_Prolog_

102 30 32
                                    

Peremuan bernama Hyuna Radea Diandra yang mempunyai tubuh kecil dan sedikit berisi .

Satria kakak dari Hyuna sering menyebut Hyuna adalah Risol isi ayam,

Kenapa dipanggil risol isi ayam, di dekat rumah ada penjual risol namanya bu Titik nggak pake koma. Bu titik telah berjualan risol dari tahun 2000'an warisan dari keluarga katanya, risol buatan ibu Titik nggak ada duanya kayak cinta aku ke kamu. Kata Bang Ya, Hyuna itu sama kayak risol bu Titik pendek dan berisi .

Sangat menyebalkan bukan, tapi tak apa Yuna tetap menyayangi kakak lelakinya walaupun kelakuannya selalu minus dimata Yuna.

Hari ini, ayah dan bunda memilih untuk pindah rumah . Entah Yuna pun taktau alasan apa yang melatarbelakangi ayah dan bunda ingin pindah rumah dan tiba-tiba menyuruh Yuna untuk berkemas .

"Kenapa kita pindah sih bun,?" tanya Yuna

"Nenek mu yang minta kita untuk pindah," jawab bunda sembari membantu mengemasi barang-barang

"Kenapa?"

"Nenek mu itu sudah tua, dan dia merasa kesepian dirumahnya selepas kepergian Kakek. Nenek mu sering sakit-sakitan kan, maka dari itu Ayah mengalah dari kakak-kakaknya untuk mengurus nenek dan tinggal dirumah nenek." jawab bunda

"Yaa berarti Yuna nggak bisa nongkrong lagi dong bun di warung bu Titik nggak pake koma." sahut Yuna sembari memasukan buku-buku ke dalam kardus

Bunda hanya menggeleng, mungkin bunda selalu beristigfar ketika berbicara dengan Yuna anak perempuan nya yang sangat super-super aktif dan selalu membuat bunda menggelengkan kepala atas tingkah laku Yuna .

Setelah selesai berkemas, Yuna pun memilih untuk beristirahat sebentar merebahkan tubuhnya di tempat tidur kesayangannya.

Ketika Yuna ingin memejamkan matanya alias tidur siang. Ketukan pintu dari luar kamarnya membuat rasa kantuk Yuna menjadi hilang .

"Yunaaaa," teriak bunda dari luar kamar 

Yuna pun bangkit dari ritual rebahannya dan membuka pintu kamarnya .

Ceklek . . .

"Bunda, kenapa si teriak-teriak.? Nggak enak didengar sama tetangga bun, lagian telinga Yuna alhamdulillah pendengaran Yuna juga masih normal bun. Jadi nggak usah teriak-teriak bunda," protes Yuna pada bundanya

"Gimana bunda nggak teriak-teriak.?! Orang dari tadi kamu dipanggil sama ayah nggak keluar-keluar.!" sahut bunda sembari berkacak pinggang dihadapan Yuna

"Masa sih bun,?" tanya Yuna

"Selesai pindahan kita perlu ke THT buat periksa telinga kamu.!" jawab bunda

"Is bundaa ini lo marah-marah terus kerjaannya, cepat tua tau bun kalo tua itu nanti__" ucapan Yuna terpotong oleh bundanya. "Apa mau ngomong apa,? Ngejawab terus kalo bundanya ngomong." potong bunda

"Iyaa bunda. Iya Yuna minta maaf," ucap Yuna pada bundanya

"Gimana,sudah selesai beres-beres semua barang-barang kamu.?"

"Sudah dong bun, tinggal diangkatin keluar aja si."

"Yaudah sana makan dulu, bunda sudah pesen makanan buat kita di ruang makan . Bunda nggak sempat masak,"

"Oke bunda bentar lagi Yuna turun. Bunda deluan aja kasihan ayah nungguin bidadari surganya lama banget turun ke ruang makan" goda Yuna pada bundanya

"Yasudah, bunda sama ayah tunggu di ruang makan." ucap bunda kemudian pergi meninggalkan kamar Yuna

Yuna kembali masuk ke kamarnya dan kembali ke ritual rebahannya .

Setelah dirasa cukup ritual rebahannya, Yuna pun turun ke ruang makan menghampiri ayah dan bunda nya .

"Ngebo mulu lo de," ucap sosok laki-laki berusia 21 tahun yang duduk diantara ayah dan bunda Yuna

"Aaaaaa bang Ya," teriak Yuna memeluk sosok laki-laki yang ternyata adalah kakaknya

Satria tengah menempuh kuliah di salah satu universitas ternama dijogja. Dan hari ini ia memutuskan untuk pulang ke jakarta membantu kedua orang tua nya pindahan.

"Aaaaa Yuna kangen sama bang Ya. Oleh-oleh untuk Yuna ada bang,?" tanya Yuna

"Ada noh baju kotor gue cuciin," jawab Satria

"Ah lo mah, nggak ada sweet-sweetnya ke adek sendiri.!" sindir Yuna sembari melepas peluk nya

"Nanti gue traktir risol isi ayam bu Titik nggak pake koma, gimana mau nggak.?" tawar Satria

"Kapan,?" Tanya Yuna

"Nantilah, selesai urusan pindahan baru deh kita nongkrong di warung bu Titik nggak pake koma."

"Makan dulu, ngobrolnya dilanjut nanti." ucap ayah

Satria dan Yuna mengangguk .

Kemudian keluarga tersebut melanjutkan kegiatan makan mereka .

Sore hari pun tiba, ayah dan Satria tengah memasukan barang-barang mereka ke dalam truk yang ayah sewa untuk membawa barang barang mereka kerumah nenek .

"Bun sore ini kita langsung kerumah nenek.?" tanya Yuna yang tengah duduk di kursi meja makan memperhatikan bundanya membuatkan minum serta cemilan untuk orang orang yang membantu mereka pindahan .

"Besok pagi kita pindah kerumah nenek, hari ini barang-barangnya dulu yang di pindahin ke rumah nenek." jawab bunda

"Kan besok Yuna sekolah bun," lanjut Yuna

"Yang bilang kamu libur siapa toh.?" ucap bunda

"Lah terus,?" sahut Yuna dengan raut wajah bingungnya

"Besok kamu ya pergi sekolah diantar sama Bang Ya, pulangnya ya pulang kerumah nenek. Lagipula barang-barang kamu sudah pada dibawa kerumah nenek kan kecuali pakaian sekolah buat besok sama buku-buku dan sepatu." papar bunda

Yuna hanya mengangguk kemudian keluar dari dapur sembari membawa nampan berisi minum serta cemilan ke ruang tengah untuk orang-orang yang membantu membereskan barang pindahan.

Setelah selesai, Yuna kembali ke dapur dan mendapati Satria tengah duduk sembari memainkan ponselnya .

"Acieee bang Ya, chatingan sama siapa tu.?" ucap Yuna yang melirik ke arah layar ponsel Satria

Satria pun mematikan ponselnya dan menatap ke arah Yuna, "Kepo," sahut Satria sembari berdiri dari duduknya dan mencubit gemas pipi Yuna

"Sakit bang Ya," ucap Yuna sembari mengelus pipinya

"Lagian,pipi lo makin gede aja jadi gemes kan gue."

"Issss" sahut Yuna sembari melirik Satria dan menarik kursi meja makan untuk ia duduki

"Gimana sekolah lo,?" tanya Satria yang mengambil gelas kemudian mengisi air ke dalam gelasnya

"Ya gitu," jawab Yuna sembari mengunyah pisang goreng yang ia comot dari piring

"Awas aja,sampe gue dengar lo punya pacar. Sekolah dulu yang bener,mikirin pacaran nanti"

"Hmm"

"Jangan hmm-hmm doang,"

"Iyaaa bang Ya, iyaa."

"Good girl," sahut Satria

Kemudian Satria pergi meninggalkan Yuna, dan Yuna pun kembali ke kamarnya karena hari sudah mulai sore . Sesampainya ia di kamar, Yuna memilih untuk bergegas mandi.

.
.
.
.
.
Haiiii gaesssss🌚
Akuu balik lagii nii, dengan ceritaa baruuuu ..
.
.
Sebelum itu, Follow dulu dong akunnyaa aku. Terus baru deh baca ceritanya
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen di setiap part nya ya gaes🔥❤
.
.
Buat kalian yang baca cerita aku tanpa tinggalkan jejak, nggakpapaa kok. Tetap berterimakasih kok karena sudah mau luangkan waktunya buat baca cerita aku❤🌚
.
.
Sekian Terima Kasih❤
.
.
Selamat Membaca🌼🙏

Jodohnya Tetangga [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang