Maaf ya kalau ff socmed yang ini banyak narasinya 😔🙏🏻
°•°•°•°SAKURAAAA BUKA PINTUNYA!" Ino, Temari, Tenten sudah berada tepat di depan pintu kamar Sakura, ibu mebuki menyuruh mereka untuk naik dan langsung saja membangunkan Sakura, mereka sudah mencoba menghubungi gadis itu tetapi nihil tidak ada satu pesan pun yang di balas, telepon pun tidak ada yang diangkat. Sakura kalau sudah tidur memang sangat sulit untuk di bangunkan ia harus benar-benar bangun sendiri.
Akhirnya setelah sekitar 5 menit menggedor-gedor pintu kamar Sakura tanpa henti ada suara langkah kaki dan kunci terputar. Munculah penghuni kamar bersurai merah mudah dari balik pintu. Mata Sakura belum benar-benar terbuka masih menyesuaikan dengan cahaya, rambutnya berantakan, sesekali menguap. Sakura menatap mereka bertiga bersender di pintu kamarnya.
"Kalian berisik sekali." Kata pertama yang diucapkan oleh Sakura saat melihat mereka bertiga.
"Apa perlu ku siram pakai air?" Tanya Ino kepada Tenten dan Temari, mereka berdua sudah mengantisipasi untuk menahan Ino agar tidak menyiram Sakura.
"SAKURA! SUDAH JAM BERAPA INI?" omel Temari.
"Jam berapa memang?" Sakura bertanya dengan wajah tanpa dosa dan masih setengah mengantuk membuat Temari semakin gemas.
"Sudah jangan di ladeni Sakuranya, kasihan lihat tuh masih mengumpulkan nyawa." Tenten berusaha menengahi mereka.
"Lebih baik kau mandi sekarang jidat." Ino mendorong Sakura untuk masuk lagi ke dalam kamarnya, menyuruh gadis itu mandi agar lebih segar. Tenten dan Temari mengikuti dari belakang sambil membawa dua kantong plastik besar berisi cemilan.
°•°•°•°
Setelah Sakura mandi dan berganti pakaian mereka berempat sepakat untuk memesan makanan lewat ponsel sesuai dengan rencana kemarin.
"Sepertinya sudah dekat kan? aku saja yang ambil sekalian mau buang sampah." Tenten menawarkan dirinya untuk mengambil makanan mereka, Sakura, Ino, Temari tentu saja tidak menolaknya karena mereka malas sekali untuk turun ke bawah dan pergi keluar."
"Oke, makasih ten. Aku akan siapkan proyektor." Ucap Sakura, karena mereka sepakat untuk menonton film horor. Walaupun awalnya Ino menolak karena takut tetapi berkat bujukan dari mereka bertiga akhinya ino menyetujuinya.
"Ya sudah aku ke bawah dulu." Tenten segera bangkit dari posisi duduknya, berjalan keluar menuruni tangga.
Perkiraan Tenten betul, tukang antar makanan itu sudah ada di depan rumah Sakura sedang memarkiran motornya. Tenten langsung menghampirinya."Atas nama Haruno Sakura ya pak?"
Bapak itu mendongak, menemukan Tenten yang sedang menatapnya. kemudian ia mengecek nama yang tertera di ponselnya.
"Iya betul." Bapak itu mengangguk dan segera memberikan makanannya kepada Tenten.
"Terima kasih banyak ya pak, sudah di bayar kan ya?"
"Iya sudah, terima kasih banyak ya non." Bapak pengantar sudah siap-siap untuk pergi tetapi Tenten memanggilnya kembali.
"Eh sebentar tunggu pak," Tenten merogoh saku celananya mengeluarkan dompet dan mengambil uang. "Buat tip ya pak." Ia kemudian menyodorkan uang itu kepada bapak pengantar.