"Bujet, ini beneran nih? Gw gak salah liat kan?" Bona tengah menganga sekarang
"Ya gak salah lah Jiyeon, orang emang bener emak lu di rawat disini" jelas Jisoo yang berjalan di depan mereka
"Ya tapi kan biasanya emak gw kalo sakit tuh gak sampe separah ini Jis, aduh sumpah gw....." Bona tak bisa melanjutkan kalimatnya
"Jangan terlalu overthinking say" Seunghee menguatkan Bona yang memang berjalan di sampingnya
Tok...tok....tok....
Ceklek....."Masuk Na, tapi inget pelan-pelan. Gw yakin banget pasti eomma lu lagi tidur" jelas Seolhyun sepelan mungkin, takut mengganggu istirahat Irene.
Hal yang pertama Bona lihat adalah pemandangan yang sangat amat tidak mengenakkan untuk dilihat oleh matanya. Perasaannya tengah berkecamuk hebat, bahkan hati dan pikirannya kini tengah memarahinya habis-habisan.
Dengan langkah gontai, Bona memundurkan dirinya kebelakang sambil menutup kedua telinganya menggunakan tangannya. Berkali-kali Bona menggeleng-gelengkan kepalanya, ingin rasanya Bona teriak saat itu juga. Namun, apalah daya nya yang bisa ia lakukan saat ini adalah menangis dan menggigit bibir bawahnya untuk menahan isak tangisnya.
"Eh Bona mana......" Seunghee yang menyadari tiba-tiba Bona menghilang, seketika memelankan suaranya di akhir kalimat setelah melihat Bona yang kini sudah bersender di tembok rumah sakit tersebut sambil menyembunyikan mukanya di kedua pahanya. (Paham kan kondisinya Bona gimana? Oke paham, yuk lanjut)
"Na" panggilan hangat dari Seunghee sambil mengelus surai coklat milik Bona
"Bangun yuk bebs, temuin bapak lu dulu. Dia udah nunggu tuh, udah bangun dia" ya memang tadi Suho tertidur saat tengah menjaga Irene, tapi tak lama kemudian Jisoo dan Seolhyun memberitahukan kepadanya bahwa Bona sudah datang
"Tapi Hee, gu-gua ma-masih ta-takut ke-ketemu Appa. Hiks" jelas Bona dengan suara yang terbata-bata
"Lu gak sendiri Na, ada gw Jisoo sama Seolhyun yang bakalan bantu lu ngomong" jawab Seunghee sambil membawa Bona kedalam dekapannya
"Janji ya?" Bona mengangkat kelingking kecilnya, dan langsung di tautkan dengan cepat oleh Seunghee
"Janji"
***
"A-Appa" panggil Bona pada Suho
"Jiyeon-ah" langsung saja Suho memeluk anaknya itu. Awalnya Bona pikir Suho akan memarahinya habis-habisansaat mengetahui dirinya ada disana, tetapi lihat? Bahkan Suho melupakan amarahnya itu terhadap putri kesayangannya ini yang sudah ia rindukan semenjak kepergiannya kerumah Dayoung.
"Appa, Mianhae" terang Bona, lagi-lagi air matanya mengalir setelah mengucapkan kalimat maaf
Sederhana, tetapi memang sangat amat menyentuh saat kita mengucapkannya kepada orang terdekat kita. Apalagi jika kita sudah membuat kesalahan yang sangat amat besar, bahkan jika diukur saja seharusnya kita tidak layak mendapatkan permintaan maaf itu.
"Appa-do, Mianhae Jiyeon-ah" jawab Suho
"Aniya, aku yang salah. Appa gak salah sama sekali" balas Bona dengan isakkannya
Sementara sahabat-sahabat Bona yang melihat hal itu pun ikut terharu, akhirnya sahabat mereka ini bisa kembali bersatu dengan keluarga nya lagi. Kira-kira seperti itulah hal yang Jisoo Seunghee dan Seolhyun gumam kan bersama
"Udah udah Na, jangan nangis lagi ya" Suho melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Bona, lalu menghapus jejak air mata milik putrinya itu
"Kita samperin eomma kamu ya" ajak Suho dan dibalas anggukan cepat dari Bona
"E-eomma" lirih Bona setelah melihat kondisi ibunya
Kondisi Irene yang sekarang ini bak seperti mayat hidup, badan yang sangat kurus, ditambah dengan beberapa selang yang masuk kedalam tubuhnya guna membantunya makan. Dan jangan lupakan ada beberapa sayatan kecil di tangannya akibat terlalu rindu kepada sang anak. Sungguh miris sekali kondisi dari eomma Bona ini
"Appa, ini eomma masih bisa denger aku kan?" Lagi tanya Bona saat sudah duduk tepat berada di sebelah Irene
"Dia masih bisa denger kamu sayang, cuman ya gitu. Untuk jawab aja agak susah, maklum in aja ya kalau misalkan eomma kamu cuman ngangguk atau menggumam" jelas Suho
"E-eomma, i-ini Ji-Jiyeon" Bona mengelus tangan ibunya itu
"Sayang anak kita dateng buat jenguk kamu" imbuh Suho
"Eeem" lenguh Irene tak berdaya sambil menatap ke arah Bona, dan ya satu tetes air mata mengalir dari mata indah milik Irene
"Aniya, eomma jangan nangis. Ini semua salah Jiyeon, Jiyeon bener bener egois banget. Eomma Mianhae" Dan Bona pun kembali Terisak untuk yang kesekian kalinya. Melihat hal itu Irene ikut menangis, ada rasa lega akhirnya putri sulungnya itu kembali lagi bersama-sama nya. Namun ada rasa kecewa juga didalam hatinya dengan gumaman 'Apa harus eomma sakit dulu baru kamu pulang Jiyeon-ah. Hhh!'
"Udah cupcupcup, anak ayah gak boleh nangis" hibur Suho sambil membawa Bona kedalam pelukannya
"Appa" panggil Bona
"Ya sayang ada apa?" Jawab Suho sambil mengelus rambut Bona
"Aku memutuskan untuk pulang lagi ke rumah, aku mau selesai in ini semua" jelasnya
"Akhirnya Na, sadar juga loh" congor Seolhyun, bukan maksud Seolhyun jahat kok bukan. Emang dia nya aja yang kalo udah kesel sama orang terus gak bisa di tahan, kata-katanya itu suka rada nyelekit ya bestie
"Goblok anda, merusak suasana aja tau gak?" Satu jitakan Seolhyun terima dari Seunghee
"Hehehe, mian" jawabnya dengan senyuman berdosa. Kita balik lagi ke Appa dan anaknya
"Bagus ternyata kamu udah bijak ya, gak salah berarti keputusan Appa" terang Suho yang lagi-lagi membuat Bona bingung
"Nanti Appa akan jelasin semua setelah eomma mu sembuh" jawabnya lagi
Malam itu berakhir dengan kembalinya Bona kepada keluarganya, untuk hari ini saja Bona bisa bernapas lega. Mengapa? Ya pasti kalo emaknya udah sembuh bakal di amuk lah bestie, amukan seorang ibu itu memang kadang rada pedes. Tapi perlu di harus bawahi mereka itu sebenarnya tidak jahat, tidak sama sekali. Hanya saja saat kita sudah melakukan kesalahan yang amat sangat fatal, pastilah orang tua akan memarahi kita. Jadi konsep pemikiran kalo orang tua jahat itu, salah yah bestie. Sekian nuhuuuun
10/12/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Daring Be Come To Be My Darling || EunBo || 🔚
Teen FictionGadis kelahiran 19 Agustus 1995 ini memiliki kebiasaan membaca buku sejak dirinya menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hari-harinya banyak ia habis kan di perpustakaan, sampai-sampai gadis ini memiliki nilai yang bahkan mampu membuat sem...