10

1.5K 143 22
                                    


Jisung berjalan di trotoar dia sendirian karena Jaemin dan Jisung tidak searah.

Jisung meluruskan pandangannya, dan berhenti saat melihat seseorang yang sedang dipukuli. Jisung seperti familiar dengan hoodie yang dipakai korban. Jisung yakin kalo korban itu adalah hyung nya dan dia segera berlari menghampiri dan mungkin akan menghajar pelaku.

BUGH!!
Jisung meninju rahang pelaku, pelaku pun tersungkur. Jisung menarik kerah baju nya, Jisung sedikit terkejut ternyata pelaku tersebut Vernon kakak kelas nya.

BUGH!!
Jisung meninju wajah Vernon lagi dan kali ini Vernon terjatuh, Vernon memegangi wajah nya yang barusan ditinju Jisung sudut bibirnya juga mengeluarkan darah.

Chenle sangat terkejut apa yang dilakukan Jisung, baru kali ini dia melihat Jisung melawan seseorang.

"ini benar Jisung?" batin Chenle

Jisung berjongkok dan memegang dagu Vernon, sama-sama mengeluarkan tatapan yang tajam.

"kenapa kau memukuli Chenle hyung?" tanya Jisung

"ini bukan urusan mu!" jawab Vernon

Jisung mengalihkan pandangannya ke arah saku celana Vernon ada dompet Chenle, Jisung mengambilnya.

"jadi ini yang kau mau sampai memukuli hyung ku?" ucap Jisung sambil memperlihatkan dompet Chenle

"kau seperti seorang pengemis" setelah mengatakan itu Jisung menarik Chenle pergi menjauh.

Jisung mengembalikan dompet milik Chenle "ini hyung dompet mu"

Chenle mengambil nya dan mengucapkan "gomawo"

"hyung muka mu lebam, pasti bekas dipukuli tadi ya nanti aku akan mengobati mu"

"tidak perlu, ini tidak sakit"

"tapi hyung nanti akan tambah parah"

"tidak usah sok peduli pada ku"

Jisung terdiam mendengar ucapan Chenle, Jisung tidak sok peduli dia memang peduli kepada semua hyung nya.

Jisung dan Chenle sudah sampai rumah, mereka berdua masuk secara bersamaan. Jeno melihat wajah Chenle dan mata nya langsung tertuju pada Jisung, Chenle tau yang akan terjadi selanjutnya dan yang ditatap hanya menunduk.

"Jisung kau yang melakukan ini semua pada Chenle?" tanya Jeno

Jisung menggeleng, memang bukan Jisung yang melakukannya.

"jangan bohong?!" bentak Jeno

"nee aku yang melakukannya"

Chenle terkejut mendengar pengakuan Jisung kenapa dia mau mengakui nya padahal bukan dia yang melakukan ini pada Chenle, Jeno yang mendapat jawaban langsung menampar Jisung dan meninju rahang nya.

"kau ingin membunuhnya?!!"

"apa kau masih belum puas membunuh Renjun hyung?!"

Jisung tidak menjawab karena percuma dia menjawab pasti akan di balas oleh pukulan lagi.

"dasar pembunuh" setelah mengatakan itu Jeno pergi ke kamar nya

"Hyung aku ke kamar dulu" Jisung berlari masuk ke kamar nya dan meninggalkan Chenle yang masih terkejut apa yang dilakukan Jisung tadi

Malam harinya..

Seperti biasanya Mark, Jeno, Haechan dan Chenle makan malam bersama. Jisung? dia tidak keluar kamar.

"Chenle kenapa muka mu?" tanya mark pada adiknya itu

"oh ini tidak apa-apa hanya terkena bola basket saja" jawab Chenle

"eoh? bukan kah-" ucapan Jeno terpotong

"Mark hyung aku minta ayam nya" sela Chenle dengan cepat

"eoh ambil saja"

"aku sudah selesai aku duluan" ucap Haechan

"tumben sekali kau mau melakukan apa?" tanya Jeno yang melihat Haechan tak seperti biasanya

"ingin bermain ps hehe" Haechan meninggalkan dapur dan pergi ke kamar dan bermain ps.

"Chenle tolong kau antar kan makanan ini ke kamar Jisung" ucap Mark

"nee hyung" Chenle membawa nampan itu ke kamar Jisung.

Chenle masuk ke kamar Jisung, Jisung duduk di tepi kasur dia melamun entah apa yang dipikirkan nya.

"Jisung" panggil Chenle

yang dipanggil pun menoleh "nee hyung? ada yang bisa ku bantu?"

"tidak, aku kesini hanya mengantarkan makan" Chenle memberikan nya pada Jisung

"gomawo hyung"

Chenle tak langsung pergi dari kamar Jisung dia malah ikut duduk di sebelah Jisung.

"dasar bodoh kenapa kau mengakui nya?"

"kalo pun aku jujur Jeno hyung pasti tetap tidak akan percaya"

Chenle terdiam

"hyung sendiri kenapa tidak bilang kalau bukan aku yang menghajar mu?"

"jika-" ucapan Chenle terpotong

"aku sudah tau pasti jawaban mu 'jika aku mengakui nya mereka akan menganggap ku sudah berpihak padamu' benarkan?" sela Jisung

Chenle tidak menjawab tapi dia langsung pergi meninggalkan kamar Jisung.

"benar saja" gumam Jisung










segini aja dh dulu







cuma mau bilang









ily para readers





hahahahah





◉‿◉






jngn lupa vote komen nya yaaa

Please Don't Go [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang