Chapter 08: Memories of her

241 59 46
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
Happy Reading.

Perempuan itu mengangkat kedua tangannya untuk merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku setelah semalaman tidur. Matahari yang masuk ke dalam kamar bersama dengan angin sejuk di pagi hari membuat Tzuyu tersenyum.

Ketenangan yang selama ini ia impi-impikan akhirnya terkabul. Bangun di pagi hari setelah melewati malam yang tidak melelahkan dengan senyum yang terukir membuat Tzuyu tak akan pernah berhenti bersyukur.

Saat tinggal bersama ibunya, Tzuyu terlalu disibukkan dengan hal ini dan itu, sehingga tidurnya tidak akan nyenyak dan hanya berdurasi sebentar. Bekerja di tiga tempat pekerjaan, memasak, mencuci baju dan berbagai hal pekerjaan rumah lainnya juga ia lakukan.

Setelah seminggu lebih tinggal disini, Tzuyu merasakan kebebasan dan ketenangan. Tidak melakukan sesuatu yang berat dan mengerjakan apa yang ia senangi saja. Ahjussi memang tidak memberikan banyak larangan, sehingga Tzuyu merasa nyaman disini.

Walau terkesan dingin dan tak ada tanda-tanda kehidupan selain para pelayan yang berlalu lalang, Tzuyu cukup menikmati suasana dalam rumah. Para pelayan juga sangat baik dalam merawatnya, serta mengajari beberapa hal yang belum pernah ia pelajari. Seperti merawat bunga, membuat kue kering atau bolu kukus, atau hal lainnya yang tak pernah diajari ibunya.

Gadis itu kemudian bangun dari tempat tidurnya, membersihkan kasur dan segera masuk ke kamar mandi.

Setelah membersihkan diri, ia menuruni tangga dan menuju taman yang biasa ia datangi. Dan ternyata di sana sudah ada pelayan Park, kepala pelayan yang menjadi pengatur para pelayan lainnya.

"Pelayan Park!" Sapa gadis cantik itu sambil tersenyum lebar. Walau baru mengenalnya, rasanya Tzuyu begitu nyaman pada wanita berusia 50 tahunan itu. Sifat keibuannya saat menjaganya sangat terasa.

Pelayan Park mematikan selang air dan menoleh sambil tersenyum. "Wah, Nona muda sudah bangun? Bagaimana tidurnya? Terlihat sangat nyaman."

Tzuyu terkekeh. "Wah, bagaimana ahjumma bisa tahu?"

Pelayan Park mengangguk. "Tentu saja, lihat! Air liur Nona bahkan belum sempat nona bersihkan."

Tzuyu langsung gelagapan dan memegang pipi serta pinggiran bibirnya. "Benarkah?"

"Tentu saja, Nona."

Tunggu!

"Ah pelayan Park! Aku kan sudah mandi! Tidak mungkin masih ada sisa air liur ku!" Tzuyu menatap pelayan Park dengan wajah yang pura-pura kesal.

Pelayan Park terkekeh kecil. "Aku bercanda, Nona.." Mereka berdua kemudian tertawa bersama.

"Ah, omong-omong, kemana perginya ahjussi? Tadi aku mencarinya dan belum menemukannya."

"Tuan sudah pergi sejak pagi-pagi tadi Nona," jawab pelayan Park.

Gadis itu mengerutkan kening. "Bukankah ini akhir pekan? Apa perusahaan tempatnya bekerja tidak memberi libur?" Tanya Tzuyu dengan polos sehingga membuat wanita dewasa didepannya itu tak bisa menahan senyum.

Love NwantitiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang