D-Day

46 25 10
                                    

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, hari dimana semua kerja keras selama ini akan dipertaruhka. Itu tadi kutipan dari Nadine sih sebenernya, hehe. Tapi aku ikut merasakan euphoria para panitia. Mereka memang hebat mereka rela mendedikasihkan beberapa semester untuk menjadi mahasiswa sekaligus menjadi panitia event sebesar ini. Aku bangga menjadi bagian kecil dari mereka.

Pukul 08.00 aku Sean dan Nadine sudah berada di Hotel tempat NCT tinggal sementara. Kami bertiga berada di kamar yang dekat dengan mereka, kamu akan siap sedia setiap mereka membutuhkan.

Nadine terlihat paling lelah diantara kami semua, apalagi dia juga sudah mulai mengerjakan skripsinya walaupun sedikit keteteran karena event ini.

"Rasanya mau triak deh." kata Nadine sembari merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

"Emang kenapa Kak?" tanya sean sambil berbaring disamping Nadine.

"Apa yang aku dan teman-teman perjuangkan selama lebih dari setahun akhirnya terealisasi, rasanya seperti mimpi." Suara Nadine terdengar bahagia namun aku dapat merasakan betapa dia ingin menangis kencang, menangis bahagia.

"Kamu itu hebat Nad, kamu itu pembawa aura positif untuk semua orang." Kataku sambil menatap mereka berdua dikasur.

"wah Lea ternyata bisa melihat aura." Sean terkekeh sambil melemparkan bantal kearahku.

"yee emang aku cenayan, itu cuma perumpamaan Sean." jawabku smabil memincingkan sebelah mataku

Akhirnya mereka berdua tertawa setelah sejak kemaren aku tau mereka sangat gugup, begitu juga aku.

drrtt drrtt

"Halo Pak Jung?" aku dengan sigap menerima panggilan Pak Jung.

"Lea, tolong Kalian l bertiga kesini sebentar, kita akam berdiskusi untuk nanti." Katanya

"Baik Pak, kami segera kesana."

"Yeoreobun, mari bertugas." kataku ala-ala bangsawan yang jumawa.

Pukul 11.00 kami semua berkumpul di meeting room, termasuk para member.

"Terimakasih sudah hadir, terimakasih juga kepada pihak penyelenggara yang sudah memberi kebebasan untuk kami dalam hal koordinasi dan lain hal." Pak Jung menggunakan pembukaan dengan bahasa Inggris, dia memang panutan.

"Untuk acara nanti malam, dari pihak penyelenggara bisa dijelaskan rundwon acaranya." Kata Pak Jung mempersilahkan Nadine bicara.

Nadine menjelaskan dengan bahasa Inggris, dia memang luar biasa, pembawaan sikapnya, caranya berbicara, penyampaian yang sangat rapi dan tidak berbelit-belit.

"Noona dia bicara apa ?" aku menoleh kearah asal suara itu, ternyata Haechan duduk disebelahku, sejak kapan???

"Nanti aku jelaskan." jawbaku berbisik

Setelah Nadine menyelesaikan bagianya, aku menerjemahkannya dengan bahasa Korea. Awalnya aku sangat gugup dan cara bicaraku terbata-bata karena aku gugup. Tapi dari seberang aku melihat Yuta mengepalkan tanganya dan bibirnya melafalkan fighting. Dengan sedikit tersenyum.

"Noona tenang, Johnny Hyung memang mukanya galak jangan takut ya." Perkataan Haechan membuat gelak tawa oleh member dan staff. Johnny yang tiba-tiba di roasting hanya bisa menggelengkan kepalah dan menatap Haechan dengan mata memincing. swasana jadi lebih santai berkat Haechan. Terumakasih Haechanieee.

Aku melanjutkan menerjemahkan apa yang Nadine ucapkan, dilanjutkan dengan tanya jawab oleh staff, member, dan dari pihak penyelenggara. Aku dan Sean bergantian menjelaskan. Syukurlah semua berakhir dengan lancar.

Miracle in Jogja || NCT 127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang