-jealousy-

1.8K 233 46
                                    

Bel rumah berbunyi beberapa kali pagi itu, membuat Andin yang tengah menyiapkan keperluan sekolah untuk Noah berteriak meminta tolong pada Marni yang kala itu sedang berada di lantai bawah.

Mendengar Andin yang berteriak kecil, Marni pun bergegas meninggalkan kesibukan nya yang tengah menata piring di atas meja makan,
Ia sedikit berlari kecil ketika bel rumah terus berbunyi.

"Iyaa sabaarr.." teriak nya sedikit kesal.

Marni buru buru mendorong pintu gerbang menggunakan bahu nya, pintu yang terbuat dari besi membuat nya sudah sedikit berkarat dan berat ketika akan di dorong, sehingga membutuh kan sedikit tenaga ketika akan membuka nya.

"Bisa sabar gak mas ? Saya kan butuh waktu buat jalan dari dalem sampe kesini" ketus marni ketika mendapati seorang kurir paket berdiri di depan nya.

"Aduh maaf mbak, saya lagi banyak pesanan soal nya.." ujar si pengantar paket sembari menunjuk kan deretan gigi nya

"Ada apa ?"
"Mau mengantarkan paket atas nama ibu Nora Andini"

Laki laki berseragam dan bertopi itu pun lantas menyerahkan sebuah bouquet bunga kepada marni dengan senyum ramah khas pengantar paket yang sering kita temui.
Marni pun menerima nya dengan sedikit heran, tanpa memudarkan raut wajah kesal nya.

Ia menatap sejenak laki laki itu ketika sebouquet bunga mawar sudah berada di dekapan nya karna ukuran nya yang cukup besar itu.

"Dari siapa mas ?"
"Waduh kurang tau mbak, tugas saya cuma nganterin"
"Oh yaudah, makasih ya"

Marni pun bergegas menutup kembali gerbang dan kembali ke dalam rumah.
Sesampai nya di dalam, Andin dan juga Noah sudah duduk di kursi nya masing masing.
Noah tengah asik melahap sarapan yang sudah Andin buat kan.
Tiga tumpuk pancake dengan guyuran sirup maple di atas nya merupakan menu breakfast favorit Noah setiap pagi.

"Loh mar, bunga dari siapa ?"

Ucap Andin ketika melihat Marni yang tengah berjalan sembari sedikit kualahan membopong sebouquet bunga yang besar nya hampir menyamai setengah badan nya hingga wajah nya tak terlihat.

"Enggak tau nih bu, tadi si mas nya cuma bilang kata nya buat ibu Andin"

"Hah ? Saya gak pesen bunga kok, yaudah tolong letakan di meja dekat TV yah"

Marni pun mengangguk sembari berjalan mengikuti arahan Andin.

"Nak makan nya di habiskan yah, mama mau susulin ncus dulu sebantar"
"Oke ma.."
"Good boy"

Ia mengacak gemas puncak kepala Noah lalu berjalan menghampiri Marni.
Terlihat marni yang tengah berkacak pinggang sambil mengatur nafas nya.
Membuat Andin tergelitik geli melihat nya.

"Capek ya ? Mangka nya rajin minum susu biar cepet tinggi dan kuat, masa kalah sama Noah"

"Yeh ibuu, udah umur segini mana bisa tumbuh lagi sih bu"

"Hahaha enggak kok, saya bercanda mar.. yaudah gih kamu tolong temenin Noah makan yah"

"Iya bu"

Marni pun berlalu. Kini Andin tampak terpaku menatap keindahan bunga di hadapan nya itu.
Bunga yang di dominasi warna kesukaan nya itu tampak cantik dan sangat harum.

Ia pun lantas mendekat, semerbak wangi khas bunga mawar langsung tercium begitu ia duduk di samping bouquet bunga tersebut.

Andin tersenyum tipis memandang kagum keindahan bunga di depan nya, teriring beberapa pertanyaan yang juga mulai membubuhi pikiran nya.
Siapa yang kira kira sudah mengirimkan bouquet bunga seindah ini ?

Beautiful MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang