Note : Jangan lupa Vate dan komen, Bahagiakan author dengan tinggalkan jejak...
Happy Reading...
Kini Airin dan Zovan telah kembali pada rutinitasnya sebagai Pelajar, jika biasanya setelah Shalat Subuh Airin melanjutkan tidurnya, kali ini ia memaksakan untuk tetap terjaga.
Airin bingung ingin memasak tidak ada bahan apapun dan ia sama sekali tidak bisa memasak, ia lebih memilih menyiapkan pakaian Zovan terlebih dahulu sambil menunggu lelaki itu pulang dari Masjid yang ada di sebrang gedung Appartemen-nya.
Setelah selesai menyiapkan pakaian, Airin kembali duduk di sofa seraya memainkan ponsel.
"Gua bingung mau ngapain, laper banget lagi," gumam Airin.
Selang beberapa menit dari itu pintu kamar terbuka menampakan seorang lelaki mengenakan sarung hitam dipadukan dengan baju koko putih membuatnya terlihat sangat menawan.
Airin menatap Zovan lama, ia sempat terpesona dengan penampilan suaminya, namun Airin segera menepis pikiran anehnya. Ada apa dengan dirinya hanya melihat Zovan seperti itu saja ia sudah meleleh.
"Kenapa lo?"tanya Zovan yang sedikit bingung melihat tingkah aneh Airin.
"Gak! Gua laper di dapur ga ada makanan, lo belum ajak gua belanja kemaren, malah pergi seharian gak inget pulang," cecar Airin.
Sejak kemarin ia sangat kesal melihat tingkah suaminya yang sangat menyebalkan, bukannya pergi belanja Zovan lebih memilih pergi bersama teman-temannya. Belum lagi ia selalu berteriak meminta disiapkan baju, dicarikan kunci motor, diambilkan sepatu.
"Ck ... bukan dari tadi, gua udah naik juga."
"Ya lo nya aja gak peka, tau gak ada makanan bukannya beli malah diem aja keliatan banget pelitnya, pelit sama istri Rezeki lo sempit." Lagi-lagi Airin mengoceh panjang lebar meluapkan kekesalannya.
"Bacot lo," Zovan mengambil kunci motor di atas nakas, baru sampai ruang keluarga Zovan di kagetkan dengan teriakan Airin yang begitu nyaring.
"Zovan, Gua ikut deh," teriak Airin seraya berlari menghampiri Zovan.
"Gausah! Tunggu di Rumah." Zovan tahu jika dia membawa Airin pasti akan dibuat repot oleh tingkah gadis itu.
"Pelit banget si lo, tibang ikut doang, tau gitu gua ogah tinggal bareng sama lo, segala gaboleh," kesal Airin.
Airin sudah sangat muak dengan Zovan yang banyak melarangnya, dari hari pertama ia menikah Zovan selalu melarangnya keluar, makan pun harus tergantung laki-laki itu.
Airin menghentakan kaki, sudah dalam mode lapar dibuat kesal pula.
"Yaudah buru, gausah pake acara nangis segala," ajak Zovan ketus.
Airin mengikuti Zovan sambil menyeka Air matanya.
"Buru!" Zovan menunggu Airin di depan pintu Appartemen.
Airin berjalan terlebih dahulu diikuti Zovan di belakangnya. Airin masih saja menangis sepertinya rasa kesal pada Zovan belum hilang juga.
Airin masuk kedalam Lift ia menundukan kepalanya menahan tangis. Namun bukannya berhenti malah semakin tersedu-sedu seperti orang yang benar-benar tersakiti.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET COUPLE
Novela JuvenilMenjadi Istri seorang ketua Geng motor? Mairin Lyra Guin-in, gadis berusia 17 tahun yang harus menikah dengan seorang leleaki yang cukup terkenal di lingkungan sekolah nya, laki-laki pintar, tegas, dingin. Terlebih laki-laki itu adalah ketua geng Sa...