Sesampainya dirumah sakit, Atsumu langsung berlari ke ruang dimana Osamu sedang diperiksa.
"Tuan! Anda tidak boleh masuk!" ucap salah satu penjaga.
"Apa yang terjadi?!"
Akhirnya setelah mendengar cerita dari bawahannya, Atsumu langsung terdiam.
Didalam sana, Sugawara mengecek pergelangan tangan Osamu yang sedikit tertutup. Betapa terkejut nya dia saat menemukan retakan lainnya, dia harus menunggu Alex karena dia pasti lebih tau tentang hal ini.
Atsumu semakin memberontak diluar sana ketika melihat beberapa perawat membawa berbagai macam obat dan yah.. butuh beberapa orang untuk menahan Atsumu. Apalagi sudah 3 jam dokter memeriksa Osamu.
"Biarkan aku masuk!"
Beberapa saat kemudian pintu terbuka dan menampakkan sosok Sugawara yang keluar, sekilas Atsumu melihat adiknya terbaring dengan banyak peralatan medis yang menempel pada tubuh nya.
"Apa yang terjadi pada adikku?" tanya Atsumu dengan suara yang sedikit bergetar.
Awalnya Sugawara ingin menunggu Alex tapi Atsumu terus mendesak nya dan masih lama sebelum Alex tiba di Jepang. Sugawara pun menceritakan semuanya tentang apa yang terjadi pada Osamu, Atsumu yang mendengar nya langsung syok karena dia tau penyakit apa itu.
.
.Sudah 2 hari dan Osamu masih belum bangun, perkemahan sudah selesai dan Alex sudah tiba dirumah sakit tempat Osamu dirawat. Ada beberapa orang yang datang bersamanya dan mereka juga masih mencari obat dari penyakit itu.
Semenjak Osamu masuk rumah sakit, Atsumu tidak pernah meninggalkan Osamu dan terus berada disamping nya. Kadang Kita dan Suna menggantikan nya walaupun dengan paksaan karena Atsumu tidak ingin meninggalkan adiknya.
Sekarang sudah tepat tengah malam dan Osamu perlahan membuka matanya, yang pertama dirasakannya adalah tubuhnya yang benar-benar sakit.
"Ukh..."
Untung nya Atsumu belum tidur, dia langsung menghampiri Osamu dan memanggil dokter. Yang datang kekamar Osamu bukan hanya Sugawara tapi juga dokter yang lain, karena penyakit Osamu sangatlah langka dan dia juga seorang tuan muda jadi mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk mencari obat nya.
"Karena belum terlalu parah jadi tuan muda Osamu akan tetap berada dikamar ini." ucap Alex
"Kau lancar berbahasa Jepang ya.." puji Atsumu
"Haha terima kasih."
Setelah mereka semua pergi Atsumu mendekat kearah Osamu dan melihat pergelangan tangannya yang agak retak itu.
"Untuk sekarang kau akan tetap dirawat disini."
"Bagaimana dengan kuliah ku?" tanya Osamu dengan suara pelan tapi masih bisa didengar Atsumu.
"Persetan dengan kuliah itu, yang terpenting sekarang adalah kesehatan mu."
Osamu hanya diam dan sedikit mengangguk dan mulai tertidur. Setelah tertidur dengan pulas Atsumu sedikit menaikkan selimut Osamu dan mencium kening nya.
.
.Besoknya Osamu sudah bisa duduk tapi tidak diizinkan untuk kemana-mana karena muncul retakan di pergelangan kakinya. Itu membuat Atsumu semakin khawatir. Kekhawatiran nya itu terbukti sangat jelas ketika menempatkan banyak penjaga didepan kamarnya.
Para dokter benar-benar sibuk sekarang ini, hampir setiap 2 jam ada dokter yang datang memeriksa Osamu dan mengecek retakan itu. Semakin hari retakan ditubuh Osamu semakin bertambah dan sekarang sudah sampai dadanya.
"Tsumu.."
"Ya?"
"A-aku- aku-"
"Shhh tenanglah.. aku ada disini.."
Osamu semakin mengeratkan pelukan nya kepada dan menyembunyikan wajahnya di dada sang kakak. Atsumu hanya diam dan mengelus punggung serta rambut Osamu dan mengucapkan kata-kata penenang.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Repose [END]
FanfictionXeroderma pigmentosum sebuah penyakit yang sangat langka dan juga berbahaya, seseorang yang mengidap nya bisa mati kapan saja. Tubuh pengidap nya ketika akan mati terurai menjadi partikel kecil dan beterbangan diudara. Mulai 10 Oktober 2021 Selesai...