.
Happy reading.Semerbak bau alkohol yang kuat menyeruak dari tubuh pria berbadan tegap itu. Tubuh tegak yang selalu terlihat sangar dan sombong itu kini melayu. Wajah yang nampak tak terurus berhari-hari, pakaian tak terganti selama tiga hari terakhir, dan beberapa dari dirinya nampak begitu lusuh. Tatapan mata yang penuh kekhawatiran itu menatap lurus pada seorang gadis yang berbaring di ranjang rumah sakit.
Setengah sadar, pria itu mengeratkan genggamannya pada gadisnya. "Bangunlah, kau cukup lama tertidur bodoh," gumamnya.
Tidak, ia tidak sedang menangis. Hanya saja, matanya benar-benar menampakkan kesedihan yang mendalam. Ini sudah enam bulan sejak gadis itu menutup mata. Alat-alat organ vital masih menempel pada tubuhnya, mengamati setiap perubahan pada gadis itu.
Enam bulan bukan waktu yang singkat. Itu berarti sudah 180 hari berlalu, berjam-jam, bermenit-menit terbuang sia-sia karena penantian ini. Dan menunggu bukan pula hal yang biasa ia lakukan.
"Bangunlah, kumohon. Aku merindukan mu..."
"Aku tak peduli siapa yang akan muncul, yang terpenting bukalah matamu..."
"...sekarang..."
***
Rasanya, ia sedang jatuh hati.
Jatuh sejatuh-jatuhnya.
Jatuh cinta sedalam-dalamnya.
***
07, maret 2022
nadong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Nwantiti
FanfictionWattpad by: zexmyonzen ⛓️: taetzu area. 🦥: update sesuai mood, hehe. *** "Maafkan aku Ahjussi, kumohon jangan tinggalkan aku. Tak bisakah kau menjadi penolong hidupku untuk beberapa waktu lagi?" Tanya Tzuyu dengan penuh harap. "Sialan, kau pikir se...