satu Minggu berlalu dia tinggal dengan ibu mertuanya, kondisinya sudah membaik. walaupun terkadang dia selalu teringat pada janinnya, masih merasa bersalah.
"nahh makan malamnya udah siap." ujar Taeyong membuyarkan lamunan Haechan.
"bubu masak banyak banget?"
"oh itu, pacarnya Jeno bubu undang buat makan malem disini juga. mungkin bentar lagi nyampe." Haechan mengangguk.
tak lama kemudian Jeno datang dengan pria manis.
"Jaemin?"
"loh? Haechan? aaaa apakabarrr??" Haechan dan Jaemin langsung berpelukan.
"loh kalian saling kenal?" tanya Taeyong juga Jeno.
"selamat malam tuan, perkenalkan dulu saya sekertaris Haechan." jawab Jaemin.
"sekertaris? emang buna dulu apa?" tanya bulan tiba tiba.
"hai gadis kecil, buna mu dulu seorang bos besar."
"wahhh, buna kerennn!!" Haechan hanya terkekeh, mengusak rambutnya putrinya.
"ayo kita makan malam, keburu dingin makannya."
semuanya duduk di meja makan, sambil bersenda gurau.
tiba-tiba kursi disamping Haechan ditarik, dan di duduki.
"ngapain kamu disini?" tanya Taeyong pada seseorang yang duduk di samping Haechan.
"aku masih anak bubu." siapa lagi jika bukan Mark.
"udah keluar emang setan setan yang ada di dalem diri kamu?" tanya Taeyong.
"bubu.. please." ujar Mark malas.
Haechan berdiri dari duduknya, membuat semua pasang mata menatapnya.
"kakak mau makan apa?" tanya Haechan, mengambil piring untuk suaminya.
"up to u." Haechan mengangguk, mengambil nasi dan beberapa lauk yang disuka oleh Mark lalu menyimpan piring lengkap itu dihadapan Mark.
jangan lupa, Haechan juga menyiapkan minum untuk Mark.
"buna kenapa menyiapkan makanan untuk pria jahat itu?" tanya bulan, menyindir sang ayah.
"sttt, gaboleh gitu sama ayah."
"tapi bun—" ucapan bulan terpotong.
"lanjutin makannya sayang." potong Haechan.
rembulan mempoutkan bibirnya merajuk, buna nya terlalu baik!
"ah iya Haechan, kapan kamu balik lagi ke perusahaan?" tanya Jaemin, memecah keheningan.
"hum? kayaknya, kamu udah bisa handle semuanya jaem. don't need me." ujar Haechan.
"no no no, itu perusahaan kamu Haechan. kamu bangun semuanya sendiri, masa kamu kasih gitu aja ke aku?"
Haechan terkekeh.
"aku bakal ngurus kalo emang harus diurus aja jaem, and now semuanya berjalan baik kan selama 5 tahun ini without me?" Jaemin mempoutkan bibirnya, merajuk juga rupanya.
"kamu gak kangen sama ruanganmu apa?"
"kangen, tapi aku mau fokus urus bulan aja."
Mark hanya mendengar percakapan dua submisif itu, dan tetap menikmati makannya.
"kak Chanyeol udah balik lagi ke Indonesia loh, dia nyariin kamu." Haechan terdiam, Mark melihat Haechan.
ada apa dengan Haechan?
KAMU SEDANG MEMBACA
L a k u n a
Fanfictionn. ruang kosong hanya sepucuk kisah tentang markhyuck, dan ruang kosong. • married life • mpreg [ male pregnant ] • lgbt • bxb • perlakuan yang tidak senonoh