Soobin merangkul pundak Sunoo yang sedang terduduk di kursi pajang berwarna putih yang terletak di taman rumah sakit. Sunoo terus menangis setelah mendengar kabar kalau beberapa teman-temannya harus pergi setelah kejadian yang menimpanya. tentunya itu bukan hal yang mudah di Terima oleh Sunoo, setelah melontarkan janji yang di buat namun mereka pergi begitu saja tentunya merupakan sebuah sayatan yang amat dalam, bagaikan luka yang di taburi garam.
Di sebelah kirinya terdapat Beomgyu yang tengah tersenyum lega setelah Sunoo baik-baik saja. Ia sedikit menyesal karena harus berkenalan dengan orang-orang yang ternyata merupakan pelaku dari hilangnya Sunoo dan ke-enam teman-temannya, jika sedari awal ia tidak berkenalan dengan orang-orang jahat itu mungkin Sunoo dan teman-temannya bisa terselamatkan.
Sedangkan Sunoo sendiri masih terus menangis tanpa henti, selain karena sedih kehilangan teman-temannya ia juga merasa bersalah pada Beomgyu karena sempat mengira sekelompok dari mereka. Itu semua hanya salah paham malah sebaliknya, ketika mereka pergi Beomgyu tidak tinggal diam dan langsung menghubungi Soobin dan Yeonjun lalu terus mencari bahkan hingga larut malam.
Sekarang, hanya tersisa Sunoo, Ni-Ki, dan Jake. Luka tembak yang mereka dapatkan mampu membuat mereka kehilangan banyak darah dan membuat mereka harus pergi begitu saja. Ia berharap kejadian ini hanya terjadi satu kali di hidupnya, kejadian yang sukses membuat dirinya Trauma dan hampir menganggap buruk semua orang yang di temui nya.
"Kenapa kalian berpikir begitu? Beomgyu baik kok, dia beri kalian makanan yang layak." Yeonjun tiba-tiba datang dari belakang seraya membawa roti paginya. Pagi ini ia berniat untuk menjenguk Sunoo sebelum pergi menjalankan tugasnya, ia ingin memastikan lelaki itu dalam keadaan yang lebih baik dari sebelumnya.
"Namanya juga salah paham, Hyung," Jawab Beomgyu diakhiri dengan kekehan, itu wajar terjadi apa lagi kondisi mereka saat itu sedang trauma dengan semua orang.
Soobin menatap Sunoo sendu, ia tidak pernah menyangka ini akan terjadi pada adiknya, ia juga merasa bersalah telah tidak mempercayai keberadaan Sunoo saat bersama Beomgyu dan malah memesan banyak minuman sebagai pereda stresnya. Yang terpenting untuknya saat ini adalah Sunoo bersamanya walau dalam keadaan buruk yang sukses membuat hatinya teriris.
"Sudahlah, kau masih punya dua lainnya," Ujar Soobin mencoba menenangkan Sunoo yang terus menangis.
Yeonjun memberikan minuman dingin yang dibelinya di kantin rumah sakit pada Sunoo agar lelaki itu tenang untuk beberapa saat. Soobin meraih minuman tersebut dan membantu Sunoo untuk meminumnya, walau pada awalnya sempat mendapat penolakan dari Sunoo tapi akhirnya lelaki itu meminum minuman yang di berikan oleh Yeonjun dan membuat Yeonjun tersenyum dan mengelus puncak kepala Sunoo.
"Maaf ya aku terlambat, kau boleh membenciku sekarang," Ujar Yeonjun merasa bersalah.
Sunoo menggeleng sebagai jawaban lalu memberanikan diri untuk kembali mengangkat kepalanya, "bisa aku bertemu teman-temanku?" Tanya Sunoo yang tentunya langsung di jawab dengan anggukan oleh Soobin.
Soobin membantu Sunoo untuk pergi menemui teman-temannya yang kebetulan kamar mereka saling bersebelahan. Mereka berhenti didepan kamar Ni-Ki dan mencoba membuka pintu untuk bertemu dengannya.
Tidak ada banyak percakapan dari Ni-Ki maupun Sunoo, mereka sama-sama dalam posisi yang sama. Luka memar yang terdapat pada tubuh Ni-Ki sudah mulai membaik begitu pula dengan luka lainnya. Mereka saling terdiam dan membiarkan hening menyelimuti mereka. Ni-Ki terus melihat ke depan dengan tatapan sendu, sedangkan Sunoo terduduk di sebelah Ni-Ki seraya terus memainkan jarinya.
Sesekali Ni-Ki melihat ke luar jendela guna menetralisir gelisah nya dengan melihat cahaya matahari. Walau ia tau kalau beberapa dari mereka harus pergi dan Ni-Ki sudah mencoba untuk merelakan mereka, namun jiwa nya masih menunggu. Yang kini ada di pikiran Ni-Ki adalah mereka sedang bersenang-senang di luar rumah sakit dan menunggu keempat lainnya di kamarnya karena ia yakin mereka pasti akan datang untuk mengunjunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle of Eternity
RandomTujuh orang remaja yang menghilang selama berhari-hari di duga karena penculikan. Mereka mencoba melarikan diri dari kejaran para penjahat itu apapun yang terjadi, apapun rintangannya mereka lalui. Barat maupun timur semua itu seakan sama saja. Tid...