Menyublim

72 45 14
                                    

Pukul 10.00 aku datang ke kampus Nadine untuk ikut rapat. Gilak sih panitianya banyak banget. Selama rapat berlangsung aku dan volunteer lain menunggu di taman sebrang ruang mereka rapat. Katanya ada sedikit masalah dan hanya panitia yang boleh rapat, aku sih seneng aja, aku juga tidak nyaman dan canggung banget ada diantara banyak orang.

Ada 4 volunteer dalam acara ini, ketiganya adalah anak jurusan Bahasa Korea. Wah Bahasa Korea mereka keren banget, bahkan ngga medhok kayak aku. Setelah mengobrol sedikit dengan mereka akhirnya kami saling bertukar nomor whats app untuk memudahkan berkomunikasi.

"Lea, kamu orang Thailand ya?" tanya salah satu dari mereka, namanya Sean. Gadis itu memang sangat cerewet dari awal, dia sangat ceria dan ramah.

"iya." jawabku dengan muka sok serius.

"waaa serius??" tanyanya dengan nada terkejut

"Nggak lah aku orang jogja." Jawabku sambil terkekeh.

Mereka bengong tidak percaya. Mereka memasang muka penasaran ingin tau sebenarnya siapa dan dari mana Kim Lea berasal. Aku malas menceritakan karena aku lupa sudah berapa ratus kali aku menceritakannya setiap ada yang bertanya.

"Bapakku asli Korea, ibuku asli Jogja. Aku sempat tinggal di Korea sampai beberapa tahun lalu pindah ke Indonesia yeorobundeul yang terhormat. Udah ya itu aja aku males cerita." jelasku sambil cengengesan.

Dito dan Laras hanya mengangguk dan tidak bertanya apa-apa lagi. Berbeda dengan Sean, dia terus bertanya hal-hal kecil padaku. Anak ini cerewet banget padahal baru pertama ketemu. Setelah satu setengah jam menunggu Nadine akhirnya mengahampiri kami.

"Maaf ya guys lama, ada sedikit masalah." wajahnya tampak frustasi.

"Ada apa Kak ?" Sean bertanya dengan wajah penasaran.

"Staff dari pihak guest star hari ini ada yang mau ke Jogja. Katanya ada yang harus dibicarakan sama pihak kami. Sedangkan kita janjian sama pihak hotel mulai chek in besok." jelasnya sambil bersandar pada pohon.

"Berapa orang emang kak?" tanya Dito

"Aku ngga tau, mereka bilang 4-5 orang, aku kira mereka masih ada schedule di Jakarta. Ternyata orang yang selama ini kontakan sama kami salah tanggal dong." Nadine terlihat sangat putus asa, namun tetap tenang daat menjelaskan.

"Kalian ada yang tau tempat travel atau persewaan yang bisa kita pakai 2 jam lagi, mereka akan terbang ke Jogja dari Jakarta pukul 13.50. Kalau para member akan kesini besok, aku kira semuanya akan kesini besok juga" jelasnya frustasi.

"mmmm aku ada sih Nad, kebetulan Bapaku ada bisnis rental mobil. Coba aku telfon dulu masih ada yang kosong tidak." Nadine mengangguk penuh harap.

Akhirnya aku menjauh, menelfon Papa, Panggilan pertama tidak diangkat, panggilan kedua.

"Halo." Loh suara Mas Sungjin

"Papa mana mas ?"

"Papa lagi ada job Le, ada apa ?"

"Mas masih ada mobil nganggur nggak? untuk 8 orang lah termasuk supir. Tapi yang layak yaa." kataku menekankan, bisa tidak enak abis-abisan sama staff nanti kalau pakai mobil Kijang tua kesayangan Papa.

"Asemm, layak semua kali, kebetulan HIACE lagi nganggur ni, mau ?" wah pas banget mobil itu baru dibeli Papa sebulan lalu, hasil dari menabung Papa selama 5 tahun. Masih Neo eh New hehe

"hehe santuy bosku, Okee itu aja, berarti Mas yang nyupir ?" semoga Mas Sungjin lagi baik hari ini.

"Iyalah, udah dimandat Papa kalau ada job aku disuruh ambil, kalau gak bakal disuruh sidang minggu depan." aku terkekeh membayangkan wajahnya yang sedang kesal.

Miracle in Jogja || NCT 127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang