KEMARAHAN ZOVAN

14 2 1
                                    

kalo kalian suka jangan lupa vote dan komennya ya.

Happy Reading.....

Zovan membuka pintu Appartemen dengan kencang menarik Airin masuk, ia menatap Airin tajam sangat tajam membuat Airin menunduk menangis ketakutan.

"Ngide banget lo pergi kesana," ucap Zovan dingin.

Airin diam menunduk menahan takut dan nyeri di bagian tangan serta hidungnya.

Zovan tahu Airin menangis ia membiarkan gadis itu, menurutnya Airin merasa dibebaskan setelah jauh dari kedua orang tua.

"Ngapain kesana? Dapet izin dari siapa lo?"tanya Zovan lagi masih dengan nada dingin.

"Tadi kata Pandu boleh," elak Airin.

"Suami lo siapa? HAH? GUA APA PANDU?" teriak Zovan "SIAPA YANG BAKAL DISALAHIN BOKAP KALO LO KENAPA-NAPA? GUA BUKAN PANDU."

Airin tidak berani menjawab isakan yang semakin kencang membuat bahunya bergetar hebat.

"Gausah bawa-bawa orang lain, gasuka gua."

"Liat gua," titah Zovan.

Airin menggeleng kan kepala ia benar-benar takut dengan sosok lelaki dihadapan 'nya ini.

"Mairin!" Ucap Zovan dingin.

Airin masih tetap menunduk dan semakin menangis.

"Kalo lo kenapa-napa siapa yang bakal repot? Gua. siapa yang bakal di salahin keluarga? Gua.

"Lo tau gak keadaan gua? tanggung jawab gua gede Mairin. Lo harusnya ngerti bantu gua, nurut sama gua bukan kaya gini nambah beban pikiran gua."

Zovan menatap Airin lekat-lekat memperhatikan gadis itu.

"Liat gua," titah Zovan dengan nada sedikit lembut.

Airin tetap tidak mau menatap Zovan, sepertinya ia lebih tertarik pada marmer appartemen dibanding melihat Zovan yang sedang mode on.

Zovan menghela napas.
"Gua tanya selama lo tinggal bareng ayah bunda, emang lo dikasih izin keluar sendiri HAH?"

Zovan benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya ia kembali berbicara dengan keras dan sinis.

"Gua tau seberapa ketat pengawasan lo, bokap lo bahkan bokap gua selalu mantau, lo gak bakal bisa keluar kalau bukan Rafly yang jadi tameng, dan asal lo tau itu pun harus tetep dalam pengawasan gua."

Zovan meluapkan semua kekesalan nya bagaimana dulu dia selalu mengawasi Airin dan Rafly, bahkan ia pernah mendapat tamparan papahnya kerena tidak tahu Airin dan Rafly pergi kemana.

Zovan tidak pernah mengeluh, memang ia menyayangi Airin dan Rafly dari jauh. Berbeda dengan sekarang Airin menjadi istrinya tingkat pengawasan 'nya pun lebih ketat kalau sampai musuh-musuh Savagos tahu habislah dia.

Sebab itu Zovan sangat marah melihat Airin di tempat balap, ia takut jika musuh mencurigai Airin karena satu-satunya wanita disana.

"Jangan mentang-mentang lo jauh dari ayah, lo bebas keluyuran apalagi malem, dulu gua awasin lo sama Rafly barengan, sekarang gua harus awasin lo berdua secara pisah. Lo pikir gimana bingung gak? Mangkanya lo jangan suka ngeluh kalo gua suruh diem di rumah, itu cara lo bantu ringanin tanggung jawab gua," jelas Zovan panjang lebar.

Zovan benar-benar kesal hampir saja kecolongan, untungnya ia melihat Airin terlebih dahulu daripada anak Scorpion.

Zovan menatap Airin yang masih saja betah menunduk, ia mengangkat dagu Airin melihat jelas wajah kacau Airin.

SECRET COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang