Escape

727 134 15
                                    

Kamis pagi yang cerah akhirnya datang. Semua orang terbangun tepat waktu dengan persiapan lengkap yang sedari malam sudah mereka lakukan. Sesuai dengan kesepakatan di pagi cerah ini mereka sedang sibuk berdiskusi agar perjalanan mereka lancar tanpa hambatan. Bayangan keluarga mereka sudah terbesit di kepala mereka dengan begitu jelas, dari senyumannya sapaan juga suaranya semuanya sudah terpampang jelas di mata mereka walau hanya sebuah bayangan.

Mereka duduk melingkar dengan hati gembira. Sedari satu jam yang lalu mereka berdiskusi sembari mengobati luka. Tidak ada satupun kendala, semuanya berjalan dengan baik juga dengan begitu serius sehingga bisa mereka pastikan malam ini akan menjadi malam kebebasan mereka.

Jake sibuk mencari jalan lain agar mereka bisa sampai ke arah pasar, ia tidak yakin masih buka di malam hari namun ia sempat melihat ada saja pedagang yang menjual beberapa minuman di sana, pelanggannya jangan di tanya jadi kemungkinan di saat-saat seperti tengah malam masih tersedia. Jika di kota saja mereka sering menemukan orang-orang yang mabuk di malam hari berarti di sini tidak jauh berbeda.

"Ini berdasarkan ingatanku, jika suatu waktu di luar sana keadaan berbeda dengan ingatanku maka terpaksa kita harus mengubah rencana. Tapi ingat apapun itu jangan pernah lepas dari rombongan, untuk yang sering tidak fokus genggam saja tangan yang lainnya. Pokoknya aku tidak mau kurang satu, oke?" Ujar Jake dengan begitu serius, yang lain mengangguk mengerti sebagai jawaban.

"Setelah pergi dari pasar aku juga sempat mendengar ada suara kereta melintas di dekat sini. Kalau aku tidak salah arahnya dari barat, kalau begitu setelah dari pasar kita ke arah barat, untuk sesaat kita beristirahat sejenak di stasiun itu. Jangan takut, aku yakin mereka tidak akan menemukan kita." Sambung Jake dengan penuh keyakinan, tidak dengan ke-enam lainnya apalagi Jungwon, Sunoo dan Ni-Ki mereka saling bertatapan satu sama lain seakan mengerti apa yang mereka pikirkan, namun karena ada yang lebih tua dari mereka jadi mereka sedikit tenang karena setidaknya mereka memiliki tempat untuk berlindung dan menaruh kepercayaan sepenuhnya pada mereka. jika bukan mereka lalu siapa lagi.

"Jadi kita akan melarikan diri dengan menumpangi kereta?" Tanya Sunghoon yang di balas dengan anggukan penuh oleh Jake. Lelaki itu tidak melepas tangannya dari lembaran kertas dan sebuah pensil di tangannya. Tatapannya juga begitu serius membuat semua orang merasa tidak memiliki waktu lagi untuk bercanda gurau sekarang.

"Jika kepolisian tidak menemukan kita di sini bagaimana? Aku yakin kepolisian pasti sedang mencari keberadaan kita. Orangtua kita tidak mungkin diam saja, 'kan?" Ujar Jungwon sedikit khawatir jika nanti saat mereka sedang beristirahat di stasiun mereka di temukan lalu di bunuh secara bersamaan.

"Mau sampai berapa lama lagi? Haruskah kita menunggu sampai tenggat waktunya? Bisa-bisa kita di bunuh saat itu juga. Aku juga yakin mereka akan berusaha menemukan kita. Tapi pria-pria itu terlalu pintar, seingatku mereka menculik ku di tempat sepi dan tidak terpantau kamera CCTV di kawasan itu. Salah satunya bahkan menyamar menjadi tukang parkir di tempat latihan ku," Jawab Sunghoon sudah hampir tidak kuat menunggu berapa lama lagi. Ia juga semakin tidak baik-baik saja jika harus terus seperti ini, ia lelah, tidur tidak nyenyak bahkan makan pun tidak kenyang.

Jake menghembuskan nafasnya panjang lalu kembali pada lembar kertas di depannya, "baiklah jadi kita—" Ucapan lelaki itu terhenti, ia memegangi perutnya yang terasa sakit. Dari sana lah ia baru teringat sudah beberapa hari ia tidak memasukan satu butir nasi pun ke dalam perutnya.

Ikan yang di berikan oleh si pria masih ada di pojok ruangan dan belum tersentuh sama sekali, tapi untuk saat seperti ini itu malah menjadi ketakutan Jake karena ia tau jika sudah seperti ini setidaknya ia harus memasukan beberapa nasi kedalam perutnya.

"Hyung tidak apa-apa?" Tanya Ni-Ki khawatir. Jay langsung mendekat dengan panik begitupun yang lainnya.

"Apa hyung punya obat mag di dalam sana?" Tanya Sunghoon dengan penuh ke khawatiran, Heeseung sedikit menghela nafasnya sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya pasrah.

Circle of EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang