DIDALAM HIDUP INI, KITA TIDAK BISA BERHARAP SEGALA YANG KITA DAMBAKAN BISA DIRAIH DALAM SEKEJAB. LAKUKAN SAJA PERJUANGAN DAN TERUS BERDOA, MAKA TUHAN AKAN MENUNJUKKAN JALAN SELANGKAH DEMI SELANGKAH
.
.
.
Ervina Meidita RahmanSore ini Ratih mengajak Serly dan Ervina untuk latihan fisik di taman kota. Sebenarnya Serly malas,tapi karena Ratih sahabatnya mau tidak mau dia mengiyakan.
"Gue mau jadi guru,lo ngapain ngajak gue latihan kek gini.?" Seru Serly kesal.
"Tau nih,udah tau gue mau jadi penulis ngapain harus kek gini juga." Sambung Ervina
Ratih hanya terkekeh pelan, dia memaklumi kemageran teman-temannya itu.
"Biar kalian berdua tidak sembunyi di balik selimut doang makanya gue ajak ke sini." Ujar Ratih."Btw kalian mau ikut gue lari apa gimana?." Sambung Ratih.
"Yakali gue ngikut lo,gak gue di sini aja." Jawab Ervina.
"Iya sono lo lari biar gue yang liatin sama Vina,gue mau lesehan sambil makan batagor.." Sambung Serly .
"Sudah kuduga." Seru Ratih menggelengkan kepala.
Setelah itu dia mulai berlari memutar taman kota itu,tanpa sepengetahuan Ratih diam-diam Rezky mengikuti Ratih dari bekalang. Tidak ada yang mengenali Rezky karena penampilan Rezky yang ditutup oleh masker ,kacamata dan topi.
Saat putaran pertama,Ratih bertemu dengan Zizi dan Riska. Mereka berbincang sebentar.
"Ayo gabung sama gue di sana,ada Serly dan Ervina juga." Ajak Ratih sambil menunjuk keberadaan Serly dan Eevina.Zizi dan Riska mengangguk mengiyakan. Setelah sampai di sana mereka berlima duduk berlesehan.
"Guys,maaf yah gue balik dulu. Abang nyariin." Seru Riska."Kenapa buru-buru yang? Aku anter?." Tanya Zizi.
"Eh-- gak usah yang,aku naik ojol aja kamu kan belum selesai latihan." Jawab Riska sedikit gugup.
Setelah berpamitan,Riska pergi meninggalkan mereka. Zizi menatap punggung Riska dengan tatapan sendunya. Serly yang mengerti akan hal itu menegur Zizi,bagaimanapun Zizi temannya dan pernah menolong Serly dulu.
"Muka lo kenapa Zi?." Tanya Serly,Zizi tersentak dari lamunannya.
"Entahlah, Satu tahun terakhir ini Riska mulai berubah sama gue. Dia sering pergi tiba-tiba dan suka menghilang gitu aja."
"Lo positif thingking aja Zi mungkin Riska lagi sibuk atau memang benar-benar ada urusan yang penting." Seru Ratih.
"Atau mungkin dia selingkuh?." Ujar Ervina.
Ratih dan Serly kompak menoyor kepala Ervina.
"Jangan ngawur." Seru Ratih dan Serly.
"Yakan bisa jadi."
"Udah-udah kenapa jadi kalian yang ribut. Oh iya tadi gue sempet ngeliat Rezky juga fisik di sini." Ujar Zizi.
Mereka bertiga hanya mengedikkan bahu acuh.
.
.
.
Selamat membaca🔥
401❤️
