"Serius mam, eomma nya Bona sama Appa nya Bona mau dateng kesini?" Kaget Dayoung dengan muka yang sangat amat terkejut
"Iya sayang, maka dari itu Appa minta sama kamu untuk jangan kasih tahu dulu ke Bona nya"-Appa Im
"Lho kok gak boleh pah, emang kenapa?" Sela Nayeon
"Soalnya Appa Kim bilang, dia masih mau kasih waktu dulu ke Bona dan semisal Bona gak mau pulang dan masih ingin terus disini. Yah mereka gak maksa Bona untuk pulang sekarang" terang eomma Im
"Gitu toh alasannya"-Dayoung
"Yaudah gih young, mending sekarang lu temen in Bona di kamar. Sapa tau tuh anak lagi butuh lu gitu" Nayeon memerintah Dayoung
"Dih enak aja, lagian biarin sih dia di kamar. Orang dari tadi aja itu anak udah tidur" terang Dayoung dengan wajah sewot ke Nayeon
"Jam segini Jiyeon udah tidur?" Betapa terkejutnya eomma Im, sebab sekarang itu masih jam 12 siang tetapi Bona sudah jauh terlelap dalam alam mimpinya
"Eomma lupa apa amnesia sih? Kan emang dia tuh kalau libur gitu eomma, kebiasaan dia tuh tidur siang dari jam 12 sampe jam 7 malem. Nah malem nya baru Temenin aku begadang" eh keceplosan si Dayoung kalau sering begadang malem-malem
"Im Dayoung" seketika suara dingin Appa Im berhasil membuat Dayoung takut setengah mati
"Ma-mak-sud ak-aku" gagap Dayoung
"Udah lah young gak usah pucet gitu mukanya, emang bener kok pah" nyebelin emang punya tipe Kaka kek Nayeon, gak bisa di aja kerja sama
"Bagus yah Dayoung, hhhh!" Appa Im menghela napasnya
"Untuk sekarang mungkin kesalahan kamu Appa maaf kan karena kamu sedang liburan tapi,,,ingat!! Jika sudah sekolah kamu tidak boleh seperti itu Im Dayoung" jelas sang Appa"Ne appa" jawab Dayoung sambil tertunduk
Lagi dan lagi disini Nayeon merasa senang karena berhasil membuat adiknya itu terkena marah dari orang tuanya.
***
"Naaaa!!! Bonaaaaaa" teriak Dayoung sambil memasuki kamarnya
"Anjim lu Na, enak banget tidur di kasur gw" langsung saja Dayoung menimpah tubuh mungil sang sahabat, awalnya ada sedikit pergerakan. Tetapi itu tak mampu membuat mata Bona terbuka sepenuhnya
"YAKK!! KIM JIYEEOOOOON!!!" Alhasil karena kesal Dayoung pun langsung meneriaki Bona dengan posisi suara yang tepat mengenai daun telinga Bona
"Apa sieeee?!!" Jawab Bona dengan suara khas seraknya
"Huaaaa" tanpa babibu Dayoung berhambur peluk ke Bona
"Kenapa Hm?" Tanya Bona lembut sambil mengelus kepala Dayoung layaknya adik sendiri
"Nayeon eonnie jahat hiks, di-dia la-laporin gu-gue ke Appa"-Dayoung
"Soal apa emang?" Tanya Bona masih dalam posisi memeluk Dayoung
"Soal gw sering begadang sama lu" jelas Dayoung dengan muka super mewek nya
"Cep cep cep, terus kata Appa lu apa?" Tanya Bona masih model kalem
"Katanya dia maaf in Na, tapi gak tau deh untuk next nya kalo gw masih kayak gini"-Dayoung
"Dayoung Dayoung, kan gw udah sering banget bilang ke lu untuk gak begadang tengah malem lagi. Tapi apa? Masih aja sering begadang" omel Bona
"Lah anjir, kok jadi malah marahin gw sie?! Seharusnya lu tuh jadi sahabat ya dukung gw" Dayoung merajuk, otomatis pelukan mereka terlepas
"Lah pundung dia, ya udah deh iya lu bener. Sini sini, jangan pundung gitu ah" Bona kembali memeluk Dayoung, dan tentunya Dayoung tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk memeluk sahabatnya ini. Bukan tanpa alasan Dayoung melakukannya, bisa dibilang Dayoung juga sangat amat rindu kepada sahabatnya ini.
Ya jadi dulu baik Dayoung maupun Bona sama-sama tinggal di komplek perumahan yang cukup berdekatan. Alias rumah Bona berhadapan dengan rumah Dayoung.
Tetapi seiring berjalannya waktu, orang tua Bona memutuskan untuk pindah ke salah satu rumah yang bisa dibilang kompleks rumah mereka ini jauh lebih elit dari pada yang dulu.
Walapun begitu baik Dayoung atau pun Bona masih menjalin hubungan persahabatan mereka dengan erat, hingga sekarang.
"Yaudah sekarang lu mau nya apa?" Tanya Bona lembut sambil menatap manik Dayoung
"Gw cuman mau ngabisin waktu bareng lu aja Na" balas Dayoung dengan tatapan penuh arti
"Elah young, kan gw disini masih lama. Jangan natap gw kayak gitu napah" ejek Bona
"Gak gitu Na, sebenernya lu tuh—" belum sempat Dayoung melanjutkan kata-katanya seketika ada yang mengganggu pembicaraan mereka
"Na di panggil bunda, di suruh kebawah katanya ada yang mau ketemu sama lo" jelas Nayeon singkat, mendengar hal itu langsung saja Bona kebawah dan meninggalkan Dayoung yang masih tercengang dengan gumaman hati
'Kan katanya ortu nya Bona bakalan kesini ya, itu berarti yang dibawah.....LAH ANJIR BENER DUGAAN GW ITU PASTI ORTUNYA BONA' setelah menyadari hal tersebut langsung saja Dayoung CUS kebawah***
"Gak Jiyeon masih mau disini" Bona dengan suara datarnya dan jangan lupakan tatapan mengintimidasi yang ia berikan kepada sang ayah"Kamu gak kangen sama eomma?" Tanya Irene lembut, sebenarnya jika sudah seperti ini pasti hati Bona akan melunak. Tetapi entah mengapa jawaban yang diberikan Bona adalah
"Aku memang kangen sama eomma, tapi aku masih benci sama perlakuan Appa. Se begitu gampangnya kah dia nganggep aku gak bisa lakuin sesuatu hal?!!" Keluar sudah emosi yang coba Bona tahan dari tadi
"Jiyeon-ah" lenguh Irene
"Eomma cukup!! Sebaiknya cepat kalian keluar sekarang, sebelum emosiku semakin meluap" karena tak mampu lagi menatap mata sang ibunda. Bona menghadapkan tubuhnya ke belakang
"Satu hal yang eomma pelajari dari kamu sekarang Jiyeon-ah. Eomma dan Appa sudah mencoba untuk memaafkan kamu, tapi apa?! Lihat kelakuan mu!! Kau malah memperlakukan kami sepeti ini dihadapan keluarga sahabat mu sendiri!!" Tumpah lah emosi sang ibunda
"EOMMA CUKUP!!" Teriak Bona, tentu saja hal tersebut membuat Appa dan eomma nya Bona tersentak. Maupun keluarga Im yang ada disana
"Ayo sayang kita pulang, kau sudah lihat bukan? Betapa keras nya hati Bona" jelas Suho sambil menarik Irene keluar dari sana.
Bak di sambar petir, kata kata tersebut terus terngiang di telinga Bona 'Betapa kerasnya hati Bona'
09/11/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Daring Be Come To Be My Darling || EunBo || 🔚
Teen FictionGadis kelahiran 19 Agustus 1995 ini memiliki kebiasaan membaca buku sejak dirinya menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hari-harinya banyak ia habis kan di perpustakaan, sampai-sampai gadis ini memiliki nilai yang bahkan mampu membuat sem...