HATI HARUS SELALU SIAP DENGAN KEMUNGKINAN YANG ADA
.
.
.
Rezky Ade Prasetyo•
BERJUANG BUKANLAH HAL YANG MUDAH. TERKADANG KITA HARUS MERASAKAN PAHITNYA PERJUANGAN UNTUK MEMPEROLEH HASIL YANG TERBAIK
.
.
.
Moh Maulana Azizi"Nah iya,gue nyesel dulu pas pembagian otak cuma ambil separuh. Ya gini sekarang rada lemot." Sambung Ervina .
"Bukan berarti gue pinter gue harus berhenti belajar apalagi cita-cita gue yang tinggi,gue harus terus berusaha kalau cuma ngandelin otak doang mah semua orang pasti bisa. Lo Ser,lo harusnya banyakin belajar lo kan mau jadi guru nanti kalau lo main-main terus yang ada murid lo nular bar-barnya sma kek lo. Dan lo Vin,lo harusnya juga banyak membaca,dan menulis karena menjadi seorang penulis itu butuh motivasi." Seru Ratih panjang lebar.
Mereka berdua hanya mengangguk patuh. Kemudian mereka bertiga meninggalkan UKS.
Saat berjalan di kantin,tidak sengaja Serly melihat Riska sedang asyik bercengkrama dengan salah satu adik kelas yang terkenal badboy. Serly menarik kedua tangan temannya.
"Eh itu Riska bukan?." Tanya Serly. Ratih dan Ervina mengikuti arah pandang Serly.
"Iya itu Riska,ngapain dia sama adik kelas.?" Gumam Ratih.
"Gue juga bilang apa,dia pasti selingkuh gak mungkin kan dia cuma temen sama adik kelas itu. Lihat aja kek mesra banget." Sambung Ervina yang sangat julid di antara mereka.
"Ehh ngomong di filter dulu,nanti kalau ada yang denger bisa timbul fitnah." Seru Ratih.
"Kasihan ya Zizi,lagian si Riska caper banget heran gue." Ujar Ervina.
"Dibilangin diem masih aja ngeyel,belum tau lo rasanya di telen hidup-hidup sama Ratih?." Seru Serly menatap Ervina kesal.
Sementara yang ditatap hanya cengengesan tidak jelas. Mereka tiba-tiba dikagetkan dengan kedatangan Devy,
"Ratih,lo sama Zizi dipanggil bu Fitri ke ruang guru katanya mau bahas soal pendaftaran lo." Seru Devy dan berlalu pergi.Ratih mengangguk mengiyakan,lalu meninggalkan Serly dan Ervina yang masih kepo dengan Riska.
Saat sampai di ruang guru,Ratih berpapasan dengan Rezky di depan pintu.
"Eh lo mau kemana.?" Tanya Rezky."Dipanggil bu Fitri." Jawab Ratih singkat.
"Oh yaudah gue duluan."
"Hm." Jawab Ratih singkat,setelah itu Ratih masuk ke ruang guru.
Rezky menatap sendu kepergian Ratih.
"Masih aja lo cuek sama gue." Gumam Rezky lirih. Memang sejak mereka kenal Ratih selalu bersikap cuek dengan Rezky,padahal mereka teman sekelas.Di ruang guru.
Di sana sudah ada Zizi dan bu Fitri.
"Maaf bu saya agak lama." Seru Ratih,bu Fitri mengangguk mengiyakan."Ini kamu bawa berkas ini serahkan ke orangtua kamu,lalu di isi sesuai perintah yang tertera di sana." Ratih pun mengiyakan.
"Yasudah kalian boleh kembali ke kelas,ingat jangan pernah berhenti berlatih karena nanti perjuangan kalian akan lebih berat dari ini bukan hanya fisik yang kalian butuhkan melainkan mental yang kuat." Jelas bu Fitri. Setelah itu Ratih dan Zizi meninggalkan ruang guru.
.
.
.
Selamat membaca🔥
463❤️