LEBIH BAIK BERJUANG DAN KALAH DARIPADA TIDAK PERNAH BERJUANG SAMA SEKALI
.
.
.
Ach AbeludiinSetelah UAS & UN
Semua teman-teman sekelas Ratih merasa lega sekaligus bahagia,karena sudah melewati masa-masa sulit di SMA . Sekarang tinggal menunggu hasil dari jerih payah mereka sendiri.
Hari ini mereka semua berencana ingin hangout bersama untuk merayakan kebersamaan mereka selama tiga tahun ini. Dimana mereka sama-sama melewati masa-masa senang,susah,dan sedih.
Tapi sayang Riska,Adila,Faruk,Abel dan Devy tidak bergabung dengan mereka karena ada kepentingan yang mendesak,jadi mereka hanya berenam yaitu Ratih,Serly,Ervina,Nurul,Rezky dan Zizi.
Mereka memilih salah satu Cafe yang terkenal di sana. Mereka duduk berkumpul menjadi satu.
"Ah senangnya udah bebas dari tugas yang menumpuk." Seru Serly.
"Tapi lo setelah ini harus belajar lebih giat lagi untuk cita-cita lo sebagai guru." Seru Ratih,beberapa hari yang lalu Serly sudah menentukan akan masuk di salah satu universitas perguruan tinggi di kotanya.
"Lo juga harus semangat latihannya,yang gue tau jadi tentara itu prosesnya pasti sulit. Semangat lo pasti bisa." Ujar Serly.
"Terimakasih,gue juga udah nyiapin fisik sama mental dari jauh-jauh hari dan semoga nilai gue kali ini aman." Seru Ratih.
"Gue bingung,mau jadi penulis tapi gue bingung apa yang mau gue tulis." Ujar Ervina tiba-tiba.
"Kenapa gak lo nulis kisah masa SMA kita aja." Seru Zizi.
"Nah iya,kan proses kita sampai titik ini gak mudah tuh ada aja cobaan." Sambung Nurul menyetujui saran Zizi.
"Tapi gue takut nanti gak akan jadi." Jawab Ervina lirih.
"Jangan menyerah sebelum mencoba." Seru Rezky tiba-tiba. Ya memang semenjak Ratih menyuruhnya merubah sikap,Rezky perlahan mulai bergaul dengan teman-temannya.
"Lo mah enak Ky,udah kaya cita-cita jadi dokter pinter iya. Lah gue,di suruh ngulang sejarah aja gue bingungnya naudzubillah." Ujar Ervina mencoba mengeluarkan unek-uneknya.
"Daripada lo ngeluh terus,lebih baik lo mencoba dulu. Gak papa di awal gak dihargai tapi inget perjuangan itu tidak akan pernah ada yang sia-sia kalau kita berusaha dengan sungguh-sungguh." Nasehat Ratih.
"Iya lagipula masih ada kita-kita yang mau dukung lo berkecil otak boleh asal jangan berkecil hati." Sambung Serly.
"Eh itu Riska kan.?" Pekik Ervina tiba-tiba.
Semua menoleh ke arah tangan Ervina, termasuk Zizi.
JLEB.
Zizi diam di tempatnya,dia melihat Riska bersama dengan kedua orangtuanya dan juga ada pria asing yang bersama keluarganya juga.
"Positif thingking aja Ky,mungkin dia spupu Riska." Seru Nurul berusaha tidak salah kata.
"Kalau menurut gue lo mendingan samperin Riska,daripada lo kayak orang bod*h gini diem." Sambung Serly.
Zizi mengangguk lalu beranjak menghampiri Riska.
"Mohon maaf permisi selamat siang." Seru Zizi sopan.Riska kaget dengan keberadaan Zizi,dan Riska juga melihat teman-temannya berkumpul di meja yang berada tidak jauh dengan tempatnya.
Riska kemudian menarik tangan Zizi untuk keluar dari Cafe itu.
"Bisa dijelasin semua Ka?." Tanya Zizi menahan rasa penasarannya.
"Gue bisa jelasin,tapi kamu jangan marah." Jawab Riska menatap Zizi dengan tatapan sendunya.
"Hm." Jawab Zizi.
"Jadi sebenarnya aku dijodohin sama Dio anak temen mama. Aku gak bisa nolak Zi,karena kerja sama antara papa aku sama papa Dio. Aku gak bisa kalau harus jujur dari dulu sama kamu,aku terlalu takut kehilangan kamu tapi aku juga gak bisa nolak perjodohan ini. Aku harap kamu ngerti Zi,aku sayangnya sama kamu tapi aku gak mau jadi anak yang durhaka." Jelas Riska.
Zizi menatap gadisnya dengan tatapan yang sangat kecewa,bisa dibayangkan betapa sakitnya Zizi saat ini gadis yang dia perjuangkan mati-matian,sekarang harus Zizi lepas dengan ikhlas. Zizi menarik nafasnya dan tersenyum lalu mengelus lembut pucuk kepala Riska.
"Aku ngerti,kamu berhak nentuin pilihan kamu jangan sampai mama papa kecewa karena kamu anak mereka satu-satunya. Aku lepas kamu,dan juga semua perasaan ini. Hubungan ini berakhir sampai di sini,lupakan semua perasaan yang dulu pernah ada dan suatu saat aku harap kamu bisa kembali sebagai teman." Jelas Zizi yang langsung meninggalkan Riska yang tengah menangis. Zizi memilih pergi ke taman di samping Cafe itu untuk menenangkan perasaannya yang kacau.
Sementara di dalam Serly gelisah karena Zizi tidak kembali dari tadi,akhirnya Serly beralasan ingin pergi ke toilet padahal dia ingin mencari Zizi.
Sesampainya di taman,Serly melihat Zizi yang duduk sendirian sambil melamun ada bekas air mata di pipi Zizi.
"Zi lo baik-baik aja.?" Tanya Serly,Zizi diam dan langsung menarik Serly ke dalam pelukannya.
"Biarin seperti ini dulu Ser." Seru Zizi,Serly mengangguk mengiyakan dan mengelus punggung Zizi.
Perlu di ketahui,Serly sudah memendam perasaan terhadap Zizi dari kelas satu tetapi Serly tidak mau merusak pertemanannya dengan Riska karena Riska sama-sama menyukai Zizi. Jadi Serly mengalah toh juga Zizi lebih memilih Riska.
"Lo gak papa gak mau cerita sama gue,tapi setidaknya lo gak boleh sekacau ini gue gak suka.!" Seru Serly penuh penekanan.
.
.
.
Selamat membaca🔥
803❤️
