D E S I R E • 09 || My Body on Your Body, Perfect!

1.5K 164 50
                                    

"We were shut like a jacket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"We were shut like a jacket. So do your zip."

Kecupan basah mendarat di bagian bahu Seohyun yang terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kecupan basah mendarat di bagian bahu Seohyun yang terbuka. Disusul oleh usapan lembut di sepanjang perut ratanya. Saat ini, ia dan Kyuhyun tengah berendam di jacuzzi yang terletak di bagian belakang rumah pria itu. Salah satu tempat dengan privasi yang lumayan ketat, karena harus menggunakan password untuk masuk ke dalam sini.

Seohyun menyenderkan punggungnya di dada Kyuhyun, terasa begitu nyaman dan menenangkan. Berada di dekat Kyuhyun selalu membuat Seohyun lupa segalanya. Entah itu waktu atau statusnya yang sudah memiliki kekasih.

"Kenapa kau tidak membiarkan Jayden sekolah di luar? Dia harus berkenalan dengan banyak orang dan bermain dengan teman seusianya," kata Seohyun, membuka pembicaraan setelah mereka sama-sama diam dalam waktu yang cukup lama.

"Apa Jayden terlihat membutuhkan itu semua? Tidak bukan? Dia sudah nyaman dengan dunianya."

"Dunia yang kau buat lebih tepatnya," koreksi Seohyun.

"Semua demi kebaikannya."

Seohyun membenarkan posisi duduknya, kali ini ia lebih memilih untuk menghadap ke arah Kyuhyun. Membuat pria itu bisa melihat aset kembar Seohyun di balik kelopak mawar yang ditebar di pemandian mereka.

"Kenapa hampir setiap orang tua berpikir jika tindakan atau keputusan yang mereka ambil itu sepenuhnya benar dan tepat? Padahal jika dilihat dari sisi si anak—."

"Jayden bukan tipe anak pemberontak sepertimu, Seohyun," sela Kyuhyun.

Seohyun menyipitkan matanya. Ia hendak mengutarakan kalimatnya lagi, tapi Kyuhyun lebih dulu berkata, "Kau hanya orang baru, tidak tahu apa-apa soal Jayden dan alasan-alasan di balik setiap tindakan yang aku berikan padanya."

Pria itu memberikan sorot datar pada Seohyun. "Bisa dekat denganku secara pribadi dalam waktu singkat, tidak menjamin kau bisa mengontrol setiap tindakanku, Seohyun."

Seohyun mengepalkan tangannya, bibirnya menipis karena kesal. Entah kenapa, ucapan yang terlontar dari bibir pria itu tidak bisa ia terima.

"Ucapanmu seolah memiliki makna, jika kau mendekatiku karena kau hanya menginginkan tubuhku. Ah, menyebalkan sekali," gerutu Seohyun.

DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang