Kelas telah usai, Arimbi buru-buru memberekan buku dan laptop miliknya yang ada di atas meja dan memasukkannya ke dalam tas.
"Banyak mahasiswi jadi pada genit gitu ngelihatin Pak Genta," ucap Yogi saat suasana kelas sudah mulai sepi. Banyak mahasiswa yang sudah meninggalkan kelas.
"Ya biar aja dong. Tampang kayak Pak Genta memang bisa jadi motivasi kita buat makin rajin belajar. Kalo kalah ganteng jangan sirik gitu dong, Gi," goda Sonya.
"Dasar genit," sahut Yogi. "Kayak Arimbi dong, lihat Pak Genta woles aja. Kayaknya dia doang nih yang gak kayak cacing kepanasan ngelihatin dosen baru."
"Kamu beneran cewek kan Ar? Jangan-jangan kamu suka lagi sama aku?" tanya Sonya sok drama.
"Ngomong apaan sih, ngaco banget!"
"Muka boleh cantik kayak bule, tapi kalo sukanya sama yang cantik juga buat apa Ar?"
"Aku masih normal Sonya. Gak usah ngomong aneh-aneh. Nanti orang malah kira aku lesbi beneran," sahut Arimbi kesal.
Sonya dan Yogi hanya tertawa melihat kekesalan Arimbi.
"Ar, mau belajar bareng gak nanti malem?" tanya Sonya saat mereka berjalan ke luar kelas bersama.
"Boleh. Kamu aja yang nginep di rumahku. Tau sendiri Mamaku agak susah kalo aku yang nginep rumah temen. Paling cuma temen yang boleh nginep ke rumah," sahut Arimbi.
"Belajar buat apa sih?" tanya Yogi menimpali.
"Buat remedlah, apalagi coba?" tanya Sonya sinis.
"Yang gak ikutan remed diem aja deh," sahut Arimbi.
"Yaudah nanti malem aku kabari ya kalo otw ke rumahmu," ucap Sonya.
"Kalian habis ini mau kemana?" tanya Yogi saat mereka sudah dekat dengan area depan fakultas ekonomi.
"Mau pulang. Mau bobok di kos. Nanti malem mau belajar sama Arimbi," jawab Sonya. "Sekalian ngecengin Bang Praba di rumah Arimbi. Siapa tau bisa aku goda-godain. Sekalian mau modus minta diajarin sama Bang Praba," lanjutnya dengan genit.
"Dasar pelakor, Abangku udah punya pacar tau," sahut Arimbi.
"Prinsip Sonya selama janur kuning belum melengkung, masih halal buat ditikung," ucap Yogi terkekeh.
"Kalo udah melengkung, tinggal dilurusin lagi aja. Bisa dicatok nanti biar balik lurus," ucap Sonya.
"Dasar sinting!" seru Arimbi.
Mereka berpisah di parkiran. Sonya berjalan menuju kosnya, sedangkan Arimbi dan Yogi mengambil motor mereka di parkiran.
Sesampainya di rumah, Arimbi memilih segera mengerjakan tugas. Arimbi memang bukan cewek yang pintar. Tapi sebisa mungkin ia selalu rajin mengerjakan tugas. Karena banyak dosen yang mendongkrak nilai akhir mahasiswa dari nilai tugas harian. Jika mengerjakan tugas seperti ini, ia jadi mengingat Prabakesa yang suka membantunya belajar.
Kadang ia heran, dirinya dan Prabakesa memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Jangankan kepribadian, secara fisik mereka sangat berbeda. Pernah suatu hari ia bertanya ke orang tuanya mengenai jati dirinya. Karena pernah terlintas dalam benaknya kalau dirinya merupakan anak angkat. Tapi ternyata dia beneran anak kandung Papa dan Mamanya. Wajahnya yang setengah bule didapat dari keluarga Mamanya yang masih memiliki keturunan Belanda. Kulit putih, mata bulat dan rambut keriting gantung. Banyak orang yang mengagumi kecantikan dirinya. Berbeda dengan dirinya, wajah Prabakesa justru sangat Indonesia sekali. Warna kulit sawo matang, rambut lurus dan wajahnya sangat jiplakan Papanya. Selain secara fisik berbeda, secara kecerdasan mereka juga sangat berbeda. Prabakesa selalu masuk sekolah favorit dan selalu mendapatkan rangking di setiap tahunnya. Berbeda dengan Arimbi yang selalu masuk sekolah swasta karena nilainya yang selalu ngepas. Sebagaimana pun kerasnya ia belajar, tetap saja tidak bisa menyaingi kepintaran Prabakesa. Untung saja Prabakesa selalu membantunya dalam urusan belajar. Walaupun saat mengajarinya, ada saja yang membuat jengkel Prabakesa karena kelemotannya. Saat ini, karena kesibukan Prabakesa di kantor, Prabakesa jadi tidak punya banyak waktu untuk mengajari dirinya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remedial [Completed]
ChickLitSiapa yang gak tau tentang Remedial? Pasti sebagian dari kita semua pernah melakukan Remedial semasa sekolah? Bagi Arimbi, remedial bukanlah hal yang asing untuknya. Sudah berulang kali ia melakukan remedial saat duduk di bangku sekolah. Bahkan, sam...