BALAP

15 1 0
                                    

Note : Seperti biasa Vote dan Komen ya...

Happy Reading...

Airin berkacak pinggang di depan pintu kamar mandi memperhatikan tumpukan baju kotor dirinya dan Zovan, ia menghela napas mendorong ember berisi pakaian kotor kedalam kamar mandi.

"Ah males banget si, gabisa apa abis pake langsung buang." Airin bersungut-sungut. Matanya menatap seluruh isi kamar mandi seperti mencari sesuatu.

"Ini orang kaya, gapunya rinso ya?".

Airin kembali menuju kamar mencari keberadaan Zovan, dia melihat zovan yang sedang leha-leha di atas kasur dengan ponselnya, Airin dapat menebak jika Zovan sedang bermain Game terlihat dari cara lelaki itu memengang ponsel secara horizontal.

"Zovan," seru Airin menghampiri Zovan.

"Hmm," jawab Zovan tetap fokus pada ponselnya.

"Gua mau nyuci tolong beliin rinso ya."

"Hah? Apaan?" Zovan sontak menatap Airin kaget.

"Beliin rinso gua mau nyuci."

"Ogah amat."

"Yaudah gua beli sendiri."

Zovan menatap Airin malas bisa kacau jika Airin pergi dan bertemu anggota Savagos, secara Appartemen Zovan berada dekat dengan cafe tongkrongan Savagos, Belum lagi mulut Airin yang sedikit tidak bisa dikontrol.

"Gausah gua aja." Mau tidak mau Zovan mengalah, reputasinya benar-benar rusak semenjak menikah dengan Airin, baru saja kemarin ia dititah untuk membeli telur sekarang ia harus kembali lagi ke minimarket untuk membeli rinso.

"Rinso apaan?"tanya Zovan

"Rinso cair aja sama pewangi."

"Rinso merk apaan?"tanya Zovan sedikit kesal.

"Ih rinso itu merk deterjen oon." Airin benar-benar gemas ia ingin pergi sendiri namun lagi-lagi Zovan melarangnya.

"Emang iya?baru tau gua."

"Serah deh, udah buru sana keburu males lagi nih gua."

Sebenarnya Airin sudah mengumpulkan niat mencuci baju dari dua hari yang lalu tapi ya namanya Airin banyak teori doang actionnya nihil.

           ****

Zovan membuka pintu kamar menghampiri  Airin yang sedang memainkan ponselnya seraya bersandar di kepala ranjang.

"Nih, buru sana nyuci," titah Zovan.

"Nanti dulu nanggung."

"Ngapain si? Buruan nanti mataharinya keburu ilang,"

"Nanti dulu ish lagi scroll Ig."

Zovan merampas ponsel Airin kasar menyimpannya di atas nakas, lalu menatap Airin tajam.

"Buruan sana." Zovan mendorong Airin membuat gadis itu hampir terjatuh.

"Ihh sabar, kalo jatoh gimana?" tanya Airin dengan nada kesalnya

"Ga jatoh ini,"jawab Zovan santai.

Airin bangkit dari duduknya berjalan menuju kamar mandi dengan wajah merengut.

"Langsung cuci bilas jemur, jangan di besok besokin lagi," ujar Zovan.

"Iya tuan muda."

Satu bulan Zovan hidup bersama Airin membuatnya sedikit hapal dengan sifat Airin, menurut Zovan selain cengeng gadis itu termasuk golongan wanita pemalas dan ribet.

SECRET COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang