Malam hari pun tiba, kini Yuna tengah beristirahat di dalam ruangannya ditemani oleh Satria.
"Bang Ya" panggil Yuna yang duduk bersandar pada kepala brankar .
"Hmm" sahut Satria yang tengah membaringkan tubuhnya di sofa
"Lo kok balik ke sini lagi?" Tanya Yuna
Satria pun lantas duduk dari baringnya . Dan menyandarkan tubuhnya di sofa .
"Lo nggak suka gue balik.?" tanya balik Satria
"Iss bukan gitu,kan lo lagi ada urusan di kalimantan sama dosen lo ." Jawab Yuna
"Hm ya terus kenapa?"
"Sudah selesai emang urusan lo disana?"
"Belum" jawabnya singkat
"Lagipula gue nggak ngapa-ngapain disana cuman sekedar nemanin dosen gue buat penelitian . Jadi pas dengar lo diculik terus masuk rumah sakit ya gue minta izin buat balik deluan sama dosen gue . Untungnya dikasih ijin, lo si de ngapain pake acara kabur si waktu makan malam . Jujur gue pas dapat telpon dari ayah ngabarin kalo lo hilang itu gue udah panik. Gue takut ade perempuan gue satu-satunya yang gue punya kenapa-kenapa. Dan ternyata bener lo luka-luka bahkan kaki lo sampe patah gara-gara orang-orang itu . Dan pas gue tau kalo orang itu sudah mati dibuat sama om Edwin, gue bersyukur banget ." sambung Satria
Yuna tercengang atas penjelasan abangnya, ini pertama kalinya Satria berbicara sangat panjang di hadapan Yuna . Dan ternyata abangnya sangat mengkhawatirkan dirinya .
"Waww amazing" ucap Yuna sembari bertepuk tangan
Satria hanya menaikkan satu alisnya bingung,mengapa adik perempuannya malah bertepuk tangan .
"Gue panggilin dokter" ucap Satria sembari berdiri
"Ehhh nggak usah,gue kan nggak ngerasa sakit" sahut Yuna
"Lo sakit de"
"Nggak"
"Jiwa lo yang sakit!"
"Heh sembarangan!"
"Buktinya lo malah tepuk tangan waktu gue jelasin kenapa gue balik"
"Gue terlalu syok ngeliat Abang gue ini ngomong panjang, biasanya lo paling anti ngomong panjang . Sama kayak si manusia es"
"Manusia es?"
"Iya noh si Izzam si manusia es"
"Cie nama panggilan kesayangan" goda Satria
"Bangke lo bamg!! Nggak ya emang dia nya aja modelan es!" ucap Yuna sembari melempar bantal ke arah Satria
Ceklek .
Pintu ruang rawat Yuna terbuka,Dokter Neli masuk dan menghampiri Yuna .
"Giman keadaan mu sekarang Yuna apa sudah lebih membaik?"
"Sudah dok"
"Atau luka ditanganmu masih terasa sakit?"
"Nggak si dok,kecuali kesenggol baru sakit" ucap Yuna sembari tersenyum menampakkan deretan giginya .
"Kamu ini ada-ada saja." sahut dokter Neli
Satria pun berdiri disebelah dokter Neli
"Oh iya pak Madan dengan Bu Tyas dimana?"
"Ayah sama bunda lagi jaga nenek diruang sebelah" sahut Satria
"Ooh, saya kesini cuman mau ngasih tau kalo besok pagi Yuna sudah diperbolehkan pulang . Tapi harus istirahat dulu beberapa hari dirumah dan jalan pun harus menggunakan kursi roda ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohnya Tetangga [HIATUS]
Roman pour AdolescentsIni tentang cerita Hyuna Radea Diandra sering dipanggil Yuna, perempuan berumur 18tahun . Ia terlahir dari keluarga yang mapan dan bahagia, Yuna mempunyai kakak laki-laki namanya Satria Nalendra. Perjodohan yang dilakukan oleh Alm kakek dan nenek Yu...