Priv account Sasuke
------
"Jadi kalian mengerti kan apa yang saya jelaskan tadi?" Tanya pak Kakashi kepada mereka berdua.
Sasuke dan Sakura menggangguk secara bersamaan.
Sakura menggaruk pipinya. "Jadi kalau kita lolos semi dan final kita bakal di Osaka 3 hari 2 malam pak?" Sambil mengacungkan 2 jarinya.
Pak Kakashi mengangguk tanda setuju.
"Iya betul Sakura kalau kalian lolos penyisihan serta masuk ke semi dan final kalian berdua" sambil menunjuk Sasuke dan Sakura "di Osaka 3 hari 2 malam. Kan lumayan jalan-jalan gratis" jelas pak Kakashi meledek.
"Iya sih pak jalan-jalan gratis, tapi kan harus berjuang dulu" sahut Sakura tersenyum dipaksakan.
Pak Kakashi menggelengkan kepalanya sembari tersenyum dibalik maskernya.
Sasuke yang dari tadi hanya mendengarkan percakapan mereka berdua akhirnya buka suara.
"Kalau gitu kita harus berusaha keras ya Sakura" sambil menengok kearah Sakura dan menatapnya.
Sakura mengangkat satu alisnya bingung, karena tiba-tiba Sasuke berbicara seperti itu"
"Ahaha iya sas kita harus berusaha keras ya" dengan tawa yang dipaksakan.
"Hn" Sasuke hanya mengangguk-angguk dan tersenyum.
'heh apa gua gasalah liat ni manusia senyum?' inner Sakura bertanya.
Lamunan Sakura terhenti karena interupsi pak Kakashi. "Oke Sasuke Sakura kalian boleh pulang, sudah sore juga. Kalian berdua jaga kesehatan ya jangan sampai nanti pas olimpiade kalian berdua sakit. Tidur yang cukup, makan-makanan yang bergizi dan rajin belajar ya. Pak Kakashi memberikan wejangan-wejangan kepada 2 muridnya itu.
"Baik pak" ucap Sasuke datar.
"Siap pak" ucap Sakura dengan mengangkat jempolnya.
Pak Kakashi tersenyum di balik maskernya. "Oke kalian berdua hati-hati dijalan."
------
"Pulang sama siapa ra?"
Sakura yang daritadi fokus ke ponselnya langsung mengalihkan perhatiannya ke Sasuke.
"Naik bus."
"Mau bareng gak?" tawar Sasuke ke Sakura.
"Eh?" Sakura menatap Sasuke bingung. "Gak usah makasih."
"Gak apa-apa ra. Lagian ini udah sore kalau kamu naik bus pulangnya bisa malam" Sasuke masih terus memaksa Sakura agar ikut pulang bersamanya.
"Tap—" Sakura belum menyelesaikan kalimatnya sudah dipotong dengan Sasuke yang sudah ngacir duluan ke parkiran untuk mengambil motornya.
Sakura berdecak kesal, main kabur aja udah tau belom selesai ngomong.
Sibuk dengan pemikirannya sendiri, Sakura dikejutkan oleh seseorang yang menyodorkan helm tepat di depan mukanya.
"Kenapa bengong? Ini helmnya" Tanya Sasuke sembari memberikan helm kepada Sakura.
"Gak usah sas, aku bisa pulang sendiri naik bus. Kamu duluan aja" Sakura masih tetap mempertahankan tolakannya.
Tiba-tiba Sasuke memakaikan helm tersebut ke kepala Sakura yang membuat Sakura terkejut. "Udah cepat naik, nanti keburu malam." Ujar Sasuke seolah tidak mendengar ucapan Sakura. Sakura mengehela nafas pasrah lalu naik ke motor Sasuke.
Sepanjang perjalanan mereka berdua hanya terdiam, tak ada yang membuka suara sedikitpun.
"Rumah kamu di jalan Katsuyu ya ra?" ucap Sasuke tiba-tiba, menyadari hal itu Sasuke mengutuk bibirnya sendiri karena mengucapkan hal tersebut. 'Sialan ni mulut gabisa diajak berkompromi, kalau dia ngira gua aneh gimana?.'
Sakura tercengang. "Loh ko kamu tau? kerumah aku aja belom pernah, kenapa tau alamat rumahku?."
"Kamu penguntit ya?!" Tanya Sakura sedikit emosi dan memukul bahu Sasuke pelan.
Sasuke berusaha tetap tenang dan mencari jawaban yang tepat agar Sakura percaya kepadanya. "Ngga ra bukan gitu, aku pernah kerumah temenku di sekitar situ, trus aku pernah ngeliat kamu keluar dari salah satu rumah di jalan Katsuyu. Makanya itu aku tau."
Sakura hanya terdiam dan itu membuat Sasuke sedikit panik.
"Oh gitu ya, aku kira kamu penguntit sampai tau alamat rumahku segala."
Sasuke bernafas lega. Untung aja Sakura percaya, kalo ngga bisa lepas sebelum dapat.
Padahal Sasuke tidak punya teman yang tinggal di jalan Katsuyu.
......