_9.Batu Es_

21 6 15
                                    

Sore hari pun tiba, Izzam sudah mengantarkan Cantika pulang kerumah nya . Lelaki tersebut pun pulang ke apartemen yang ia punya, ia memilih untuk membersihkan diri nya dengan cara mandi .

Setelah selesai dengan ritual mandinya, Izzam pun keluar dari kamarnya dengan baju kaus lengan panjang berwarna abu-abu di padukan dengan celana jeans berwarna hitam serta sepatu  vans berwarna putih .

Izzam pun keluar dari apartemannya dan melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam lift turun kelantai dasar .

Sesampainya dilaintai dasar,Izzam pergi ke parkiran dan masuk ke dalam mobilnya .

Lelaki tersebut mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, ia pun tidak lupa untuk mampir ke toko kue langganan mamanya untuk mengambil pesanan mamanya .

Setelah mampir mengambil pesanan mamanya,lelaki tersebut melanjutkan perjalanannya menuju rumah sakit . Sesampainya dirumah sakit Izzam langsung masuk ke dalam ruangan Yuna .

Ceklek

Pintu terbuka, Izzam melihat Yuna tengah duduk bersandar dan disampingnya ada bunda yang tengah membujuknya untuk makan .

"Assalamualaikum" ucap Izzam

Lantas Yuna dan bundanya menoleh ke arah suara yang mengucapkan salam "Waalaikumsalam" sahut Yuna dan bunda bersamaan

Izzam pun menyalimi tangan bunda Yuna sembari tersenyum .

"Ini tante, Izzam kesini ngantarin kue buat Yuna sama nek Arum" ucap Izzam sembari menyerahkan bungkusan berisi kue

"Aduh,seharusnya nggak usah repot-repot Zam. Terimakasih ya" sahut Bunda sembari menerima bungkusan berisi beberapa kue tersebut .

Izzam mengangguk . Sedangkan Yuna hanya diam, karena suasana hatinya sedang tidak baik .

"Yaudah kan ada Izzam disini, tante titip Yuna sebentar ya . Tante mau ngantarin kue nya keruangan nek Arum" ucap bunda

Yuna menoleh ke arah bundanya .

"Iya tante" jawab Izzam

Kemudian bunda Yuna keluar dari ruang rawat Yuna .
Izzam menarik kursi yang ada disamping brankar Yuna, dan ia pun mendudukan dirinya dikursi tersebut .

"Kenapa makanannya nggak dimakan?" Ucap Izzam memecah suasana hening sembari melihat makanan yang ad di meja masih utuh belum tersentuh

"Nggak lapar" sahut Yuna dengan raut wajah datar

"Ohhh" ucap Izzam sembari menggangguk kemudian ia lebih memilih memainkan ponselnya .

"Hmmmmm" bunyi hembusan napas Yuna

Tapi Izzam tidak terlalu memperdulikannya karena ia masih sibuk bermain dengan ponselnya .

Yuna yang merasa bosan,mencoba untuk menggeser kakinya menyibak selimut yang menutupi kakinya .

"Awww aduh" ringis Yuna karena pergelangannya masih terasa sakit

Izzam pun menghentikan kegiatan bermain ponselnya dan menatap Yuna .

"Mau ngapain?" tanya Izzam

"Gue bosen di dalam kamar mulu,gue mau keluar nyari angin." jawab Yuna

"Ohh" ucap Izzam acuh

"Kok lo nyebelin banget si jadi manusia!" sahut Yuna

Izzam hanya merespon nya dengan menaikkan kedua bahunya .

Akhirnya Yuna mengurungkan niatnya untuk pergi,karena kakinya sangat sakit untuk digerakkan . Saat menjenguk nek Arum tadi ia digendong oleh Ayahnya untuk didudukan dikursi roda .

Jodohnya Tetangga [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang