D-day

788 25 0
                                    

5 tahun Kemudian

"Ya! Jisoo-ya. Kau gila, kau ingin pasienmu berada dalam keadaan berbahaya lagi!" Ujar dokter yang menjadi assisten Jisoo dalam ruang operasi.

Gadis pemilik bibir Love menaikkan kedua bahunya.

"Jika tidak ku lakukan, bisa jadi kita akan kehilangan dia lebih dulu" Jisoo meregangkan tubuhnya dan jari-jari cantiknya yang siap melakukan hal besar.

"Kau lihat unnie jantungnya hampir tidak berfungsi. Aku harus melakukannya, dan kau yang akan menjadi assistenku lagi kali ini"

Oh tidak, hari ini Jisoo dan asissten-nya sudah 4 kali keluar masuk ruang operasi dan ini akan menjadi operasi yang kelima untuk keduanya.

Dokter yang menjadi assisten Jisoo didalam sana tak lain ia adalah Wendy, gadis yang selalu menemani Jisoo didalam keadaan apapun hingga keduanya berhasil meniti karier bersama.

Yang menjadi pembeda kedua ialah, Jisoo adalah seorang dokter ahli torakoplastik sedangkan Wendy seorang dokter umum tetapi keahliannya dalam menjadi asissten dokter sudah terkenal sangat baik dirumah sakit Briliant Hospital yang kini dipimpin langsung oleh Kim Jisoo.

"Kau yakin Sooya?" Tanya Wendy ragu dengan keputusan Jisoo.

"Percayakan semuanya padaku unnie" jawab Jisoo dan sebuah senyuman manis penuh keyakinan terukir diwajah cantiknya itu.

Gadis cantik itu mulai mulai membedah pasien daruratnya. Dengan bantuan cekatan dari Wendy membuat pekerjaan Jisoo lebih mudah dan ditambah kerja sama para perawat dan para calon dokter lainnya.

°°°°°

"Ya Kau! Bisa untuk tidak mengikuti aku sekali ini saja" pinta Rosè kesal sambil membantingkan ransel kesayangannya random.

Mata gadis lainnya mengerjab-ngerjab memperhatikan gadis berambut blonde didepannya. Gadis itu diam tidak berani menjawab ucapan gadis blonde itu.

"Aku sangat lelah, Sungguh! Hiks hiks hiks" tiba-tiba saja gadis itu terisak.

Lagi gadis itu tidak bisa menenangkan atau memberikan pelukan hangat seperti biasa ia lakukan. Kini gadis blonde itu masih didalam mood yang tidak baik-baik saja.

Rosè mengusap air matanya, lalu gadis itu mendongakkan kepalanya. Memperhatikan gadis yang selalu saja mengikutinya jika dirinya sudah berada didalam mansionnya.

"Kemarilah" Rosè merentang lebar kedua tangannya, memerintahkan gadis bertubuh mungil agar segera melompat memberikan pelukan hangatnya dan menyalurkan rasa nyaman bagi Rosè.

Tidak berpikir terlalu lama, gadis bertubuh mungil langsung menghampiri kakak kembarnya. Sungguh berada didalam pelukan sang kakak membuat Lisa begitu tenang.

Melihat kesehatan Lisa yang jauh lebih baik dari beberapa tahun lalu. Membuat orang-orang sekitar selalu bersyukur, karena penyakit yang dideritanya hilang begitu saja. Pihak medis telah memutuskan bahwa kanker yang bersarang dikepala Lisa mengecil tidak dapat diprediksi alat medis.

Semenjak itu pula, gadis itu bebas dari obat-obatan yang selalu dikonsumsinya selama ini. Lisa terbebas dari hal-hal yang dibencinya, meski begitu kedua orang tuanya dan juga ketiganya harus tetap ekstra menjaga gadis itu. Bebas namun dalam artian selalu dalam pantauan mereka.

Dan untuk Jennie, gadis itu benar-benar sudah sembuh total pasca operasi donor ginjal yang dilakukan kala itu, Kim Namjoon selaku pendonor yang sebenarnya pria tampan itu kesehatannya ngedown begitu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY DESTINY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang