Epilog

2.3K 138 4
                                    

Sudah satu minggu semenjak kepergian Jisung, Rumah dari ketujuh bersaudara itu nampak sangat sepi, sangking sepi nya sudah seperti rumah yang tak berpenghuni lagi.

Mark yang selalu mengurung dirinya dikamar sambil memandangi foto dirinya dengan Jisung. Rasa bersalah kembali dirasakannya, Mark selalu menghajar Jisung, Dia juga sering menghukum Jisung, jika saja Jisung masih hidup, Mark rela bersujud dengan adiknya itu hanya ingin meminta maaf..
"Jisung kepergianmu yang secara tiba-tiba seakan-akan menghukum kami" Mark terus menangis bahkan sampai tak bersuara lagi.

Bukan Mark saja yang selalu mengurung dirinya dikamar. Haechan, Jeno, Jaemin, dan Chenle juga seperti itu.

Haechan melihat sepeda yang berada di kamarnya. Sepeda itu sudah dia beli sehari sebelum Jisung sadar, niatnya ingin diperlihatkannya ke Jisung sebagai kejutan namun sayangnya Jisung yang terlebih dahulu memberikannya kejutan.

Jeno yang terus menatap dirinya dikaca sambil mengatakan beberapa umpatan kepada dirinya sendiri. Sudah jelas perasaan Jeno sangat tidak karuan, dia yang tak mempercayai Jisung dan juga menghajar Jisung habis-habisan. "betapa brengsek nya diriku ini, aku sangat tidak pantas dipanggil seorang kakak."

Jaemin yang memeluk dirinya sendiri. Rasanya dunia terlalu cepat berputar baru saja dia mengetahui fakta kalau dia kakaknya Jisung namun ternyata Tuhan lebih menyayangi Jisung. Rasa bersalah sudah pasti ada, dia membiarkan Jisung dipukuli oleh Hyunjin, padahal dia sudah berjanji akan melindungi Jisung.

Chenle menangis sejadi-jadinya, bagaimana tidak? dulu sewaktu kecil dia lah yang sangat dekat dengan Jisung. Andai saja waktu bisa diputar kembali, Chenle ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Jisung.. Namun semua itu hanyalah kata "Andai" yang tidak akan bisa diulang kembali.

Jika kalian bertanya bagaimana dengan Hyunjin? Tentu saja dia diserang dengan rasa bersalah yang sangat teramat besar. Dia membenci Jisung hanya karena sebuah nilai, jika ayah nya membandingkan dirinya dengan Jisung harusnya dia belajar lebih giat lagi bukannya malah menghajar Jisung. "harusnya aku tidak menghajar Jisung, dengan menghajar Jisung itu tidak akan ada habisnya dan nilai ku pun tidak ada kalau dengan menghajar Jisung. Bodohnya kau Hyunjin disaat Jisung sudah tiada kau baru berpikir sekarang" ucap Hyunjin yang menangis.

Bagaimana juga dengan Felix? tentu dia sangat terkejut saat dikabari oleh Jaemin bahkan dia hampir tidak percaya apa yang Jaemin katakan. Felix sangat sedih, rasanya dia ingin pergi ke korea saat itu juga namun tak diperbolehkan dengan Ayahnya karena cuaca yang sangat buruk. "Jisung walaupun aku tak bisa melihat wajahmu untuk yang terakhir kalinya, namun disini aku akan terus mendoakan mu. Jika ada waktu luang aku akan mengunjungimu"




Malam yang indah karena langit dihiasi dengan bintang-bintang. Mark, Jeno, Haechan, Jaemin dan Chenle berkumpul di halaman rumah karena Mark yang meminta dengan alasan ada surat yang dia temukan di meja belajarnya Jisung.

Surat dari Jisung ^^

Halo Hyung !! ^^

Bagaimana kabar kalian? semoga sehat selalu yaa ! pokoknya Jisung tidak mau kalau kalian semua sakit.

Kalau kalian membaca surat ini mungkin saja Jisung sudah menyusul Renjun hyung dan eomma...

Terimakasih hyung kalian sudah menjadi hyung terbaik Jisung, hyung yang sangat Jisung sayangi ^^

Terimakasih untuk Mark hyung ! karena sudah menjadi kakak sulung yang baik, masakan hyung juga sangat enakkk huftt aku jadi merindukannyaa.. terus masak ya hyung hahaa

Terimakasih untuk Jeno hyung ! karena sudah memarahiku kalau aku tidak belajar, oh iya hyung, otot hyung juga berguna untuk mengangkat barang-barang berat ahahahaha.. Jeno hyung terus tersenyum lahh maka mata mu akan menghilang jika tersenyum, seperti ini ◜‿◝

Terimakasih untuk Jaemin hyung ! karena sudah menjadi temanku waktu sekolah, sejak saat itu aku merasa tidak kesepian lagi

Terimakasih juga untuk Chenle hyung ! karena kau selalu ada untukku walaupun waktu itu keadaan nya kita seperti musuh.. dan juga terimakasih untuk susu coklat yang selalu kau kirimkan di kelas dulu

Apakah kalian masih berpikir kalau aku tidak akan memaafkan kalian? hahaa kalian salah besarrr. Jisung sudah memaafkan kalian, kalian tidak usah memikirkannya lagi yaa

Terimakasih banyak hyung ! kalian semua memang yang terbaik. Jisung harap setelah membaca surat ini kalian tidak akan merasa sedih lagii kalau kalian sedih Jisung juga akan merasa sedih..

kalau kalian merindukan Jisung lihat bintang saja yaa. kalau ada bintang yang paling bersinar mungkin saja itu Jisung ^^

Sampai sini saja, sekali lagi Jisung sangat menyayangi kalian semua hyung nya Jisung !

Mereka menangis saat membaca isi surat yang ditulis oleh Jisung.

Namun seperti apa yang Jisung katakan di suratnya mereka semua melihat kearah langit ada satu bintang yang sangat cerah, mereka semua tersenyum..

Jisung sudah bertemu dengan Renjun dan eomma kan? Berbahagialah bersama mereka.. hyung berjanji akan sering mengunjungimu, Renjun dan eomma..
-mark



Final
____________










Terimakasih untuk para readers yang setia bersama ceritaa inii

mau bercerita sedikit

jadi author ini cuma iseng-iseng aja bikin cerita wattpad buat mengisi waktu luang ajaa..

author juga gaada hobi buat nulis tapii semenjak bikin cerita di wattpad ini jadi hobi buat nulis.

bisa dibilang author ini masih amatir alur nya juga berantakan dan gak jelas..

insyaallah buat kedepannya author akan nulis dengan lebih baik lagi 😁😁

segitu aja deh ahaha sekali lagi terimakasih yaa


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please Don't Go [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang