Two

763 130 9
                                    

Selamat membaca
~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~

Mingyu tersentak pelan, usai bertatapan dengan Jaehyun sekitar satu menit lalu. Matanya berubah menjadi normal, coklat cerah, dan rambutnya total bewarna hitam, tapi tenang saja, wajah rupawan pria itu tidak berubah.

"Alpha,"

Jaehyun menatap intens mata Mingyu, lalu bangun dari duduknya, mendorong tubuh sang mate, dan mengkukung tubuh itu. Mingyu yang sedikit panik langsung menutup matanya, bibirnya berujar pelan.

"Aku minta maaf, aku-aku tidak bisa mengontrol sesuatu dalam tubuh ku, tolong jangan memukul ku, aku mohon."

Bukannya menjawab, Jaehyun justru mencengkram dagu Mingyu, mengarahkan wajah itu agar menatapnya. Kedua manik Mingyu yang sebelumnya terpejam, mulai terbuka perlahan. "Hanya jangan, mengeluarkan wujud mu seperti tadi pagi di depan semua orang, Mingyu." Mingyu membalas tatapan Jaehyun, lalu mengalungkan tangannya pada leher sang Alpha.

Jaehyun langsung memutar bola malas, saat Mingyu mengedip kan satu mata ke arahnya.

"Ah~ apa kau tidak ingin memberitahu kepada semua orang, bahwa kau mempunyai mate yang rupawan huh?"

"Ck, bukan itu bodoh."

"Lalu?"

Jaehyun menghela nafas, entah kenapa dirinya merasa kesal tanpa sebab.

"Semua orang akan memusatkan perhatian nya pada mu. Pack ku adalah pack besar, Mingyu. Musuh ku dimana mana, aku tidak ingin seseorang membunuh'mu, seperti kau tau? Mantan pasangan ku." jelas Jaehyun.

Mingyu mengubah raut wajahnya, lalu melepaskan rengkuhannya. "Oh? Wanita yang fotonya terpampang besar di ruang tamu mu?"

"Ya."

Sang omega langsung mengangguk faham, lalu mendorong bahu Jaehyun. "Aku ingin meminta ijin. Setidaknya biarkan aku membuatkan makanan untuk mu dan anak mu, sebelum aku-"

Ucapan Mingyu terpotong begitu saja, Jaehyun yang mendengarnya nya lantas bingung. "Intinya, biarkan aku memasak, itu saja."

Alpha tampan itu mengangguk, lalu beranjak menjauhi Mingyu. "Kembali ke ruangan mu."

"Ya."

Mingyu kembali mengenakan cadarnya, lalu berjalan keluar dari ruangan Jaehyun. Pikirannya berlabuh kemana mana. Tapi satu hal yang dia yakin, tentang kejadian kemarin semalam, Mingyu sangat besar berpotensi untuk hamil dan pastinya, akan banyak tantangan untuk itu.

Saat di tengah perjalanan menuju ruangannya, Mingyu bertemu dengan Jeno, anak pertama Jaehyun. Laki laki itu tampak menatapnya lurus. Lalu berlalu begitu saja, otomatis, Mingyu memanggil nya.

"Jeno,"

Jeno tak menjawab, tapi menghentikan langkahnya. "Tolong batal kan semua yang akan kau lakukan di luar pack, aku tau, kau akan menganggap ku bodoh. Hanya saja, akan ada hal buruk yang menimpa mu hari ini, jadi berdiam lah di pack," kata Mingyu pelan.

Mingyu berjalan mendekati Jeno, menatap lembut ke arah anak sang Alpha, tangannya terangkat pelan, mengelus bahu tegap Jeno. "Aku selalu memperhatikan mu dari balik jendela, kau suka berlatih pedang kan? Kau, bisa melakukan nya di kamar mu. Ku rasa, kamar mu memiliki ukuran yang cukup besar."

Jeno yang masih tetap dalam posisi nya, langsung membalikkan badan, dan terdiam, saat manik hitam legam Mingyu bersitatap dengan maniknya, "Aku menyayangi mu, Jeno. Aku akan menyalahkan diriku sendiri, saat kau berada dalam masalah. Meski kau tidak pernah menganggap ku, kau tetap anakku."

Setelahnya, mata Mingyu kembali berubah menjadi coklat normal, dengan sekali kedipan. Sang omega berlalu begitu saja.

"Ya, setidaknya kau satu satunya orang yang bisa aku turunkan kemampuan dariku, saat anak ini ternyata tidak bisa bertahan, Jeno."


.























































Fyi. Halo semuanyaaa, hehe seneng banget banyak yang suka book ini🥺 wiuuu♥️

Baca penjelasan dulu, yuk!

Hecate di wajibkan meneruskan kemampuan nya, atau menurunkan kemampuan nya, pada sang anak. Karena jika tidak, hecate akan mati, sebab tidak kuat menahan kemampuan yang di miliknya sendiri.

Alpha [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang