25 Desember 2018 Pukul 06.00
"Apa tidak masalah kita bangunkan sepagi ini ?" Tanya Soodam dengan hati-hati.
Denise mulai menyalakan lilin kecil di atas kue yang dipegangi Jinny. Setelah lilin berhasil menyala, Lea yang sudah siap membuka pintu dengan pelan memberi ruang untuk yang lain masuk terlebih dulu.Terlihat Dita masih tidur dengan nyaman di ranjangnya. Soodam yang sudah dekat dengan posisi Dita mulai menggerakkan tubuh Dita, berusaha membangunkannya dengan lembut.
Tidak susah membangunkan Dita, dia mulai bergerak dan bersiap membalikkan badan karena merasakan guncangan di badannya. Matanya mulai terbuka, masih dalam penguasaan setengah sadar.
"Happy birthday to you...happy birthday to you..." Sebuah lagu ucapan ulang tahun dinyanyikan serentak oleh Lea, Denise, Jinny dan Soodam.
Mata Dita langsung membulat, memastikan apa yang dilihatnya. Dia melihat keempat kawannya itu sudah berada di sekelilingnya. Dita mengambil posisi duduk, mengembangkan senyum begitu lebar. Jinny menyodorkan kue itu ke Dita. Sebelum lilin itu ditiupnya, Dita memejamkan matanya untuk sebuah permohonan.
Satu persatu dari mereka kemudian memberi sebuah kado kepada Dita diakhiri pelukan hangat. Namun, tidak dengan Jinny, dia justru tidak membawa apapun.
"Boleh aku memelukmu juga unnie ?, tapi aku tidak membeli apa-apa untukmu" Tanya Jinny yang mendapat antrean trakhir.
Dasar buaya, pergi dengan Soodam, tidak membeli apa-apa untukku, tapi ingin pelukan juga ? Jangan harap.
"Tidak boleh, harus ada timbal baliknya" Dita merasa sedikit unggul.
"Oke, sebenarnya aku punya sesuatu untukmu, tapi nanti saja" Jelas Jinny membalas Dita.
"Kenapa tidak sekarang saja ?" Tanya Dita penasaran.
"Tidak, nanti saja" Kekeuh Jinny sengaja membuat Dita semakin penasaran.
"Terserah kamu saja" Balas Dita sedikit kesal.
Kelima gadis itu kemudian menikmati pesta kecil pagi itu dengan rasa bahagia dan penuh canda. Mereka menikmatinya dengan pizza ukuran jumbo.
***
Karena hari itu adalah ulang tahunnya, sepulang dari tempat latihan Dita membeli makanan dan beberapa botol soju untuk teman-temannya. Pesta dilanjutkan, suara musik disco dimainkan, Denise dengan senang hati menyumbang lagu. Diajaknya Dita berdansa kemudian. Dita pun tidak pernah menolak. Denise dan Dita menjadi pusat perhatian yang lain, yah Jinny di antaranya. Melihat Denise merangkul Dita dan melayangkan tatapan mesra membuat Jinny hampir meneguk soju di depannya.
"Unnie, bukannya kamu tidak suka minum ?" Tanya Soodam heran melihat Jinny mengangkat botol soju ke arah mulutnya.
Dengan cepat Jinny meletakkan kembali botol soju yang ada di genggamannya. Matanya masih melihat adegan yang tak ingin dilihatnya. Diambilnya dengan sengaja potongan ayam pedas, digigitnya dengan gigitan besar. Soodam lagi-lagi heran melihat tingkah aneh Jinny.
Bukannya Jinny unnie tidak bisa makan pedas ? Alis Soodam mengkerut.
Denise semakin menggila, mengambil sebotol soju lagi dan memberikannya ke Dita.
"Tidak masalah sebotol lagi unnie, ini ulang tahunmu" Meyakinkan Dita untuk meneguk habis minumannya.
Dita tidak pikir panjang, dia meneguk minumannya tanpa jeda. Tetesan yang merembes dari botol membasahi lehernya.
Gleup ! Jinny menelan ludahnya menyoroti leher Dita yang basah.
Kenapa dengan leher itu ? Aish ! Tidak bisakah dia menggunakan baju dengan benar ?
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Mine
FanfictionKarakter dan peristiwa terinsprasi dari member Secret Number; Dita, Jinny, Lea, Soodam dan Denise. Especially Dita dan Jinny. Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan ( typo ), author lagi gabut jadi iseng-iseng nulis. _______________________________...