Oeeek oeeek oeeek
Terdengar suara tangisan bayi dari ruangan serba putih itu. Seorang wanita yg baru saja melahirkan terlihat lemas tak berdaya.
" Selamat bu. Anaknya lahir dengan selamat. Gadis kecil yg sangat cantik" ucap kagum seorang dokter yg menggendong bayi yg baru selesai dimandikan.
Wanita itu terlihat terkejut setelah mendengar pernyataan dari dokter yg membantu persalinannya.
" Apa dok? Gadis kecil? Bayi saya perempuan dokter?" Tanya wanita itu dengan terkejut.
" Iya Bu. Bayinya perempuan. Kenapa ibu terlihat tidak senang? Bayinya sehat dan cantik sekali Bu" kata dokter yg bername tag Sintia setelah meletakkan bayi yg tengah tertidur di keranjang bayi. Lalu keluar untuk memberitahu suami dari wanita itu yg sedang menunggu di depan ruang persalinan.
" Tidak. Tidak mungkin" ucap wanita itu khawatir.
BRAAKK
" Sayang.." semua yg didalam ruangan itu terkejut saat mendengar suara dobrakan pintu ruang persalinan. Wanita itu menoleh ke arah pintu dan melihat suaminya tengah berdiri disana dengan ekspresi yg terlihat kecewa menatap ke arah keranjang bayi.
" Maas... Bayi kita-" belum selesai wanita itu bicara
" Perempuan?" Potong suami wanita itu
" Bagaimana mungkin? Saat USG hasilnya laki-laki. Kenapa sekarang perempuan? Dia tak akan bisa menjadi penerusku Mira!" Marah laki-laki itu.
" Mas Bayu. Bisa saja hasil USG saat itu salah" ucap wanita bernama Mira atau lengkapnya Mira admajaya itu kepada suaminya yg bernama Bayu Baskoro admajaya. Laki-laki sukses pemilik perusahaan besar yg menginginkan anak laki-laki sebagai penerusnya.
" Pak Bayu sudah melihat putrinya? Ini pak silahkan di adzankan putrinya pak?" Ucap dokter Sintia yg sepertinya baru saja dtang dan langsung mengambil bayi itu dari keranjang untuk di serahkan pada ayahnya. Namun pak Bayu hanya diam.
" Assalamu Alaikum. Mana cucu mama sama papa Bayu-mira? Kami ingin melihatnya." Ucap pasangan suami istri yg terlihat sudah tua namun masi terlihat tampan dan cantik juga berwibawa yg baru saja masuk ke ruangan itu.
" Wa alaikumussalam. Pa. Ma. Klian Disni?" Kaget pak Bayu melihat kedua orangtuanya Asia admajaya dan bara admajaya yg tiba- tiba datang.
" Iya. Ada apa? Kenapa kalian terlihat terkejut begitu?" Tanya bara kepada putranya.
" Pa. Harapan mas Bayu pupus saat tau bayi yg Mira lahirkan perempuan pa. Kami pikir bayinya laki-laki. Setelah lima tahun Mira bisa hamil dan Mira dan mas Bayu berharap bayinya laki-laki agar bisa menjadi penerus mas Bayu. Tapi yg lahir perempuan". Tangis Mira menatap ke arah mertuanya.
" Astagfirullahaladzim. Mira Bayu. Apa yg kalian katakan? Mau perempuan ataupun laki-laki. Keduanya sama saja nak. Sama-sama amanah dari Allah untuk kalian berdua. Klian tidak boleh seperti itu." Omel bara kepada anak dan menantunya
Sedangkan Asia dan dokter Sintia hanya melihat prihatin kepada bayi itu.
" Sini dok bayinya. Biar saya gendong." Minta Asia kepada dokter Sintia untuk menggendong cucunya.
" Ini Bu. Kalau begitu saya permisi Bu. Masi ada operasi lain habis ini" pamit dokter Sintia yg di angguki oleh Asia.
"Masya Allah. Cantik sekali bayinya pa. Bayu ini sudah kamu adzanin belum bayinya?" Tanya Asia kepada putranya yg kini telah menjadi seorang ayah.
" Bayu tidak Sudi mengadzani bayi itu. Dan sampai kapanpun, Bayu tidak akan pernah menganggapnya sebagai anak Bayu kar-" PLAAK
ucapannya terptong setelah ayahnya tiba-tiba menamparnya." Istighfar Bayu. Dia putrimu. Kamu tidak boleh berkata begitu, dan kamu Mira. Nasihati suamimu ini sebelum dia menyesal telah berkata begitu." Marah bara. Sedangkan mira hanya menunduk takut.
"Pa... Tenang pa. Tahan amarahnya. Nanti darah tinggi papa kumat" nasihat istrinya Asia. Yg seketika membuat bara tenang. Sedangkan Bayu langsung keluar meninggalkan mereka.
" Sini ma. Biar papa yg adzanin" pinta bara kepada istrinya. Asia pun memberikan bayi itu kepada suaminya.
Setelah bayi itu di adzankan bara memeluk bayi itu dan mencium keningnya.
" Mira, kamu sudah punya nama untuk putrimu?" Tanya Asia
" Dia bukan anakku. Aku tidak menginginkan anak perempuan ma" jawab Mira
"Mira apa-apaan kmu! Ka-" " udah pa. Gk usah marah-marah. Biar kita saja yg memberinya nama" potong Asia pada suaminya. Sedangkan Mira enggan menatap bayi itu.
" Iya ma. Namanya adalah fisyahri putri admajaya yg berarti seorang anak perempuan cermat,peduli dan lembut yg membuat semua org disekitarnya merasa nyaman keturunan dari admajaya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
ayah sayangi aku
Phi Hư Cấuayah adalah pahlawan bagi anak perempuannya. ayah adalah cinta pertama yg tak kan tergantikan. pada ayahlah pertama kalinya kita mendengar suara adzan. pada ayahlah pertama kalinya kita merasakan hangatnya pelukannya. ayah memang bukan ibu yg bisa m...