6

526 86 3
                                    

Karena Osamu merasa sangat nyaman saat Atsumu memeluk nya, tidak lama kemudian dia mulai menutup matanya dan tertidur. Dengan pelan Atsumu membaringkan tubuh Osamu dengan pelan dan pergi menemui dokter.

"Apa masih lama?" tanya Atsumu setelah sampai diruang rapat para dokter itu.

"Masih belum.." Sugawara menggelengkan kepalanya.

'Begitu... ya...' batin Atsumu kemudian kembali kekamar adiknya.

Keesokan harinya Atsumu harus kembali kekantor nya dan mengurus beberapa hal tapi Atsumu tidak mau dan pada akhirnya Osamu berkata jika Atsumu tidak pergi kekantor makan dia tidak mau bertemu Atsumu.

Akhirnya dengan perasaan tidak tega Atsumu pergi dan menyuruh mereka menjaga Osamu dengan baik.

.
.

Osamu sudah bangun dan sedang sendiri dikamarnya perawat baru saja pergi setelah mengecek keadaannya. Kemudian Osamu melihat sebuah cermin diatas meja dekat kasurnya dan mengambil nya, perlahan Osamu melihat wajahnya dari pantulan dicermin itu.


"Ah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah.. Ini.."

Retaknya semakin bertambah dan tanpa sengaja Osamu menjatuhkan cermin itu dari kasur dan membuat orang-orang diluar segera masuk.

Mereka melihat Osamu memegang dadanya dan mimisan, salah satu dari mereka langsung memanggil dokter dan membawa Osamu ke ruang ICU.

"Hah.. Haah... Haah.."

"Tuan muda!" panggil Shirabu saat Osamu menutup kedua matanya.

Beberapa jam kemudian Atsumu datang kembali kerumah sakit dan saat hendak menuju kamar Osamu dia melihat Sugawara yang tergesa-gesa.

"Kenapa?" Atsumu

"Oh Atsumu.."

"Apa.. Terjadi sesuatu?" tanya Atsumu khawatir.

Sugawara kemudian menyuruh Atsumu mengikutinya, Atsumu hanya diam saja dan mengikuti Sugawara ke suatu tempat. Setelah sampai, Atsumu melihat adiknya terbaring dengan berbagai peralatan ditubuh nya.

Ruangan itu sangat bersih dan putih, Atsumu memegang kaca yang ada dihadapan nya yang menghalangi ruangan Osamu dengan tempatnya berdiri.

"Osamu..." suara Atsumu sedikit bergetar.

"Jangan! Kau tidak boleh masuk!"

"Lepaskan! Dia sendirian didalam sana!"

Karena Atsumu terus memberontak mak terpaksa Sugawara menyuruh perawat menyuntik Atsumu dengan obat bius dan membawanya ke ruang disebelah ruangan Osamu.

.
.

Kita dan Suna datang, mereka terkejut saat mengetahui bahwa keadaan Osamu semakin memburuk. Teman mereka yang lain juga datang.

"Mana adikku!"

"Tuan! Anda tidak boleh masuk!"

"Hey! Tenanglah kawan!" ucap Suna berusaha menahan Atsumu tapi malah dipukul.

"Ukh! Padahal kau baru saja dibius tapi kenapa tenaga mu seperti ini?!" tanya Kuroo yang menahan Atsumu.

"Atsumu." suara mengintimidasi dari Kita menghentikan mereka semua.

"Jika kau masuk kesana bisa saja keadaan Osamu semakin memburuk jadi sebaiknya untuk saat ini dengar kan perkataan dokter." ucap Kita dengan tenang walaupun dia juga sangat khawatir dengan keadaan Osamu.

Didalam sana, Osamu perlahan membuka matanya tapi masih belum bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali menggerakkan jarinya saja dia tidak kuat. Samar-samar dia mendengar suara langkah kaki seseorang yang mendekati nya.

"Samu..." itu Atsumu, setelah mendapat izin dokter dan memakai pakaian khusus dia diperbolehkan masuk meski hanya sebentar saja.

"Jangan... S-salahkan diri mu..." Osamu agak sulit mengatakan nya, tenggorokan nya benar-benar sakit bahkan untuk mengucapkan satu kata saja.

"Hiks.. Se-seharusnya aku tidak meninggalkan mu tadi..."

Atsumu yang merasakan genggaman tangan Osamu padanya semakin erat membuat nya menoleh ke arah adiknya yang memperlihatkan wajah seakan-akan berkata 'jangan salahkan dirimu'





TBC.

Repose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang