_1. Pindah rumah_

50 27 49
                                    

Pagi hari pun telah tiba cuaca hari ini seperti sedang berpihak pada Yuna, karena semalam ia berdoa supaya besok pagi turun hujan agar kelasnya tidak jadi melakukan praktek bermain bola basket .

"Good morning ayah bunda, Yuna anak ayah sama bunda yang cantik ini sudah siap buat pergi ke sekolah," teriak Yuna sembari menuruni anak tangga menghampiri ayah bunda nya yang berada diruang tamu

"Anak kamu tuh mas," ucap bunda pada ayah Yuna

"Anak kamu juga to de," sahut ayah Yuna

"Bang Ya mana bun,?" tanya Yuna yang ikut duduk di ruang tamu bersama ayah bunda nya sembari memasang sepatu.

"Lagi dikamar,mungkin sebentar lagi keluar dari kamar." ucap bunda

Ayah hanya tersenyum melihat tingkah laku anak perempuannya ini .

"Ini bekal kamu,bunda buatkan mie goreng sama telur mata sapi." ucap bunda sembari memberikan kotak bekal pada Yuna

"Makasih bunsay" sahut Yuna

Satria pun keluar dari kamar nya dan menghampiri kedua orang tua nya serta Adik perempuannya .

"Bun yah, Satria pamit ngantar Yuna sekolah dulu." ucap Satria sembari menyalimi tangan kedua orang tuanya .

"Kamu nggak sarapan dulu nak,?" tanya bunda

"Nanti beli sarapan diluar aja bun,soalnya Satria mau ketemu sama temen"

Bunda mengangguk,

"Iya hati-hati" timpal ayah

Yuna pun ikut menyalimi tangan kedua orang tuanya .

Satria dan Yuna pun keluar dari rumah menuju parkiran .

"Bang Ya perginya pake  mobil ya kan,?" tanya Yuna pada Satria

"Enggak," jawab Satria singkat

"Lah terus pake motor,? Inikan lagi hujan." lanjut Yuna

"Pake helikopter," sahut Satria

"Wihh mana helinya,? Hebat ih lo bang udah punya heli aja." ucap Yuna

"Tau ah de, terserah lo!" sahut Satria sembari memasang jaketnya

"Lah emang pertanyaan Yuna ada yang salah.?" sahut Yuna

"Tau ah de, buru masuk atau lo mau pergi sendiri ke sekolah." ucap Satria yang pergi masuk ke dalam mobilnya .

"Gajelas banget si!! Gitu tuh kelamaan jomblo jadi bawaanya sensian" cibir Yuna ketika kakaknya sudah masuk ke dalam mobil .

"Gue denger ya de," sahut Satria dari dalam mobil

"Bercanda bang Ya"

Yuna pun masuk ke dalam mobil  .

"Memang beda,aroma-aroma mobil barunya masih awet ya bang" ucap Yuna sembari memperhatikan isi mobil Satria

"Yaiyalah, sirik lo ya." sahut Satria yang fokus mengendarai mobilnya

"Lagian siapa juga yang sirik,? gue males punya mobil, enakan juga naik motor. Kalo gue mau, gue tinggal ngomong ke nenek kalo mau mobil. Pasti dibelikan lebih bagus dari mobil bang Ya" lanjut Yuna

"Gayanya selangit, emang udah bisa nyetir mobil.?" sindir Satria

"Ck berisik lo bang," sahut Yuna

"Oh ya,dikursi tengah ada sesuatu buat lo." ucap Satria

"Sweet banget si lo jadi abang, ditaro di mana.?" sahut Yuna

"DI KURSI TENGAH" ucap Satria dengan sedikit penekanan

Jodohnya Tetangga [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang