Ketiga orang yang sempat menyaksikan pemandangan tidak menyenangkan itu tidak langsung kembali ke rumah. Mereka pergi ke suatu lapang luas dengan hamparan rerumputan hijau. Mereka terduduk seraya memeluk kedua lutut mereka sendiri, rasa kecewa tentunya menyelimuti Sunoo, berbeda dengan dua lainnya yang sudah memiliki firasat yang sama.
Ke-empat lainnya terus menghubungi mereka sedari tadi, hanya Jay yang menyempatkan diri untuk menjawab sedangkan Sunghoon terdiam di tempat seraya mengelus perlahan pundak Sunoo guna menenangkan lelaki itu walau hasilnya nihil. Ini semua sulit di Terima akal lelaki bermarga Kim itu, semuanya seakan terjadi secara berurutan, jika sudah seperti ini akankah masih ada harapan untuk kembali pada keluarga masing-masing? Lalu janji yang mereka telah lontarkan, apa harus menjadi abu yang melayang di udara?
Angin sejuk menerpa wajah mereka, menyibak setiap helai rambut mereka. Sinar matahari yang terlihat oranye menjadi penenang sesaat di sertai dengan burung-burung yang melintas di atas langit menambah suasana sejuk semakin memanjakan mereka.
Pulang? Sepertinya itu menjadi ide buruk saat ini, tapi di sisi lain mereka juga tidak bisa meninggalkan keempat lainnya. Apalagi Heeseung sedang sakit saat ini, tidak mungkin mereka pergi begitu saja meninggalkan mereka.
Entah sudah berapa lama mereka berada di sini. Jay datang lalu terduduk di antara dua orang tersebut dan menaruh kembali ponselnya di balik saku. Mereka masih sempat sedikit berbincang bahkan terkekeh hambar lalu kembalilah mereka di selimuti keheningan serta hembusan nafas kasar.
"Lalu... Kita akan kembali seperti sebelumnya?" Kedua orang yang terduduk manis itu menoleh pada Sunoo secara bersamaan. Terlihat lelaki itu menitikkan air matanya, kecewa, sedih, marah, semuanya bercampur aduk dan sukses memenuhi isi kepalanya.
Yang ia pikirkan sekarang adalah bibi, paman, dan Soobin yang sedang berada di rumah, menanti kedatangannya walau ia sendiri tau bahwa Soobin tidak akan percaya keberadaannya. Bahkan jika Sunoo datang pada mimpi Soobin pun tidak menjamin pria itu percaya.
"Tetap berlari. Arah barat atau timur, semuanya sama saja. Mereka akan tertawa, mereka bahagia.." Sunoo menunduk sesaat, menenggelamkan kepalanya di balik lututnya. "Aku ingat suara tembakan itu, mereka menarik pelatuknya dengan satu tarikan. Aku takut peluru mereka akan merenggut salah satu dari kita.."
Sunghoon tersenyum kecil lalu mengelus pundak Sunoo dengan perlahan, "kita merencanakan semuanya bersama, berjuang bersama, dan menahan sakit bersama. Tidak akan ada yang kurang dari tujuh. Kita akan keluar bersama dan menemukan cahaya itu kembali, tidak perlu pedulikan suara tembakkan itu. Teruslah berlari sekencang mungkin hingga pada akhirnya kita bisa menghirup udara bebas seperti sebelumnya,"
Sunoo tersenyum di balik lututnya. Sedangkan Jay memeluk Sunoo untuk menenangkannya. Kini tugas mereka hanya menunggu kedatangan empat orang lainnya yang kabarnya akan pergi untuk menghampiri mereka di sini. Beomgyu? Mungkin dia sudah kelelahan mencari mereka, terbukti dengan keempat orang yang dengan santainya pergi untuk menghampiri mereka, itu berarti Beomgyu sedang tidak berada di rumah.
Semuanya baik-baik saja sebelum ponsel Sunghoon berdering dan menampilkan nama kontak Jake. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengangkat panggilan tersebut, terdengar suara langkah kaki yang menyertai mereka dari sebrang sana yang membuat Sunghoon berdiri dari duduknya dan melirik ke sekelilingnya.
"Kau dimana? Aku akan kirim lokasi ku," Ujar Sunghoon.
"Tidak, itu terlalu beresiko. Dia bisa saja melacak keberadaanmu.. Jangan aktifkan lokasi walau itu sebentar, arahkan saja," Jawab Jake dari sebrang sana. Sunghoon setuju lalu mencoba mengingat perjalanan awal hingga kemari sebelum melontarkan nya dengan lancar.
"Setidaknya kita sudah bisa keluar dari hutan atau apalah itu. Jadi kalau ada apa-apa kita bisa langsung lari ke daerah ramai, jalan tol contohnya? Kita bisa melambaikan tangan pada pengendara lain untuk meminta bantuan. Aku yakin mereka akan menghentikan mobilnya, kalau tidak satupun, mereka keterlaluan." Ujar Jay seraya menatap langit lalu menghembuskan nafasnya sebelum beralih kembali melirik Sunoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle of Eternity
RandomTujuh orang remaja yang menghilang selama berhari-hari di duga karena penculikan. Mereka mencoba melarikan diri dari kejaran para penjahat itu apapun yang terjadi, apapun rintangannya mereka lalui. Barat maupun timur semua itu seakan sama saja. Tid...