10. Let's Make Love ✓

8.5K 572 28
                                    

Sesuai judulnya... ini area 🔞🔞🔞

-----------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------------------------------------

Hujan yang turun sejak semalam menghasilkan hawa dingin. Dari pada bangun untuk bekerja, seorang pria manis lebih tertarik untuk terus bergelung di atas ranjang seraya menarik selimutnya lebih erat menutupi tubuh.

Seorang pemuda lainnya tengah membersihkan diri di dalam kamar mandi. Begitu selesai, ia melangkah keluar lalu tersenyum mendapati sosok di atas tempat tidur.

Menyeka rambutnya yang basah seadanya, pemuda itu mengayunkan kaki menuju ranjang. Menyibak selimut yang menutupi kepala pria di dalamnya, ia menunduk dan berbisik dengan suara serak, "Ge, sudah pagi."

"Nnnngh~" Pria di balik selimut itu menggeliat. "Aku tahu. Tapi aku malas hari ini. Aku lelah dan ingin tidur lebih lama. Kau menyiksaku semalaman."

Pemuda tampan itu tergelak. "Memangnya siapa yang menggoda lebih dulu?" Sebelah tangannya meraih rahang si pria manis, menghadapkan wajahnya hingga kedua bibir mereka bertemu.

"Nngggh~ nnngh~"

Si pemuda melepas bibirnya dengan terpaksa dan berkata, "Kalau Zhan ge tidak mau bangun, aku mungkin akan menyerangmu lagi."

Kedua tangan menangkup wajah pemuda di atasnya, dengan mata mengantuk pria itu menjawab, "Kalau kau lakukan pagi ini berarti nanti malam tidak ada jatah untukmu," godanya jahil.

"Nanti malam pun aku masih bisa mendapatkannya," gumam pemuda itu sebelum melumat bibir pria di bawahnya lalu bergabung bersamanya di tempat tidur.

Pasrah. Hanya itu yang bisa dilakukan Zhan kalau adik tirinya sudah mendominasi.

* * *

Karena tangannya terluka maka syuting ditunda namun Yibo malah disuruh ayahnya untuk bekerja di perusahaan. Hari pertama bekerja, Yibo terlihat tidak berminat sama sekali. Mungkin belum waktunya, pikir Zhan. Atau barangkali Yibo lebih menyukai pekerjaan yang bebas yang tidak mengikat dirinya sepanjang hari di balik meja kerja.

"Zhan ge, aku bosan," keluh pemuda itu untuk ke sekian kalinya. Dan Zhan sudah bosan mendengarnya karena Yibo mengucapkannya setiap lima menit sekali.

Kali ini Yibo tidak hanya berucap saja melainkan juga melepaskan dasi dan membuka dua kancing teratas di kemejanya.

"Aku tak suka memakainya sepanjang waktu," katanya seraya melempar dasinya penuh kejengkelan. "Zhan ge, aku mau keluar." Ia bangkit berdiri dan berjalan keluar dari mejanya.

Zhan langsung menahannya. "Kita ada pertemuan dengan klien satu jam lagi. Tahan sedikit, Yibo."

Yibo menatap Zhan dengan sorot memohon. "Tak ada aku, perusahaan akan tetap berjalan, Zhan ge."

"Tapi ayah menyuruhmu ...."

"Ah, sudahlah. Kau tak harus selalu mematuhi perintah ayah." Ia menarik lengan Zhan serta merta menyeretnya keluar. "Dari pada di sini, di luar lebih menarik."

THE DOMINANT [END PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang