10

324 67 29
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

💢 Saat hideo memberiku kado

Hari ini aku sedang menghadiri wisuda hideo dengan kedua orang tuaku.

Saat tiba di kampus hideo aku terdiam saat semua orang melihat kearahku membuat aku heran.

"Lho kok hideo-senpai disana bukannya tadi ada di dalamnya?"

"Benar tadi kan hideo-senpai ada di dalam kelas?"

"Sepertinya dia mengira kalau kau hideo." Ucap Touchan.

"Aku sangat mirip kah dengan niisan?" Tanyaku.

"Kan kalian berdua kembar identik yang membedakan cuma tanda lahir di leher hideo." Ucap Kaachan.

Aku hanya mengikuti langkah kaki kaachan dan touchan untuk mengikuti acara wisuda hideo di kampusnya.

Aku melihat acaranya dengan tenang tak lama satu-persatu mahasiswa dan mahasiswi di panggil oleh rektor namun nama hideo belum dipanggil sama sekali.

"Peraih nilai ujian tertinggi diraih oleh iwaizumi hideo." Ucap Rektor.

Hideo naik ke atas panggung lalu tersenyum lebar kearah semuanya membuat riuh suasana.

"Niisan populer ternyata." Ucapku.

"Kakak mu populer sekali ya." Ucap Touchan.

"Wajar kan hideo sering tersenyum berbeda dengan hajime." Ucap Kaachan.

"Kaachan!" Protesku.

"Iya iya anak bungsu nya kaachan." Ucap Kaachan.

Kaachan memelukku tak lama hideo datang kearah kami lalu tersenyum lebar kepada kami semua.

"Ayo rektor bilang aku ajak keluargaku untuk foto bersama dengannya." Ucap Hideo menarik tanganku.

"Eh sebentar niisan!" Pekikku.

Semuanya menatapku mungkin mereka bingung karena wajahku mirip dengan hideo.

Setelah berfoto bersama-sama hideo malah menarik tanganku membuat aku hanya pasrah saja akan tindakkan hideo kepadaku.

"Dia siapa hideo?" Tanya Seorang pemuda berambut gondrong.

"Dia adikku udai-san." Ucap Hideo.

"Oh adik kembaranmu itu ya?" Tanya Udai.

"Benar." Ucap Hideo.

"Namanya hajime." Ucap Hideo.

"Iwaizumi hajime salam kenal." Ucapku.

✔️ Iwaizumi Hajime Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang