Godly Empress Doctor {3}

1921 - 1930

Bab 1921: Pertengkaran

"Mengxi -" Feng Liu memegang wajah tampan Dugu Mengxi di tangannya dan menangis.

"Mengxi, aku tidak ingin berpisah denganmu. Tim Kelangsungan Hidup memiliki tuan muda dan pangeran ketujuh, dan kita tidak boleh kalah. Aku bisa tinggal dengan tim ini, tapi...

"Jika kita berada di dua tim yang berbeda, salah satu dari kita akan menang, dan yang lainnya pasti kalah... Aku tidak peduli jika aku mati. Aku hanya ingin bersamamu, Mengxi!"

Darah mengalir di pergelangan tangan Feng Liu saat dia menangis.

Mendengar ini, Feng Wu tersenyum kecil. Feng Liu begitu penuh dengan kebohongan sehingga Dugu Mengxi mungkin satu-satunya yang masih mempercayainya.

Seperti yang diharapkan, Dugu Mengxi berbalik dan menatap Dugu Yamo dengan mata berkaca-kaca. "Kakak, Kakak, tolong biarkan kami tetap bersama! Tolong berikan tempatmu pada Liu! "

Dugu Yamo tercengang!

Dugu Mengxi memegang Feng Liu di lengannya dan berlutut, menangis begitu keras sehingga dia gemetar. "Kakak, tolong. Tolong berikan tempatmu pada Liu. Aku memohon Anda..."

Dugu Yamo terdiam.

Itu mungkin hal paling menyakitkan yang pernah dia dengar. Bahkan Feng Wu merasa kasihan pada Dugu Yamo.

Yang dia inginkan hanyalah melindungi saudara laki-lakinya, tetapi saudara laki-lakinya pada dasarnya memintanya mati untuk wanita itu.

"Dugu Mengxi, kamu-" Dugu Yamo menatap Dugu Mengxi, sangat marah sehingga dia tidak tahu harus berkata apa.

Ketika yang lain tidak melihat, mata Ranmil berkilat dingin.

Dia senang melihat bagaimana orang menunjukkan diri mereka yang sebenarnya di saat seperti ini. Betapa indahnya.

Tapi dia dipaksa untuk memainkan gadis lugu ini di depan orang lain, yang sangat melelahkan.

Retakan!

Saat itu, tanah mulai retak terbuka.

Tuan Jue mengerutkan kening dan mengingatkan mereka dengan suara dingin, "Kita tidak punya banyak waktu lagi."

Ranmil mengangguk dan memberi tahu Feng Liu, "Jika kamu tidak ingin berada di tim Feng Wu, tentu saja kami dapat membawamu, tetapi tempat terbatas. Bagaimana dengan ini? Anda dan Dugu Yamo akan menarik undian, dan pemenangnya akan bersama kami."

Sebelum mereka bisa mengatakan apa-apa, Ranmil melirik Sefiro.

Dia tidak akan melakukan hal-hal kecil seperti itu, karena itu hanya akan meremehkan dirinya sendiri.

Sefiro menerima petunjuk itu, berbalik, dan segera mengeluarkan dua batang bambu dengan panjang yang berbeda. Dia memberi tahu Dugu Yamo dan Feng Liu, "Pilih satu, kalau begitu. Yang memiliki tongkat lebih panjang bisa berada di tim kita."

Undian berhadiah mungkin akan memutuskan siapa yang hidup dan siapa yang mati.

Dugu Yamo ragu-ragu.

Feng Liu dan Dugu Mengxi saling memandang dan segera berjalan ke Sefiro.

"Kakak, aku akan melakukannya untukmu." Dugu Mengxi mengulurkan tangan.

"Tidak, biarkan aku-"

Tapi Dugu Mengxi telah mengambil tongkat sebelum Dugu Yamo bisa menyelesaikan kalimatnya.

"Sekarang, mari kita lihat apa yang kamu dapatkan." Sefiro sangat penasaran.

"Kakak, ini tongkatmu." Dugu Mengxi menunjukkannya kepada Dugu Yamo.