Pagi ini Lisa terbangun dengan senyuman bahagia terukir di bibirnya, pasalnya sudah 2 minggu lamanya ia berada di rumah dan hari ini ia bersama saudari kembarnya kembali melakukan kegiatan seperti biasa. Meski yang berubah mereka bersekolah dari rumah dan tak bermalam di asrama lagi.
"Pagi Jisoo unnie" Lisa mengecup sudut bibir kakak pertamanya.
"Pagi kucingku" Lisa juga mengecup sudut bibir kakak keduanya.
"Teruntuk kakak kembar ku" Lisa tidak mengecup bibir kembarannya, ia malah menyeret Rosè masuk kedalam toilet dan menyirami tubuh kakak kembarnya itu dengan air dingin supaya matanya terbuka.
"D-dingin Lili-ya"
"Makanya buka matamu, nanti kita bisa terlambat" Lisa meninggalkan Rosè sendirian memberikan ruang privasi bagi kakak kembarnya untuk membersihkan diri.
Semenjak kejadian malam itu ke empat gadis Kim lebih menyukai tidur menggunakan satu ranjang untuk di tiduri empat orang. Beruntung kasur yang ada di kamar Lisa berukuran over size jadi tidak menjadi masalah jika mereka tidur bersama.
Dan Jennie juga sudah melakukan pengobatannya mulai dari pekan lalu, sakit gejala gagal ginjal itu sekarang proses penyembuhan total, setelah di obati oleh Siwon. Waktu itu Siwon menemukan cara mengatasi penyakit Jennie tanpa harus membelah tubuh gadis itu. Cara itu cukup ampuh dan terbukti hasil rogent Jennie menunjukkan ginjalnya sudah mulai membaik kembali.
Beruntung sekali Siwon mengetahui cara pengobatannya seperti itu, jadi tidak menambahkan rasa fhobia Jennie terhadap alat-alat medis lagi. Cara pengobatan yang di lakukan oleh Siwon adalah pengobatan yang baru di temui, oleh para profesor hebat dari seluruh penjuru dunia berkumpul di tengah-tengah kota yang ada di London para profesor sedang mempelajari temuan baru itu.
"Lisa-ya bisakah kau tidak memaksa ku untuk mandi pagi?? Ini sangat dingin" Rosè kembali berbicara dengan matanya yang masih tertutup.
"Kalau begitu kau tak boleh berangkat satu mobil dengan ku" Lisa berlalu dari kamar mandi itu yang menyisakan kakak kembarnya sendirian dengan mata langsung membelalak setelah mendengar penuturan sedikit kejam dari mulut Lisa.
"Kejam sekali. YA!! KIM LISA" Rosè berteriak sangat lantang hingga membuat Jisoo dan Jennie terpelanjat mendengarkan suara adik ketiga mereka.
"Kenapa?" Tanya Jisoo heran sambil mengelus-elus dada.
Begitupun Jennie ia menengadahkan kepala mengisyaratkan Lisa menuntut jawaban padanya.
Lisa menyengir. "Gwaenchana unnie. Aku hanya sedikit mengancamnya" setelah itu Lisa menuju meja belajarnya untuk mengambil beberapa buku di sana.
"Ayo sarapan"
"Kau duluan saja dengan Jennie, aku akan menunggu Chaeyoung disini"
"Arra. Ayo kucing ku" Lisa menggandeng tangan Jennie dan meninggalkan Jisoo sendirian " ahh unnie, tolong sampaikan pada Chaeyoung untuk mempersingkat semedinya di dalam sana" lagi dan lagi Lisa menyengir membuat Jisoo heran dengan tingkah adik bungsunya itu.
"Huh selalu saja begitu"
Jisoo mulai merenggangkan tubuhnya dan melanjutkan tugasnya sebagai sang kakak tertua dirumah itu. Mulai dari membersihkan tempat tidur yang mereka gunakan sampai membersihkan diri sendiri.
"Ehh unnie"
"Hmm wae?"
"Ani"
"Lihat kesana" menunjuk jam yang berada di meja belajar milik adik bungsunya.
"Sudah siang bukan?? Kenapa baru keluar sekarang?? Huh dasar" Jisoo mendahului Rosè keluar dari kamanr milik Lisa yang bernuansa serba kuning.
"Galak sekali. Seperti bukan dirinya saja"