

" Gak usah ngadi-ngadi deh Dad. Adek kita cuma Queen seorang. Gak butuh yang lain " Arhen yang merasa di sebut melihat ke arah orang yang menyinggung nya. Arhen dan Valenka melihat anak kembar nya berdiri di pintu dengan tampang tidak bersahabat.

" Tau nih si Daddy. Dah peot juga, tapi sok mau buat adek lagi " Sambung Vino.

" Ngapain kalian di situ? " Tanya Arhen.

" Ya ngasih laporan lah masa cari anak cicak " Ucap Vino malas

" Letakan di meja lalu keluar " Vano meletakkannya lalu keluar dengan Vino.

" Mommy mending jauh-jauh dari Daddy sinting " Ucap Vano sebelum menutup pintu.

" Dasar anak-anak sialan "

" Udah-udah. Kamu mending mandi sana. Nanti telat ke kantornya " Valenka sekuat tenaga mendorong tubuh kekar suaminya masuk kamar mandi.

" Sayang gak mau mandi bareng? " Ucap Arhen dari dalam kamar mandi.

" Dasar suami sinting "  Teriak Valenka yang mengambil pakaian kantor Arhen di lemari. Arhen hanya tertawa kecil di dalam kamar mandi.

30 menit berlalu dan Ayreliyn yang sedang di dalam kamar yang  bernuansa putih, kini sudah rapi dengan serangam sekolahnya dan tas yang di gendong di pundak kirinya turun ke ruang makan.

Semua orang sudah lengkap duduk di meja makan. Arhen duduk di tempat kepala keluarga, Ayreliyn duduk di samping Vino, dan di seberang ada Valenka dan Vano. Valenka sedang menyendokkan nasi goreng ke piring Arhen. Sedangkan Vano memakan sandwich. Ayreliyn yang bingung mau makan apa, melihat abang keduanya sedang mengoles  selai ke roti " Abang roti itu buat Queen ya " Ucapnya enteng. Orang yang merasa disebut menuruti permintaan adiknya.

AIR MATA & DARAH-!!? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang