🌷 🌷 🌷
Setelah dibangunkan oleh Yibo, Zhan tidak bisa tidur lagi. Terlebih ketika aroma masakan menyapa penciumannya, membangunkan cacing dalam perut yang kini berteriak minta diisi. Dengan malas Zhan bangkit dari ranjang, mencari sesuatu yang bisa dipakai untuk menutupi tubuhnya dan ia menemukan sebuah jubah tidur dari dalam lemari. Sambil melilitkan jubah itu di tubuhnya, ia memandang segala kekacauan dalam kamar berukuran besar itu. Lalu menggeleng tak percaya, bahwa ia bersama Yibo sungguh gila. Mereka bercinta dengan liar dan berulang-ulang.
Ketika Zhan menuruni tangga, Yibo sedang berdiri di depan kompor. Aroma minyak, bawang dan telur menguar dari penggorengan di tangannya. Yibo memasukkan segenggam jamur lalu mengaduknya.
Sampai di dekatnya, Zhan hanya mengamati adik tirinya itu. Matanya memberitahu bahwa ia menyukai apa yang dilihatnya sekarang. Cenderung terpesona. Yibo tidak seperti anak manja yang selama ini dipikirkannya. Nyatanya, pemuda itu kini memegang spatula seolah itu adalah temannya, menggerakkannya dengan luwes di atas api.
"Baunya enak," kata Zhan.
Yibo menoleh dan tersenyum pada pujaan hatinya itu. "Kukira Zhan ge masih tidur."
"Ya, karena satu dan lain hal." Zhan menuang air putih ke dalam gelas kosong di dekatnya dan meneguk hingga habis. Ketika cairan itu melewati tenggorokannya ia merasa kelegaan yang luar biasa. Bercinta dalam waktu lama membuat tenggorokannya sangat kering.
Setelah itu, ia bersandar pada meja di tengah dapur dan mengawasi Yibo memasak. "Aku sangat lapar," beritahunya. "Apa yang kau masak?"
Yibo memindahkan telur dari wajan ke atas piring datar. "Hanya telur orak-arik dengan saus jamur."
"Wow! Kupikir kau tak bisa memasak."
"Memang tidak." Yibo membawa piring itu ke meja makan, diikuti oleh Zhan. "Hanya ini yang bisa kubuat."
Zhan menunjukkan minat pada pembicaraan Yibo seraya duduk di kursi makan. "Dari mana kau mempelajarinya?"
Yibo tersenyum sebelum menjawab, "Percaya tidak kalau aku mempelajarinya dari bibi kantin sewaktu SMA dulu?"
Zhan tak bisa mencerna maksudnya terutama membayangkan peristiwa saat itu. Ia menatap kosong pada Yibo.
Pemuda itu terkekeh. "Saat aku menunggu Zhan ge selesai kelas tambahan, karena lapar aku akan ke kantin mencari makan. Kebetulan saat itu bibi kantin sedang memasak menu ini untuk putranya yang kala itu berumur lima tahun. Dia lalu memberitahuku caranya karena ini mudah."
"Jadi ini pertama kali kau memasaknya?"
Suara tawa Yibo terdengar sangat senang. "Tentu saja tidak, Zhan ge. Aku sudah pernah mencobanya beberapa kali saat di rumah. Terutama ...." Suaranya berhenti tiba-tiba seraya menatap lekat pada Zhan. "Ketika aku sedang sangat merindukan Zhan ge."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DOMINANT [END PDF]
FanfictionBagaimana rasanya kalau mantan kekasih menjadi adik tiri sekaligus atasanmu? Sean Xiao tidak bisa menghindar ketika ia mendapati Wang Yibo, mantan kekasihnya tujuh tahun lalu kini menjelma menjadi adik tiri berkat pernikahan ibunya. Bukan itu saja...