Desire

D E S I R E • 12 || Psychology Fact About Love

"It's just empathy."

Kyungpyo menyimpan punggung tangannya di kening Seohyun, sementara tangannya yang lain sibuk mengatur stir kemudi.

"Suhu badanmu baik-baik saja, tapi kau terlihat lemas," ucap Kyungpyo, merasa sedikit heran karena Seohyun terlihat tidak bertenaga setelah gadis itu kembali dari toilet.

Seohyun menghela napas pelan, menyenderkan punggungnya ke posisi paling nyaman sambil memejamkan mata.

"Aku memiliki masalah pencernaan, uh, rasanya ingin muntah tapi tidak ada yang keluar. Aku ingin cepat pulang dan tidur saja," kata Seohyun dengan nada pelan.

Sejujurnya, ia baik-baik saja. Tidak ada keluhan apa pun. Ucapannya tadi hanya untuk menutupi apa yang terjadi satu jam yang lalu di toilet. Oh ayolah, sangat tidak mungkin jika Seohyun harus mengatakan yang sebenarnya, bukan?

Cho Kyuhyun memang kelewat sinting! Pria itu menyerangnya habis-habisan di toilet tadi. Tanpa ampun, seakan mereka tidak memiliki waktu lagi untuk bertemu satu sama lain.

Beruntung saja Kyuhyun tidak membuat tanda di titik terbuka, sehingga Seohyun tidak perlu memutar otak dan merasa khawatir Kyungpyo akan curiga.

Sial, perasaan tidak enak ini kembali menyerang hatinya. Seharusnya Seohyun tidak terjun sejauh ini. Lihatlah, dia sudah berkhianat pada Go Kyungpyo!

Tapi, Cho Kyuhyun dan segala hal yang berhubungan dengan pria itu membuat Seohyun terjebak di dalam ruangan tanpa pintu. Kyuhyun selalu memberikan semuanya dalam kadar yang pas, tidak berlebihan seperti apa yang Kyungpyo berikan.

Bukan berniat untuk membandingkan. Kedua pria yang membuat Seohyun kelimpungan ini memiliki sisi plus minusnya masing-masing. Salah satu contohnya adalah, Kyungpyo sudah jelas memberikan perasaan yang penuh untuk Seohyun. Tapi Kyuhyun? Belum tentu.

Ah, seharusnya Seohyun tidak berpikir sampai ke sana. Cho Kyuhyun bisa saja hanya bermain-main dengannya. Hei, dia ini pria tanpa istri, mungkin saja dia hanya menyalurkan kebutuhan biologisnya pada Seohyun.