9

347 72 30
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Walaupun tsundere

Karena aku dan hajime tidak ada kegiatan jadi aku mengajak hajime keliling kota miyagi.

"Niisan bisnis apa sih?" Tanya Hajime.

"Bisnis makanan daripada bosan mending cari hal yang menghasilkan uang." Ucapku.

"Nanti akan diteruskan?" Tanya Hajime.

"Entahlah lagipula niisan bidangnya bukan di bisnis." Ucapku.

"Ne niisan!" Panggil Hajime.

"Ada apa ha-chan?" Tanyaku.

"Kenapa seorang kakak sangat ingin melindungi adiknya?" Tanya Hajime.

"Menurut pandanganku karena seorang adik itu sosok yang wajib dilindungi walaupun adik itu sosok yang sangat kuat." Ucapku sambil tersenyum.

Hajime menatapku dengan diam sementara aku hanya tersenyum lebar kearah hajime.

"Jawaban niisan aneh." Ucap Hajime.

"Lagipula selama ini aku belum melindungi ha-chan dengan baik yang bisa kujanjikan kepada ha-chan hanya jajanan saja." Ucapku.

"Aku tahu luka tusukan itu karena niisan melindungiku." Ucap Hajime.

"Dan setiap niisan babak belur pasti karena membela aku." Ucap Hajime.

"Bagiku niisan sosok kakak yang baik dan penyayang karena seorang kakak pasti punya cara tersendiri untuk melindungi adiknya." Ucap Hajime.

Aku melihat kearah hajime yang tersenyum kearahku membuat aku langsung mengacak-acak surai rambut hajime.

"Mau jalan-jalan kemana sih sebenarnya kita?" Tanya Hajime.

"Cari cewek saja yuk!" Ajakku.

"Malas." Ucap Hajime.

Aku merangkul pundak hajime dan kami berdua berkeliling kota miyagi.

"Niisan aku haus." Ucap Hajime.

"Beli minum sana." Ucapku.

"Uangnya kan di niisan aku tidak memiliki uang." Ucap Hajime.

"Pake puppy eyes dulu baru kuberi uangnya." Ucapku.

"Sudahlah!" Kesal Hajime.

"Ayolah ha-chan sekali saja." Ucapku.

"Malas." Ucap Hajime.

"Niisan kasih agedashi tofu yang banyak deh." Ucapku.

"Tambahkan uang jajanku juga bisa tidak?" Tawar Hajime.

✔️ Iwaizumi Hajime Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang