🍁 🍁 🍁
Keluar dari dalam mobil Jeremy lalu beranjak masuk ke dalam rumah, Zhan tidak tahu bahwa Yibo tengah memperhatikannya dari jendela kamarnya. Lalu dengan jengkel ia menutup gorden membuat kamarnya menjadi sangat gelap. Yibo sengaja tidak menyalakan lampu serta tangannya juga tidak diobati sehingga warna merah darah yang sudah mengering menyelimuti tangannya. Pemuda itu menjatuhkan dirinya di lantai bersandar pada tepi ranjang.
Masuk ke dalam rumah, Zhan menghela napas memandang ke lantai atas di mana kamar Yibo berada. Dia tahu Yibo pasti marah padanya. entah apa lagi yang akan diperbuat pemuda itu padanya.
Melihat kedatangan Zhan, seorang pelayan menghampirinya dengan tergesa dan berkata dalam kepanikan, "Tuan muda, tolong ke kamar tuan Yibo. Tangannya terluka dan tidak mau diobati. Tampaknya dia habis bertengkar dan sedang sangat marah. Dia juga mengusir semua pelayan dari rumah ini. Sejak pulang mengunci dirinya dalam kamar."
Zhan memaksa tersenyum dengan tenang. "Ya, aku akan segera melihatnya sekarang. Jangan khawatir. Bilang pada semua pelayan untuk kembali bekerja seperti biasa saja. Sekarang sudah malam, istirahatlah!"
Pelayan wanita itu mengangguk. "Terima kasih, tuan muda."
Begitu pelayan pergi, Zhan menaiki tangga dan menuju kamar Yibo. Ia mengetuk pintu yang tertutup rapat.
"Yibo," panggilnya dengan lembut. Namun yang di dalam tidak mau menyahuti sehingga Zhan mengetuk serta memanggil lebih keras, berpikir kalau adiknya itu tidak mendengarnya. "Yibo!"
Tidak ada sahutan, Zhan mencoba membuka pintu tapi dikunci. Usaha yang dilakukan Zhan berikutnya adalah menggedor.
"Yibo, buka pintunya! Yibo!"
Di dalam kamar, Yibo tidak mempedulikannya.
"Yibo! Yibo!"
Lama menggedor dan tidak mendapat jawaban Zhan memikirkan cara lain. Dia tidak bisa membiarkan adik tirinya itu seperti ini. Tadinya Zhan mengira bahwa Yibo mungkin akan langsung melampiaskan amarahnya dan menyerangnya dengan kekerasan, prilaku tersebut sangat cocok dilakukan oleh Yibo yang dominan. Tapi nyatanya sekarang Yibo malah mengurung dirinya di dalam kamar dan tidak bereaksi terhadap panggilannya.
Zhan berlari menghubungi kepala pelayan dan meminta kunci duplikat kamar Yibo.
"Semua kunci sudah diambil oleh tuan muda Yibo sebelum dia masuk ke kamar tadi," jawab si kepala pelayan.
"Astaga!"
Jadi Yibo memang berencana mengurung dirinya dalam kamar. Apa yang diinginkan pemuda itu sebenarnya? Membuat Zhan merasa bersalah? Dengan demikian, Yibo berpikir bahwa ia akan menurut pada pemuda itu.
Wajah Zhan mengeras marah. Ia tidak akan membiarkan Yibo mengendalikannya. "Aku akan mendobrak pintunya."
Zhan melakukan yang dikatakannya. Ia mendobrak pintu kamar Yibo dengan sekuat tenaga. Namun, tetap tak bisa membukanya. Zhan tidak tahu bahwa adiknya sudah mengganjal pintunya dengan barang meja di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DOMINANT [END PDF]
FanfictionBagaimana rasanya kalau mantan kekasih menjadi adik tiri sekaligus atasanmu? Sean Xiao tidak bisa menghindar ketika ia mendapati Wang Yibo, mantan kekasihnya tujuh tahun lalu kini menjelma menjadi adik tiri berkat pernikahan ibunya. Bukan itu saja...