"Hei."
Lelaki itu berdiri di depannya. Menatap lurus ke arah si gadis bersurai sebahu. Netranya yang bernuansa dark emerald terpaku pada paras ayu sang gadis.
Gadis itu hanya membisu kala angin musim semi perlahan berhembus. Lebih tepatnya ia terlalu terkejut untuk mengatakan sepatah kata pun.
Mereka sama-sama terdiam. Saling menatap satu dengan yang lain. Tanpa ada kata-kata yang ingin diucapkan. Seolah-olah pertemuan mereka di kala hari telah berubah senja saat ini telah menjelaskan semuanya.
"Bagaimana kabarmu?"
Ditanya demikian, si gadis hanya terdiam. Sebenarnya banyak kata-kata yang ingin ia keluarkan saat ini. Seperti sebagaimana mestinya. Namun, yang terjadi sekarang hanyalah keheningan yang masih melanda. Tidak bergerak dari titik awalnya.
"Tidak baik setelah melihatmu."
Sebuah tawa renyah lolos dari bibirnya. Yang kemudian disusul oleh senyuman yang tersungging pada paras tampannya.
"Mengapa seperti itu?"
Gadis itu kembali diam, seperti semula. Ia yakin dirinya hanya terkejut. Ya, ia yakin memang demikian. Toh waktu sudah berlalu sangat lama semenjak mereka tidak berjumpa. Bahkan sang gadis hampir saja melupakan wajah lelaki di depannya itu.
Wajahnya yang cukup tampan itu tidak berubah banyak. Hanya saja terlihat semakin dewasa. Umurnya memang satu tahun lebih tua dari si gadis. Namun, terkadang dirinya pun lupa. Tidak ingat.
Belum sempat ia menyadari, tubuh gadis itu sudah lebih dahulu dibawa ke dalam rengkuhannya. Menyalurkan kehangatan pada epidermisnya.
"Aku juga merindukanmu."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
END ━━ # . 'Blooming ✧ Inui Seishu
FanficMusim semi. Adalah saat di mana takdir mempertemukanmu dengan lelaki itu. Tepat di sebelah rumahmu, menyapamu setiap pagi, juga menjadi orang yang mendapatkan ciuman pertamamu. Musim semi telah menyatukan dua sukma yang tak saling mengenal, sekaligu...