10

116 16 4
                                    

Happy reading

***

Hari sudah petang, siang pun berganti malam dimana matahari kembali ke peradaban.

Terlihat di sebuah restoran yang terdapat didalam hotel, dua orang bersaudara sedang makan malam.

"Bang ara bosen tau sendirian terus dikamar. Mending kalau ke sini trus pergi liburan ini cuman diem aja kek orang kuker." Omel ara dengan muka yang ditekuk.

"Iya kamu pergi dong liburan sama teman-teman kamu. Asal jangan lakuin hal yang aneh-aneh." Jawab jeremy acuh tak acuh.

"Kok sama temen-temen sih mereka kan di jakarta bukan di sini." Ucap ara sok tau.

"Kata siapa orang mereka dah nyampe sini dari tadi sore." Jawab jeremy yang tengah sibuk dengan makanannya.

Ukhuk ukhuk

(Nah kan keselek)

"Demi apa mereka beneran kesini?!" Tanya ara dengan ekspresi kaget yang sangat lebay.

Sedangkan jeremy hanya berdehem sebagai jawaban.

"Pokoknya besok ara harus pergi liburan dan abang nggk boleh larang." Perintah ara.

"Hmm.... pergi aja siapa juga yang mau larang kamu." Jawab jeremy seraya melangkah meninggalkan ara.

"Eeehhh... bang makanan ara belum abis" teriak ara mengundang perhatian orang-orang  di dalam restoran itu.

***

Keesokan harinya seperti yang telah ara katakan kemarin malam bahwa ia akan pergi liburan.

Mereka ( arkan aldan aydan ravin gavin dan si cerewet widya serta ara ) kini telah sampai pada salah satu pantai yang sangat terkenal di Lombok Kuta Mandalika.

Setelah puas berjalan-jalan di sepanjang Pantai Kuta. Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan menuju salah satu tempat bersejarah di Lombok. Yaitu, Masjid Kuno yang ada di Bayan, Lombok utara.

Sebenarnya ara tak setuju untuk ke tempat ini. Tapi ini semua adalah permintaan widya. Katanya mumpung masih di Lombok wisata sekalian belajar  gitu.

Setelah sampai di Bayan mereka beristirahat sebentar di mobil sekaligus untuk makan.

Selesai makan mereka pun berkeliling  dengan dipandu oleh salah satu warga asli Bayan.

Saking asiknya berkeliling disekitar masjid tak terasa hari sudah semakin sore. Semburat jingga telah menyebar di ufuk barat. Burung-Burung beterbangan untuk kembali ke sarang masing-masing.

Begitu pula dengan sang surya yang sebentar lagi akan kembali ke peradaban dan tergantikan oleh sang rembulan.

Terlihat Ara dkk tengah bersiap untuk kembali ke hotel. Namun sangat disayangkan ntah kesialan dari mana ban mobil yang mereka tumpangi pecah dan membutuhkan waktu yang tak sebentar untuk menggantinya.

Akhirnya setelah melalui banyak pertimbangan merekapun memutuskan untuk bermalam di salah satu rumah warga  di sekitar tempat itu sampai mobilnya selesai diperbaiki.

***

Matahari telah digantikan oleh sang rembulan yang kini bersembunyi malu di balik awan yang mendung yang siap melepas bebannya.

Mereka kini tengah berjalan menuju rumah warga tempat mereka akan menumpang beristirahat.

Namun baru beberapa menit berjalan hujan deras sudah mengguyur mereka. Dengan cepat mereka berlari untuk berteduh di tempat terdekat.

Tetapi karena tak terlalu memperhatikan jalan yang dia lalui Ara pun tergelincir dan jatuh ke jurang yang tak terlalu dalam di samping jalan setapak yang mereka lalui.

"ARAAAA ?!!" Teriak sahabatnya bersamaan.

Sahabat lelaki Ara yang di bantu warga yang ada di sekitar tempat kejadian pun turun ke jurang untuk menyelamatkan Ara.

Sedangkan dibawah sana, kepala Ara terbentur sebuah batu yang menyebabkannya pusing dan penglihatannya menjadi kabur.

Karena tak kuat menahan pusing di kepalanya Ara pun tak sadarkan diri. Hal terakhir yang ia lihat adalah warga dan teman-temannya yang berusaha menyelamatkannya.

***

"Gladys...."

mendengar panggilan dari seseorang yang menyebut namanya membuat Ara membuka matanya dengan perlahan.

Yang pertama kali ia lihat adalah putih. Ya hanya warna putih. Tempat di sekelilingnya hanya terdapat warna putih.

Dan ia berdiri tepat di tengah-tengah dengan penuh kebingungan.

"Gladys..." suara itu terdengar lagi. Membuat ara semakin penasaran dengan pemilik suara yang begitu halus itu.

Saat tengah mengamati sekitar ada seseorang yang menepuk pundak ara.

Sontak ara pun membalikkan badannya dengan raut wajah kaget.

Disana tepatnya kini di depannya berdiri seorang wanita yang sangat anggun dengan menggunakan pakaian adat lombok.

Wanita ini nampak sangat cantik dan memiliki aura positif yang begitu terasa.

"Gladys...." panggilnya lagi.

"S-siapa kau ?" Tanya ara dengan suara bergetar antara takut dan kaget.

***

Haihaihai
Assalamualaikum epribadeeehhh lipia kambeekk

Karena lipia rasa cerita ini terlalu bertele-tele jadi lipia cepetin aja.

Maaf kalau kalian ngerasa cerita ini makin gaje seiring berjalannya waktu.

Salam sayang lipia
Bubaaayyy 💛

The PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang