❄ ❄ ❄
"Aah! Pelan-pelan, Zhan ge ..." Yibo bernada merajuk ketika Xiao Zhan mengobati lukanya. "Itu sakit, hiks ... aduuh, pelan-pelan ...."
Sejak awal Zhan mengobati lukanya, Yibo terus merengek, bilang kalau lukanya sakit, perih. Ia meringis, merintih tanpa henti sampai-sampai Zhan ingin menyumpal mulut singa muda itu dengan kapas berlumur betadine.
"Kalau Zhan ge melakukan itu aku bisa mati, bukan? Memangnya Zhan ge mau aku mati?" Yibo tersenyum dikulum saat Zhan melontarkan kejengkelannya.
Kesal. Zhan sengaja menekan luka Yibo dengan keras sehingga pemuda itu mengaduh keras karena kesakitan.
"Zhan ge jahat!"
"Itulah akibatnya kalau mulutmu tak bisa diam!"
"Memangnya gara-gara siapa tanganku kesakitan begini?" Yibo meniup luka di tangannya.
"Ya, gara-gara dirimu sendiri! Apakah aku menyuruhmu untuk meninju layar karaoke tersebut? Tidak, kan! Kau sendiri yang mau melakukannya." Zhan mengulurkan tangan guna meraih tangan Yibo yang luka tapi pemuda itu menghindarkannya.
"Karena Zhan ge tak mau mendengarkanku!" Yibo merajuk lagi.
"Siapa yang tak mau mendengarkanmu? Kau hanya perlu bersabar tapi kau tak mau." Dengan sedikit memaksa Zhan menarik tangan Yibo dan mengobatinya kembali. "Bahkan memukul temanku. Tentu saja aku sangat marah saat kau melakukan hal itu," ucapnya jujur.
"Aku tak menyukai teman Zhan ge."
Setelah mengobatinya Zhan membalut luka Yibo. "Meski begitu bukan berarti kau bisa memukulnya sesuka hatimu. Untung saja dia tak menuntutmu."
"Kalau mau menuntut juga tidak apa-apa," balas pemuda itu ringan seolah itu bukan masalah besar.
Zhan menggeleng pasrah terhadap sikap Yibo yang tak kenal takut dan menyepelekan segala hal.
"Ya, ya, kau punya ayah yang akan memberikan apa saja untukmu."
Yibo menyeringai senang membenarkan pernyataan Zhan.
Ketika Zhan sudah selesai membalut lukanya dan hendak bangkit, Yibo menarik tubuhnya hingga kembali duduk di tempatnya.
"Aku mencintai Zhan ge," pemuda itu menatap ke dalam mata Zhan tatkala menyatakan luapan hatinya yang mendalam kepada pria manis yang menjadi kakak tirinya.
Zhan menghela napas. Bagai déjà vu ia mendengarkan kalimat itu lagi dari bibir Yibo.
"Apa kau sungguh-sungguh mencintaiku?"
"Zhan ge tak percaya?"
"Kalau kau sungguh mencintaiku kenapa kau menyatakan cintamu kepada gadis lain saat itu?"
Wajah Yibo menekuk muram.
"Bukankah kau sudah berjanji akan memberitahukan padaku?" Zhan mengingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DOMINANT [END PDF]
FanfictionBagaimana rasanya kalau mantan kekasih menjadi adik tiri sekaligus atasanmu? Sean Xiao tidak bisa menghindar ketika ia mendapati Wang Yibo, mantan kekasihnya tujuh tahun lalu kini menjelma menjadi adik tiri berkat pernikahan ibunya. Bukan itu saja...