Arimbi berjalan cepat meninggalkan Prabakesa dan teman-temannya. Rasanya asing harus berada diantara Prabakesa dan teman-temannya. Terlebih ia tidak begitu nyaman berada di situasi seperti barusan. Sampai dirasa posisinya sudah jauh, ia berjalan seperti biasa. Saat akan keluar dari mall, ia melihat seseorang yang ia kenal sedang mengantri salah satu minuman di dekat pintu masuk.
"Yogi!" panggil Arimbi saat sudah mendekati Yogi yang sedang mengantri.
"Lho, kok bisa di sini? Katanya mau belajar sama Sonya?" tanya Yogi kebingungan.
"Belajarnya nanti malem. Tadi habis diajak jalan sama Abang," jawab Arimbi.
"Terus sekarang Abangmu mana?" tanya Yogi heran saat melihat Arimbi sendirian.
"Lagi kumpul sama temennya. Gak enak kalo aku gabung. Kamu antri dulu deh, aku tunggu dipojokan situ." Setelah mengatakan itu, Arimbi berjalan menjauh dari antrian menuju pilar besar. Ia memilih menjauh dari antrean karena orang di belakang Yogi melihatnya dengan tatapan tidak menyenangkan. Mungkin orang tersebut mengira dirinya akan menyerobot antreannya. Ia mengeluarkan ponselnya untuk mengabari Sonya sembari menunggu Yogi selesai memesan minuman. Selain mengabari Sonya, Arimbi juga mengabari Prabakesa mengatakan bahwa akan pulang bersama dengan Yogi, karena tidak sengaja bertemu dengan Yogi saat akan pulang. Kadang Prabakesa mencurigai Arimbi memiliki hubungan spesial dengan Yogi lebih dari teman. Padahal mereka adalah teman yang sudah sangat dekat.
"Gimana-gimana? Kok bisa pisah dari Abangmu?" tanya Yogi sembari menyerahkan minuman green tea pada Arimbi.
"Thanks lho, padahal aku gak minta," ucap Arimbi. "Tadi ke sini bareng Abang sama pacarnya. Eh habis itu ketemu temen-temennya. Canggunglah kalo aku di sana. Mending pulang duluan," lanjut Arimbi sembari menyeruput minumannya.
"Udah makan belum? Cari makan yuk!" ajak Yogi tiba-tiba.
"Boleh. Jangan di food court ya. Cari makan di luar mall aja," jawab Arimbi.
Yogi mengerutkan dahinya bingung. "Kenapa?"
"Ya gak papa. Males aja makan di sini," jawab Arimbi beralasan. "Kita cari penyetan aja di luar," usulnya.
Setelah mengatakan itu Yogi setuju dan berjalan bersama Arimbi menuju parkiran mobil. Untung saja Yogi datang ke mall menggunakan mobil. Jika ia membawa motor, sudah pasti tidak ada helm untuk Arimbi.
***
"Aku gak bisa lama ya makannya," ucap Arimbi setelah mendapatkan tempat duduk di warung lesehan yang mereka pilih.
Akhirnya mereka memutuskan untuk makanan di warung yang menyediakan menu aneka penyetan. Terdapat dua macam tempat duduk. Ada yang kursi dan lesehan. Arimbi dan Yogi lebih memilih duduk lesehan.
"Iya tuan putri," jawab Yogi. Ia hendak mengeluarkan vape dari tasnya namun dicegah oleh Arimbi.
"Jangan ngevape dong. Kamu kan tau aku gak bisa nyium asep rokok," omel Arimbi.
Yogi mendengus kesal. Iya memasukkan kembali vapenya ke dalam tas. "Emang rempong kalo jalan sama tuan putri," gerutunya.
Arimbi hanya terkikik geli. "Hubunganmu sama Natasha gimana, Gi?" tanya Arimbi tiba-tiba.
"Udah putus," jawab Yogi santai.
"Kok gak pernah cerita ke aku sama Sonya sih!"
"Lah kalian gak pernah nanya," balas Yogi.
"Berapa bulan sih kalian pacaran?"
"Mau empat bulan."
"Kenapa putus? Siapa yang mutusin?" tanya Arimbi beruntun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Remedial [Completed]
ChickLitSiapa yang gak tau tentang Remedial? Pasti sebagian dari kita semua pernah melakukan Remedial semasa sekolah? Bagi Arimbi, remedial bukanlah hal yang asing untuknya. Sudah berulang kali ia melakukan remedial saat duduk di bangku sekolah. Bahkan, sam...