2

646 102 2
                                    

Beberapa jam kemudian Atsumu pergi menemui Osamu, tapi Osamu sedang tertidur saat ini atau bisa dibilang pura-pura tidur. Dia masih bingung ingin mengatakan apa.

Atsumu duduk dipinggir kasur lalu mengelus rambut adiknya itu dan melihat bingkai foto yang ada diatas meja.

Foto saat mereka berusia 7 bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto saat mereka berusia 7 bulan.

"Hahaha menggemaskan sekali.."

Atsumu kembali mengingat saat mereka sedang bermain bersama, ketika dia dan Osamu berebut mainan.

"Camu! Icu milikku!"

"Milikku! Cumu punya cendili dan ini punya camu!"

"Kuharap ibu dan ayah ada disini. Ayah.. Apakah ayah sudah bertemu ibu disana? Apa ibu cantik?"

Jika bisa Atsumu ingin menangis sekarang, tapi dia tidak ingin menangis didepan adiknya meskipun Osamu sedang tidur. Pura-pura tidur tapi Atsumu tidak tau.

"Pasti ibu lebih cantik daripada difoto kan? Jika ayah bertemu ibu disana.. Tolong katakan untuk tidak terlalu mengkhawatirkan kami, aku akan menjaga Osamu.. Pasti..."

Atsumu mencium kening Osamu singkat lalu keluar kamar dan pergi kekantor karena ada rapat. Perlahan Osamu membuka matanya dan menangis.

"Hiks.. Hiks.. Aku juga rindu ibu dan ayah.. Hiks.."

.
.

Sekarang sudah jam 10 malam dan Atsumu masih belum kembali, Osamu masih berada dikamar nya tidak mau keluar, saat maid membawa makanan Osamu hanya berkata 'aku tidak lapar'

Saat Osamu sedang berada dikamar mandi dan hendak membuka bajunya didepan cermin, dia melihat sesuatu seperti retakan ditubuh nya.

Saat Osamu sedang berada dikamar mandi dan hendak membuka bajunya didepan cermin, dia melihat sesuatu seperti retakan ditubuh nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang dilingkar putih, btw kalian bayangin aja backgroundnya lagi dikamar mandi.

"A-apa ini..." suara Osamu bergetar, dia memeriksa nya sekali lagi dan saat dia menyentuh nya itu terasa perih.

"Akh!"

"Osamu!"

"Tsumu?"

Beberapa menit yang lalu.

"Mana Osamu?" tanya Atsumu kepada salah satu maid.

"Dikamar tuan, tuan muda Osamu belum memakan apapun sejak tadi sore."

"Kenapa?"

"Tuan muda selalu menolaknya."

Tanpa banyak tanya lagi Atsumu menuju kamar dan tidak menemukan Osamu didalamnya, namun ketika dia mendengar suara Osamu ditoilet dia segera menghampiri nya.

"Kenapa?!"

Osamu tidak menjawab, dia hanya mencengkram tangan Atsumu karena perutnya benar-benar nyeri. Atsumu yang melihat adiknya kesakitan langsung membawa nya kerumah sakit, Atsumu juga tidak sempat melihat retakan yang ada ditubuh Osamu.

.
.

"Tuan."

"Bagaimana keadaannya?" Atsumu langsung bertanya ketika dokter menghampiri nya.

"Tuan muda Osamu hanya terlambat makan, tidak ada masalah besar." kemudian sang dokter mempersilahkan Atsumu untuk menemui Osamu yang sedang tertidur dengan tenang.

'Maafkan aku tuan.' batin dokter tadi.

?

"Samu..."

Atsumu kemudian memegang tangan Osamu yang tidak diinfus dan mengelus nya pelan. Terakhir kali Osamu dirawat di rumah sakit adalah saat ayah mereka kecelakaan 3 tahun yang lalu.

Tidak lama kemudian, Kita dan Suna datang. Mereka berdua adalah orang yang paling dekat dengan Atsumu dan Osamu.

"Masih belum bangun?" tanya Kita dan diangguki oleh Atsumu.

"Dia pasti akan baik-baik saja." Atsumu setuju dengan apa yang Suna katakan.

Sementara itu dokter yang menangani Osamu tadi mengumpulkan semua dokter dan berbicara tentang penyakit Osamu. Dokter itu bernama Sugawara Koushi, dokter pribadi Osamu. Atsumu juga sebenarnya punya dokter pribadi yang bernama Shirabu Kenjiro tapi karena Atsumu jarang sakit dan tidak ingin Shirabu nganggur akhirnya Shirabu disuruh untuk menjaga Osamu juga.

"Kenapa tiba-tiba memanggil kami semua?" Shirabu

"Begini.."




TBC.

Repose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang