10 - Gejala

403 24 39
                                        

"Vote comment nya kawan jangan lupa, gua ngga akan pernah lupa buat ngingetin lu semua buat vote❤️"

-Galen kavindra

-Galen kavindra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Gausah tegang-tegang amat, santai aja kaya di pantai:)

Happy reading 💙

***

Setelah pertemuannya dengan varo hari itu, Tasya berusaha melupakan, dia tetap pada pendiriannya bahwa semua itu hanya kesalahan dan tidak perlu di pertanggung jawabkan.

Tasya baru saja memarkirkan mobilnya sport putihnya di parkiran sekolah.

Dia berjalan di koridor menuju kekelasnya. Karna memang kelas nya berada di lantai dua dan lumayan jauh dari parkiran.

Berjalan menuju kelas dan sesekali menyapa balik murid-murid yang menyapanya.

Saat akan menaiki tangga, Tasya tidak sengaja berpapasan dengan varo dan teman-teman laki-laki itu.

Tasya menunduk kan kepalanya, dan berjalan melewati mereka. Hingga sebuah suara menyapanya.

"Pagi tasya, aduh makin cantik aja nih" Sapa Mahendra dengan mengedipkan matanya.

"Pagi kak" Tasya hanya menatap Mahendra sekilas dan kembali berjalan, sebab varo sedari tadi menatapnya dengan intens dan itu membuatnya tidak nyaman. Dan itu tidak luput dari pandangan Rafa yang sedari tadi memperhatikan kedua sejoli itu.

"Lah napa tuh dia, mukanya juga pucet banget kaya mayat idup" Celetuk darrel menatap punggung tasya yang perlahan menghilang.

"Iya yah mukanya pucet, kaya yang sakit"

Varo menatap kepergian gadis itu dengan pandangan yang sulit diartikan. mendengar ucapan teman-temannya entah mengapa ada perasaan khawatir menghampiri, Apa gadis itu sakit?

"Udah lah, hayo lanjut jalan" Ucap galen, dan pergi menuju kantin, diikuti yang lain.

Varo dan Rafa berjalan di belakang teman-temannya, Rafa memperhatikan raut wajah ketuanya itu, yang terlihat khawatir.

"Kenapa? Ada yang Lo sembunyiin? Ada masalah?" Tanyanya.

Varo menatap kearah rafa "Lu selalu tau apa yang gua pikirin" Ucap varo tersenyum tipis.

"Haha, ya gua tau, gua bakal selalu dukung lu, dan gua bakal bantu lu" Ucap rafa menepuk pundak sahabatnya itu.

Varo hanya mengangguk membalasnya.

ALVARO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang