I'm Scared....

1.7K 264 42
                                    

Seorang lelaki dengan cepat berlari di sepanjang koridor rumah sakit hingga menimbulkan bunyi yang lumayan nyaring. Jantungnya berdebar dua kali lebih cepat setelah mendapat kabar bahwa adiknya berhasil di temukan dalam keadaan selamat dan langsung di larikan ke rumah sakit setelah di nyatakan terkena penyakit mag parah.

Choi Soobin. Kakak dari Kim Sunoo tidak habis pikir apa yang terjadi minggu lalu. Sudah berapa lama adiknya tidak menerima asupan makanan hingga penyakit yang tidak pernah dimiliki adiknya datang dengan senang hati.

Tidak dapat di hitung seberapa banyak ia menyalahkan dirinya dari awal mendapat kabar hilangnya adiknya hingga di bawa ke rumah sakit.

Hari ini ia baru bisa menjenguk adiknya setelah tiga hari mendapat penolakan dari pihak rumah sakit dengan alasan untuk istirahat, tentunya itu membuat emosi Soobin meluap, lelaki itu bahkan berani membentak dokter yang berdiri di hadapannya saking marahnya ia, bahkan hanya mengintip dari kaca pintu saja tidak bisa.

Kini ia bisa langsung berpapasan dengan adiknya itu. Ketika pintu di buka barulah hatinya hancur, adiknya terbaring di bangsal dengan luka juga memar. Kakinya mendadak kaku, matanya mulai berair menatap Sunoo yang terbaring di sana. Di saat-saat seperti ini ia semakin menyalahkan dirinya sendiri, ia bahkan sampai memukul keningnya sebagai pelampiasan.

"Apa-apaan aku ini! Bisa-bisanya aku melepaskannya begitu saja saat itu!! Aku bodoh! Aku bodoh!!" Umpat nya penuh penyesalan. Jika sebelum nya ia ingin melihat wajah Sunoo, kini sebaliknya.. Ia tak kuasa melihat wajah adiknya yang penuh luka yang sudah berbalut kapas juga luka memar yang sudah mulai membaik.

Soobin menutup pintu dengan perlahan lalu terduduk di bangku panjang di sebelah pintu. Air matanya terus mengalir, begitu hancur dirinya saat melihat pemandangan pagi ini.

"Sunoo-ya.. Hyung minta maaf... Hyung salah... Hyung tidak pantas menjadi kakak untukmu, hyung terlalu bodoh," Tangisnya lagi.

Air mata itu terus mengalir hingga jam menunjukan pukul 10. Itu tandanya sudah hampir dua jam ia menangis, ia lelah, tenggorokannya terasa begitu kering, pipinya terasa lengket setelah di banjiri air mata.

Tak lama setelahnya seorang wanita datang menghampiri Soobin lalu memeluknya dari samping. Itu Ny.Choi, wanita yang menjadi cinta pertama Soobin dan akan selamanya seperti itu.

"Eomma..." Lirih lelaki itu lesu sebelum memilih untuk menyandarkan kepalanya pada bahu sang ibu. Balasan lembut pun di dapatnya, wanita itu perlahan mengusap setiap helai rambut Soobin dengan sayang.

"Maaf ya, Eomma telat.. Appa akan datang malam ini setelah meeting nya selesai. Soobin-ie tidak boleh menangis, nanti kalau Sunoo sudah bangun lalu melihat Soobin-ie seperti ini dia akan menangis juga.." Lirihnya lembut seakan tau apa yang sedang di rasakan putra nya ini.

Soobin mengangguk mengerti, ia juga tidak ingin menangis namun ia tidak bisa menahannya. Wajah tidak berdosa itu terus mengelilingi kepalanya, senyumannya, tawanya, suaranya, rengekannya ketika ingin di belikan eskrim atau mainan di tempat umum sehingga menjadi tontonan orang-orang menjadi alasan Soobin kembali terisak lemas.

"Eomma.. Soobin tidak pantas menjadi kakak.. Soobin gagal,"

Ny.Choi tersenyum lalu menggeleng tepat di puncak kepala Soobin, "Soobin tidak gagal, Soobin adalah kakak terbaik Sunoo.. Sunoo beruntung memiliki kakak seperti Soobin, ketika ia jatuh Soobin selalu datang, ketika ia butuh Soobin juga datang. Jangan jadikan kejadian ini sebagai alasan Soobin bukan lah kakak yang baik. Soobin bisa melakukan semuanya untuk diri sendiri begitupun untuk Sunoo,"

Soobin mengeratkan pelukannya pada pinggang sang ibu, tidak ada kata lain untuk menangis saat ini, walau ia lelah tapi selama bayangan dan mengingat raga adiknya ada di dalam sana membuatnya terus menangis. Apalagi jika Sunoo mulai membuka matanya dan tersenyum manis padanya, itu akan membuatnya berkali-kali lebih hancur.

Circle of EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang